Prancis Janjikan Dukungan untuk Milisi Kurdi Suriah

Jum'at, 30 Maret 2018 - 06:50 WIB
Prancis Janjikan Dukungan...
Prancis Janjikan Dukungan untuk Milisi Kurdi Suriah
A A A
PARIS - Presiden Prancis memastikan dukungan untuk Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didominasi Kurdi untuk menstabilkan Suriah timur laut dari ISIS. Pejabat Kurdi menyebut Macron telah berkomitmen untuk mengirim pasukan ke wilayah tersebut.

Emmanuel Macron dikritik atas tanggapannya terhadap operasi militer Turki terhadap militan YPG. Kelompok ini sebagian besar membentuk SDF, yang telah berada di garis depan dalam strategi koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk mengalahkan militan garis keras.

Macron sebelumnya telah bertemu untuk pertama kalinya dengan sebuah delegasi yang mencakup YPG, yang coba disingkirkan Turki dari perbatasannya, sayap politiknya, PYD, dan pejabat Kristen serta Arab.

"Presiden memberi penghormatan kepada pengorbanan dan menentukan peran SDF dalam perang melawan Daesh," kata kantor Macron dalam sebuah pernyataan menggunakan sebutan Arab untuk ISIS.

"Dia meyakinkan SDF dukungan Prancis untuk stabilisasi zona keamanan di timur laut Suriah, dalam kerangka pemerintahan yang inklusif dan seimbang, untuk mencegah kebangkitan Negara Islam," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/3/2018).

Mantan presiden Francois Hollande, yang awalnya menyetujui dukungan Prancis untuk Kurdi, meratapi kebijakan Macron Suriah pada 23 Maret, khususnya sikapnya terhadap YPG, menuduhnya meninggalkan mereka.

Ankara menganggap YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang. Kelompok ini telah melancarkan perlawanan selama beberapa dasawarsa terhadap Turki.

Prancis, seperti AS, telah memperpanjang persenjataan dan pelatihan kepada milisi yang dipimpin YPG dalam perang melawan ISIS, dan memiliki lusinan pasukan khusus yang berbasis di wilayah itu, yang telah membuat marah Turki.

Turki menyerbu kota Afrin di Suriah utara pekan lalu, dan berulang kali mengancam akan mendorong operasinya lebih ke timur ke Manbij di mana pasukan AS ditempatkan.

Berbicara kepada Reuters setelah pertemuan dengan Macron, Khaled Eissa, seorang anggota PYD yang mewakili wilayah Suriah utara di Paris, mengatakan Macron telah berjanji untuk mengirim lebih banyak pasukan ke daerah itu, memberikan bantuan kemanusiaan serta mendorong solusi diplomatik.

"Akan ada bala bantuan untuk membantu mengamankan dari serangan oleh Negara Islam dan menghentikan agresi asing," katanya, mengacu pada Turki.

"Itu adalah pesan bahwa tindakan tidak bertanggung jawab dari kaum Islamis di Ankara ini berhenti," sambungnya.

Presidensi Prancis menolak berkomentar apakah Paris akan mengirim pasukan. Namun, dikatakan dalam pernyataan bahwa Macron menawarkan untuk menengahi antara kedua belah pihak mengingat bahwa SDF telah menjauhkan diri dari PKK.

"Mengakui komitmen SDF untuk tidak memiliki hubungan operasional dengan kelompok teroris ini, dia (Macron) berharap bahwa dialog dapat dibentuk antara FDS dan Turki dengan Perancis dan bantuan komunitas internasional," katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)