Malaysia Ancam Uni Eropa Terkait Minyak Sawit

Jum'at, 09 Maret 2018 - 10:26 WIB
Malaysia Ancam Uni Eropa...
Malaysia Ancam Uni Eropa Terkait Minyak Sawit
A A A
KUALA LUMPUR - Malaysia memperingatkan keputusan Uni Eropa (UE) membatasi impor komoditas minyak kelapa sawit dapat merusak harapan Prancis memenangkan salah satu kontrak jet tempur terbesar di Asia.

Malaysia merupakan produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia. Jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation, Prancis, menjadi salah satu kandidat utama rencana Malaysia membeli 18 pesawat dalam potensi kontrak senilai lebih USD2 miliar (Rp28 triliun). Meski demikian, perundingan untuk pembelian pesawat itu terganjal setelah parlemen UE ingin menghentikan penggunaan minyak sawit pada bahan bakar kendaraan. Malaysia menyatakan, pekan ini pihaknya akan merespons jika UE tidak mencabut pembatasan itu.

“Jet tempur Prancis, Rafale, juga bersaing dengan Inggris yang akan meninggalkan UE. Jadi, mereka harus menjadikan itu dalam pertimbangan,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Hishammuddin Hussein, dikutip kantor berita Reuters.

Hishammuddin menegaskan, “Malaysia tidak dapat memasang tarif harga pada kepentingan nasionalnya saat menegosiasikan kesepakatan bilateral.” “Mereka yang ingin hubungan bilateral kuat, jangan hanya melihat pertimbangan ekonomi terpisah dari pertimbangan lain, khususnya terkait pertahanan karena kita memiliki opsi lain,” papar Hishammuddin.

Malaysia telah beberapa tahun mempertimbangkan jet Rafale buatan Prancis dan Eurofighter Typhoon buatan grup Eropa, termasuk BAE Systems asal Inggris untuk menggantikan pesawat MiG-29 buatan Rusia yang telah banyak dinonaktifkan.

BAE berupaya keras selama hampir satu dekade dan telah membangun kantor regional di Kuala Lumpur untuk memenangkan kontrak tersebut. Komentar Hishammuddin itu dapat menjadi pendorong BAE yang tawarannya tampak kurang menarik, setelah Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyatakan dia membahas kemungkinan pembelian pesawat Rafale saat kunjungan pada 2017 oleh Presiden Prancis saat itu Francois Hollande.

Chief Executive Officer (CEO) Dassault Eric Trappier menyatakan, pembatasan minyak sawit dapat memengaruhi hubungan antara beberapa negara, tapi perundingan dengan Malaysia telah berlangsung lama. “Perundingan baru akan bergantung pada pemerintahan baru,” kata Trappier dalam konferensi pers di Prancis.

BAE tidak segera merespons permintaan untuk komentar terkait pernyataan Menhan Malaysia Hishammuddin.

Malaysia dapat kehilangan pendapatan tahunan USD500 juta jika UE melakukan pembatasan minyak sawit, menurut perkiraan para pengamat. Isu pembatasan minyak sawit itu menambah masalah yang dihadapi Najib yang membutuhkan suara dari lebih 600.000 petani kecil sawit dalam pemilu Agustus mendatang.

Keputusan tentang pesawat itu ditunda karena masa pemilu yang kian mendekat dan perubahan fokus Malaysia pada peningkatan kemampuan pengintaian udara.

Sumber pemerintah Prancis menyatakan, Paris tidak akan mendukung larangan total terhadap minyak sawit. “Jika itu minyak sawit berkelanjutan, maka dapat digunakan pada biofuel. Ide ini mendukung pendekatan konstruktif dan non-diskriminatif pada minyak sawit,” papar pejabat Prancis.

Menhan Prancis Florence Parly berkomentar di New Straits Times , Malaysia, pada Januari bahwa Kuala Lumpur dapat mengandalkan Paris untuk menentang larangan tersebut.

Sementara peningkatan impor biodiesel dari Argentina dan proyeksi bertambahnya pengiriman dari Indonesia berpotensi menurunkan output di UE sebagai produsen bahan bakar terbarukan terbesar di dunia.

UE telah menerapkan bea impor untuk biodiesel Argentina pada September lalu, setelah Buenos Aires menang dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), beberapa pekan setelah Amerika Serikat (AS) menerapkan bea masuk untuk bahan bakar. UE kini mempertimbangkan untuk memangkas bea pada biodiesel asal Indonesia.

Antara Agustus tahun lalu dan Januari, sebanyak 852.000 ton biodiesel, sekitar empat kali kapasitas pabrik besar UE senilai USD617 juta, diekspor dari Argentina ke UE, sesuai data bea cukai. Sebelumnya pada 2017, hampir semua ekspor ditujukan ke AS.

Kepala Badan Biodiesel Eropa (EBB) Raffaello Garofalo menyatakan, dampak impor Argentina ternyata lebih buruk dibandingkan perkiraan. “Ada kerugian ekonomi tinggi dan kita berisiko melihat banyak produsen bahan bakar terbarukan Eropa bangkrut menghadapi banjir impor tidak adil itu,” ujarnya. (Syarifudin)
(nfl)
Berita Terkait
Perjuangkan Masalah...
Perjuangkan Masalah Sawit, Menko Airlangga Desak Uni Eropa Tidak Diskriminatif
UE Ungkapkan Keprihatinan...
UE Ungkapkan Keprihatinan atas Rencana Malaysia Deportasi Pengungsi Myanmar
Uni Eropa Jamin Semua...
Uni Eropa Jamin Semua Vaksin Boleh Digunakan
Kacaukan Logistik Pasukan...
Kacaukan Logistik Pasukan Rusia, Ukraina Rusak Jembatan di Wilayah Selatan
Presiden Jokowi di KTT...
Presiden Jokowi di KTT ASEAN - Uni Eropa
Duta Besar Uni Eropa...
Duta Besar Uni Eropa Denis Chaibi Jadi Dosen Tamu di UKI
Berita Terkini
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
5 jam yang lalu
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
7 jam yang lalu
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
8 jam yang lalu
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
9 jam yang lalu
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
9 jam yang lalu
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
11 jam yang lalu
Infografis
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Trump Ancam Industri Senjata AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved