Korut Siapkan Sikap Jelang KTT
Korut Siapkan Sikap Jelang KTT
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) tak mengeluarkan komentar apapun tentang konferensi tingkat tinggi (KTT) mendatang dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Kondisi ini menurut Korsel merupakan tanda Korut sedang berhati-hati menyiapkan sikapnya dalam KTT tersebut. “Kami tidak melihat atau menerima respon resmi dari rezim Korut terkait KTT Korut-AS,” ungkap juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Baik Tae-hyun.
“Saya merasa mereka sedang mendekati masalah ini dengan hati-hati dan mereka perlu waktu untuk mengorganisir sikap mereka,” kata Baik, dikutip kantor berita Reuters.
Para pejabat Korsel yang membawa undangan Pemimpin Korut Kim Jong-un ke Washington sedang mengunjungi China dan Jepang pekan ini untuk membahas perkembangan terbaru itu. Kepala Kantor Keamanan Nasional Korsel Chun Eui-yong yang memimpin delegasi Korsel menuju Rusia pada Selasa (13/3) setelah bertemu Presiden China Xi Jinping.
Di Beijing, Xi menyatakan pada Chung bahwa semenanjung Korea menghadapi peluang penting utnuk perundingan meredam situasi. “Pada saat yang sama, semua pihak harus berlatih sabar dan penuh perhatian, serta menunjukkan kebijaksanaan politik, untuk secara tepat menghadapi dan menyelesaikan semua masalah serta terlibat pada proses perundingan,” papar Xi.
China mengharapkan perundingan lancar antara dua Korea dan antara AS dan Korut. Beijing juga ingin ada kemajuan dalam proses denuklirisasi dan normalisasi hubungan.
Chung berterima kasih pada peran China dalam pertemuan sebelumnya dengan diplomat China, Penasehat Negara Yang Jiechi. “Presiden kami, Moon Jae-in dan pemerintah yakin beragam kemajuan menuju tercapainya tujuan perdamaian dan denuklirisasi semenanjung Korea dibuat dengan dukungan aktif dan kontribusi dari Presiden Xi Jinping serta pemerintah China,” ujarnya.
Presiden AS Donald Trump sepakat bertemu Kim pada akhir Mei mendatang. Dua Korea akan menggelar KTT pada akhir April di desa Panmunjom, perbatasan dua negara. Tempat pertemuan antara Trump dan Kim belum ditentukan. (Muh Shamil)
Kondisi ini menurut Korsel merupakan tanda Korut sedang berhati-hati menyiapkan sikapnya dalam KTT tersebut. “Kami tidak melihat atau menerima respon resmi dari rezim Korut terkait KTT Korut-AS,” ungkap juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Baik Tae-hyun.
“Saya merasa mereka sedang mendekati masalah ini dengan hati-hati dan mereka perlu waktu untuk mengorganisir sikap mereka,” kata Baik, dikutip kantor berita Reuters.
Para pejabat Korsel yang membawa undangan Pemimpin Korut Kim Jong-un ke Washington sedang mengunjungi China dan Jepang pekan ini untuk membahas perkembangan terbaru itu. Kepala Kantor Keamanan Nasional Korsel Chun Eui-yong yang memimpin delegasi Korsel menuju Rusia pada Selasa (13/3) setelah bertemu Presiden China Xi Jinping.
Di Beijing, Xi menyatakan pada Chung bahwa semenanjung Korea menghadapi peluang penting utnuk perundingan meredam situasi. “Pada saat yang sama, semua pihak harus berlatih sabar dan penuh perhatian, serta menunjukkan kebijaksanaan politik, untuk secara tepat menghadapi dan menyelesaikan semua masalah serta terlibat pada proses perundingan,” papar Xi.
China mengharapkan perundingan lancar antara dua Korea dan antara AS dan Korut. Beijing juga ingin ada kemajuan dalam proses denuklirisasi dan normalisasi hubungan.
Chung berterima kasih pada peran China dalam pertemuan sebelumnya dengan diplomat China, Penasehat Negara Yang Jiechi. “Presiden kami, Moon Jae-in dan pemerintah yakin beragam kemajuan menuju tercapainya tujuan perdamaian dan denuklirisasi semenanjung Korea dibuat dengan dukungan aktif dan kontribusi dari Presiden Xi Jinping serta pemerintah China,” ujarnya.
Presiden AS Donald Trump sepakat bertemu Kim pada akhir Mei mendatang. Dua Korea akan menggelar KTT pada akhir April di desa Panmunjom, perbatasan dua negara. Tempat pertemuan antara Trump dan Kim belum ditentukan. (Muh Shamil)
(nfl)
Explore More