Kasus Mata-mata, Rusia Tuntut 18 Tahun Penjara untuk Mantan Marinir AS

Selasa, 26 Mei 2020 - 10:30 WIB
loading...
Kasus Mata-mata, Rusia...
Mantan Marinir AS Paul Whelan dikawal di gedung pengadilan Moskow, Rusia, 24 Oktober 2019. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Kejaksaan Rusia menuntut pengadilan memberikan hukuman 18 tahun penjara untuk mantan Marinir Amerika Serikat (AS) Paul Whelan yang dituduh menjadi mata-mata AS.

Whelan merupakan warga AS yang juga memegang paspor Inggris, Kanada dan Irlandia. Dia dipenjara sejak ditangkap di kamar hotel Moskow pada Desember 2018.

Dia menyatakan tidak bersalah dalam dakwaan itu. “Tuntutan mengajukan permintaan sangat keras, ini mutlak tidak dapat dibenarkan dan tak beralasan. Sejujurnya, kami terkejut,” kata pengacara Whelan, Vladimir Zherebenkov setelah pembacaan tuntutan jaksa.

“Pengadilan akan mengumumkan vonis pada 15 Juni,” ujar Zherebenkov.

Pengadilan yang dimulai pada 23 Maret itu ditutup bagi publik karena menampilkan informasi rahasia. Banyak rincian kasus muncul melalui pengacaranya.

Duta Besar AS di Moskow John Sullivan menyatakan proses itu merupakan “pengadilan rahasia” dan “ejekan pada keadilan”.

“Tak ada legitimasi untuk prosedur bahwa itu disembunyikan di balik pintu tertutup. Ini tidak transparan, ini tidak adil, ini tidak tak memihak,” tegas Sullivan.

“Jaksa menuduh Whelan memiliki pangkal kolonel intelijen militer AS dan dia tertangkap basah mencoba mendapatkan rahasia,” kata pengacara Whelan.

“Pembelaan menyatakan Whelan hanya yakin dia menerima foto perjalanan yang dia dan kenalannya miliki, bukan materi rahasia, dan dia telah ditipu,” papar Zherebenkov.

“Ini permainan oleh Badan Keamanan Federal Rusia,” ujar dia. (Baca Juga: WHO Peringatkan Puncak Kedua di Wilayah dengan Covid-19 Berkurang)

Otoritas AS menganggap dakwaan pada Whelan itu palsu dan mendesak Rusia membebaskan dia. AS menganggap kasus itu sebagai penghalang penting untuk perbaikan hubungan bilateral.

Whelan, 50, menggunakan kesempatan hadir di pengadilan untuk menyatakan dia diperlakukan buruk oleh para penjaga penjara dan tidak mendapat layanan medis. Otoritas Rusia menuduh Whelan memalsukan masalah kesehatannya untuk mendapat perhatian pada kasusnya. (Baca Juga: ‘Malaikat Maut’ Protes Pembukaan Pantai di Tengah Pandemi Covid-19)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jaksa Agung AS Sebut...
Jaksa Agung AS Sebut Demonstran Pro-Palestina sebagai Teroris
Dubes Muslim Afrika...
Dubes Muslim Afrika Selatan yang Berani Melawan Israel dan Diusir Trump Disambut seperti Pahlawan
Sekutu NATO Eropa Takut...
Sekutu NATO Eropa Takut Trump Akan Hentikan Dukungan Senjata AS
Utusan Khusus Trump:...
Utusan Khusus Trump: Saya Tak Menganggap Putin Orang Jahat, Dia Sangat Pintar
PM Negara NATO Mencela...
PM Negara NATO Mencela Uni Eropa yang Ingin Perang saat AS Coba Damaikan Rusia-Ukraina
2 Siswi Kembar Muslim...
2 Siswi Kembar Muslim Dipukuli Teman Sekalas di AS, Hijabnya Dilucuti dan Diejek
Polandia Akan Larang...
Polandia Akan Larang Suaka bagi Warga dari Negara Sekutu Rusia
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina, Mengapa?
Bos Pentagon Tawarkan...
Bos Pentagon Tawarkan Pilihan antara Departemen Perang dan Pertahanan
Rekomendasi
2 Orang Masih Dirawat...
2 Orang Masih Dirawat di RS Brawijaya dan Saiful Anwar usai Unjuk Rasa UU TNI
Ayo Garuda Bangkit!...
Ayo Garuda Bangkit! Nonton Indonesia vs Bahrain, Klik untuk Streaming
Komisi III DPR Puji...
Komisi III DPR Puji Respons Cepat Polri Tangkap Pembegal WN Prancis di Sunda Kelapa
Berita Terkini
Dubes Muslim Afrika...
Dubes Muslim Afrika Selatan yang Berani Melawan Israel dan Diusir Trump Disambut seperti Pahlawan
36 menit yang lalu
Profil Tiger Woods,...
Profil Tiger Woods, Pegolf Kontroversial yang Sekarang Pacari Vanessa Trump
38 menit yang lalu
Profil Vanessa Trump,...
Profil Vanessa Trump, Mantan Menantu Donald Trump yang Sekarang Pacar Tiger Woods
1 jam yang lalu
AS ke Iran: Negosiasi...
AS ke Iran: Negosiasi Nuklir atau Perang!
1 jam yang lalu
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan ke Gaza selama Ramadan, Jangkau Ribuan Penerima
1 jam yang lalu
Yordania Usul 3.000...
Yordania Usul 3.000 Anggota Hamas Diasingkan dari Gaza untuk Akhiri Perang Israel
2 jam yang lalu
Infografis
Benarkan AS Beri Ukraina...
Benarkan AS Beri Ukraina Senjata Nuklir untuk Melawan Rusia?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved