Sarkozy Bantah Terima Uang Khadafi untuk Kampanye 2007

Jum'at, 23 Maret 2018 - 15:00 WIB
Sarkozy Bantah Terima Uang Khadafi untuk Kampanye 2007
Sarkozy Bantah Terima Uang Khadafi untuk Kampanye 2007
A A A
PARIS - Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan kepada hakim pengadilan bahwa tuduhan skandal dana kampanye dari mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi untuk kampanye 2007 membuat kehidupannya seperti "neraka". Dia juga membantah menerima dana itu yang menyebabkan dirinya kalah pada pemilu 2012.

Politikus berusia 63 tahun dan berkuasa pada 2007-2012 itu diinterogasi polisi dan sempat ditahan pada Rabu (21/3/2018). Dia didakwa sebagai tersangka dalam korupsi pasif dengan ancaman hukuman selama 10 tahun penjara. "Saya dituduh tanpa bukti fisik apa pun," kata Sarkozy kepada hakim pengadilan, dilansir harian Le Figaro.

Di depan pengadilan, dia pun membantah dakwaan tersebut. Dia mengungkapkan, dirinya tahu bahwa dakwaan ini serius. "Tuduhan itu membuat kehidupan saya seperti di neraka sejak 11 Maret 2011," kata Sarkozy dilansir Reuters. "Saya harus membayar mahal atas tuduhan tersebut. Saya kalah pada pemilu presiden dengan selisih 1,5 poin. Kontroversi yang diinisiasi Khadafi dan pendukungnya mengakibatkan 1,5%," keluhnya.

Selain Sarkozy, salah satu mantan menteri pada kabinetnya dan sekutunya, Brice Hortefeux, juga dilaporkan diperiksa polisi pada Selasa (20/3/2018). Otoritas hukum Prancis terlihat sangat serius memproses skandal Sarkozy tersebut. Sarkozy memang sempat menyambut Khadafi dengan karpet merah di Paris pada akhir 2007. Menurut dia, permasalahan tersebut dimulai pada Maret 2011 setelah dia menerima kunjungan para pemberon tak Libya yang ingin menggulingkan Khadafi.

Dia juga membantah tuduhan pengusaha dwikewarganegaraan Prancis-Libanon, Ziad Takieddine, yang pernah mengatakan menyerahkan beberapa koper uang kepadanya. Ziad Takieddine merupakan orang tengah dalam bayangan yang menjadi penghubung antara Paris dan kepala agen rahasia Libya.

Pada November 2016, Takied dine mengatakan kepada Mediapart bahwa pada 2006-2007, dia menyerahkan tiga koper uang pecahan 200 dan 500 euro kepada Sarkozy dan Claude Gueant, kepala staf tim kampanye. Jumlah uang yang diserahkan kepada Sarkozy dan tim kampanye mencapai 5 juta euro (Rp88 miliar). Dia mengatakan, dana itu berasal dari Khadafi.

Gueant mengatakan kepada franceinfo bahwa dia tidak pernah melihat pendanaan dari Libya. Dia juga ditetap dalam penyidikan formal awal tahun ini karena transfer 500.000 euro (Rp8,8 miliar) ada 2008. Namun, dia membantah melakukan kesalahan dan mengklaim uang tersebut berasal dari penjualan dua lukisannya. Namun, Le Monde melaporkan bahwa Bashir Saleh yang mengelola dana kekayaan Libya, membenarkan Khadafi memang membiayai kampanye Sarkozy.

Tuduhan itu sebenarnya masuk ke penyidikan pengadilan pada 2013. Namun, itu menjadi bola salju pekan ini ketika Sarkozy menjalani interogasi dan pada Rabu (21/3/2018) malam ditahan di penjara polisi.

Di Prancis, "ditempatkan dalam penyidikan" merupakan langkah penyidik kehakiman kalau mereka serius menetapkan Sarkozy sebagai terdakwa. Namun, kasus itu bisa saja tidak berlanjut ke persidangan berikutnya. Saat berkuasa, Sarkozy dikenal sebagai "presiden bling bling" dengan gaya hidup mewah. Selama bertahun-tahun, dia seperti tidak habis diterjang banyak skandal dana kampanye.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4090 seconds (0.1#10.140)