Konvoi Bantuan PBB Mulai Masuki Ghouta Timur
Konvoi Bantuan PBB Mulai Masuki Ghouta Timur
A
A
A
DAMASKUS - Sebuah konvoi bantuan PBB dilaporkan mulai menyeberang ke Ghouta timur, Suriah, membawa bantuan pertama ke daerah kantong yang terkepung sejak salah satu serangan paling mematikan pemerintah Suriah dalam tujuh tahun terakhir.
Seorang pejabat senior PBB yang mendampingi konvoi tersebut mengatakan, dia tidak senang mendengar tembakan keras di dekat titik persimpangan ke Ghouta timur, meskipun ada kesepakatan bahwa tidak akan ada yang menghadang konvoi bantuan tersebut.
"Kita perlu diyakinkan bahwa kita akan dapat memberikan bantuan kemanusiaan dalam kondisi baik," kata pejabat PBB, Ali al-Za'tari dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/3).
Sementara itu, Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan,Damaskus telah mengurangsi sebagian besar bahan medis dari konvoi bantuan PBB, melarang membawa peralatan bedah, insulin, peralatan dialisis dan perlengkapan lainnya untuk menjangkau daerah yang dihuni 400 ribu orang itu.
Za'tari mengatakan, pasokan dalam konvoi telah berkurang dari semula cukup untuk membantu 70 ribu orang, menjadi hanya cukup membantu sekiar 28 ribu orang saja. "Bantuan itu tidak cukup," tambahnya.
PBB sebelumnya menuturkan, sekitar 600 warga sipil Suriah di Ghouta Timur tewas sejak 18 Februari lalu, atau sejak pemerintah Suriah melancarkan serangan ke kota tersebut. PBB juga menyebut bahwa lebih 2.009 orang terluka akibat serangan ini.
"Sejak 18 Februari, hampir 600 orang dilaporkan terbunuh oleh serangan udara dan darat di daerah kantong yang terkepung. Sementara lebih dari 2.000 orang telah terluka. Pada saat yang sama, serangan darat dan tembakan mortir dari Ghouta timur telah membunuh dan melukai puluhan warga sipil di Damaskus" kata Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk Krisis Suriah, Panos Moumtzis.
Seorang pejabat senior PBB yang mendampingi konvoi tersebut mengatakan, dia tidak senang mendengar tembakan keras di dekat titik persimpangan ke Ghouta timur, meskipun ada kesepakatan bahwa tidak akan ada yang menghadang konvoi bantuan tersebut.
"Kita perlu diyakinkan bahwa kita akan dapat memberikan bantuan kemanusiaan dalam kondisi baik," kata pejabat PBB, Ali al-Za'tari dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/3).
Sementara itu, Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan,Damaskus telah mengurangsi sebagian besar bahan medis dari konvoi bantuan PBB, melarang membawa peralatan bedah, insulin, peralatan dialisis dan perlengkapan lainnya untuk menjangkau daerah yang dihuni 400 ribu orang itu.
Za'tari mengatakan, pasokan dalam konvoi telah berkurang dari semula cukup untuk membantu 70 ribu orang, menjadi hanya cukup membantu sekiar 28 ribu orang saja. "Bantuan itu tidak cukup," tambahnya.
PBB sebelumnya menuturkan, sekitar 600 warga sipil Suriah di Ghouta Timur tewas sejak 18 Februari lalu, atau sejak pemerintah Suriah melancarkan serangan ke kota tersebut. PBB juga menyebut bahwa lebih 2.009 orang terluka akibat serangan ini.
"Sejak 18 Februari, hampir 600 orang dilaporkan terbunuh oleh serangan udara dan darat di daerah kantong yang terkepung. Sementara lebih dari 2.000 orang telah terluka. Pada saat yang sama, serangan darat dan tembakan mortir dari Ghouta timur telah membunuh dan melukai puluhan warga sipil di Damaskus" kata Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk Krisis Suriah, Panos Moumtzis.
(esn)
Explore More