China Janjikan Jet Tempur J-20 Jadi 'Kartu Truf' di Medan Perang
A
A
A
BEIJING - China menjanjikan jet tempur siluman generasi kelima J-20 akan menjadi “kartu truf” di medan perang. Beijing mengklaim jet tempur kebangaannya tersebut akan memungkinkan China merebut superioritas udara di Asia Pasifik.
Kepala perancang jet tempur siluman J-20 yang baru, Yang Wei, dalam konferensi pers memastikan bahwa pihaknya akan menciptakan lebih banyak kejutan.
”Akan ada lebih banyak kejutan pada jet tempur masa depan, yang akan lebih mekanis, dilengkapi informasi dan lebih pintar,” kata Yang juga juga menjabat sebagai Deputi Kongres Nasional Rakyat (NPC) seperti dikutip Global Times, Jumat (23/3/2018).
”Jet semacam ini dapat berfungsi di banyak area, dalam banyak pertempuran, dan kami akan menjadi ‘kartu truf’ kami sendiri,” ujar Yang.
J-20, menurut laporan media pemerintah China, dalam desain terbarunya akan dilengkapi mesin baru dan teknologi elektronik generasi berikutnya.
”Seri lanjutan (J-20) dapat membantu China merebut superioritas udara di kawasan Asia-Pasifik dan menjaga keamanan nasional ketika menghadapi pengekangan dari Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India,” kata analis militer Song Zhongping.
Militer Beijing saat ini sedang bangkit dengan melakukan modernisasi peralatan tempurnya. Tahun lalu, China membuat langkah maju yang signifikan dalam upayanya untuk menyamai dan melampaui superioritas udara Amerika Serikat.
Menurut media pemerintah Beijing, jet tempur siluman itu akan memasuki layanan operasional garis tempur (frontline) secara penuh penuh pada bulan Oktober.
AS memiliki jet tempur siluman generasi kelima yang saat ini beroperasi penuh, F-22 Raptor. Sedangkan jet tempur F-35 terus dikembangkan meski ekspornya saat ini tersendat.
Negara lain yang memiliki jet tempur siluman generasi kelima adalah Rusia dengan T-50 PAK-FA.
Lembaga think-tank pertahanan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington mencatat keunggulan manuver J-20 China.
“(J-20) dirancang untuk peningkatan stealth dan kemampuan manuver, J-20 memiliki potensi untuk menyediakan China dengan berbagai opsi pertempuran udara yang sebelumnya tidak tersedia dan meningkatkan kemampuannya untuk proyek kekuatan,” bunyi laporan CSIS.
Yang menambahkan, jet tempur J-20 yang baru memiliki konfigurasi canard yang membuat kemampuan manuver dan supersonik jet tempur tersebut meningkat.
”Desainnya memungkinkan J-20 terbang lebih jauh dan dengan muatan bom yang lebih besar,” katanya.
Kepala perancang jet tempur siluman J-20 yang baru, Yang Wei, dalam konferensi pers memastikan bahwa pihaknya akan menciptakan lebih banyak kejutan.
”Akan ada lebih banyak kejutan pada jet tempur masa depan, yang akan lebih mekanis, dilengkapi informasi dan lebih pintar,” kata Yang juga juga menjabat sebagai Deputi Kongres Nasional Rakyat (NPC) seperti dikutip Global Times, Jumat (23/3/2018).
”Jet semacam ini dapat berfungsi di banyak area, dalam banyak pertempuran, dan kami akan menjadi ‘kartu truf’ kami sendiri,” ujar Yang.
J-20, menurut laporan media pemerintah China, dalam desain terbarunya akan dilengkapi mesin baru dan teknologi elektronik generasi berikutnya.
”Seri lanjutan (J-20) dapat membantu China merebut superioritas udara di kawasan Asia-Pasifik dan menjaga keamanan nasional ketika menghadapi pengekangan dari Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India,” kata analis militer Song Zhongping.
Militer Beijing saat ini sedang bangkit dengan melakukan modernisasi peralatan tempurnya. Tahun lalu, China membuat langkah maju yang signifikan dalam upayanya untuk menyamai dan melampaui superioritas udara Amerika Serikat.
Menurut media pemerintah Beijing, jet tempur siluman itu akan memasuki layanan operasional garis tempur (frontline) secara penuh penuh pada bulan Oktober.
AS memiliki jet tempur siluman generasi kelima yang saat ini beroperasi penuh, F-22 Raptor. Sedangkan jet tempur F-35 terus dikembangkan meski ekspornya saat ini tersendat.
Negara lain yang memiliki jet tempur siluman generasi kelima adalah Rusia dengan T-50 PAK-FA.
Lembaga think-tank pertahanan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington mencatat keunggulan manuver J-20 China.
“(J-20) dirancang untuk peningkatan stealth dan kemampuan manuver, J-20 memiliki potensi untuk menyediakan China dengan berbagai opsi pertempuran udara yang sebelumnya tidak tersedia dan meningkatkan kemampuannya untuk proyek kekuatan,” bunyi laporan CSIS.
Yang menambahkan, jet tempur J-20 yang baru memiliki konfigurasi canard yang membuat kemampuan manuver dan supersonik jet tempur tersebut meningkat.
”Desainnya memungkinkan J-20 terbang lebih jauh dan dengan muatan bom yang lebih besar,” katanya.
(mas)