Indonesia Cari Tulang Tentara Belanda Diduga dari Kapal Perang Dunia II
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Belanda mencari tulang-tulang di kuburan massal di Brondong, Jawa Timur. Tulang-tulang itu diyakini sebagai sisa-sisa jasad tentara Belanda dan Inggris yang karam bersama kapal-kapal Perang Dunia II di Laut Jawa.
Kapal perang HMS Exeter milik sekutu adalah salah satu kapal yang tenggelam setelah pertempuran di Laut Jawa tahun 1942.
Bangkai kapal-kapal itu dianggap sebagai “kuburan perang”, namun dalam tiga tahun terakhir telah lenyap secara misterius akibat penjarahan.
Tulang yang berasal dari bangkai kapal perang itu pertama kali diidentifikasi oleh tukang las di pelabuhan Brondong, yang antara tahun 2014 hingga 2016 dikontrak untuk memotong kapal tua, termasuk kapal kargo dan kapal dagang dan juga diduga kapal perang.
Bintara, seorang kepala polisi air setempat di Brondong, membenarkan bahwa sebuah tim yang terdiri dari perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Belanda telah menggali sebuah kuburan massal di pemakaman Suko.
Bintara kepada Guardian yang dilansir Selasa (27/2/2018) mengatakan, dalam sepekan terakhir tim tersebut telah menyelidiki tiga lokasi di mana tulang-tulang tersebut diduga dibuang.
Namun, seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Indonesia yang terlibat dalam penyelidikan tersebut menolak memberikan komentar mengenai penggalian kuburan. Pengumpulan tulang itu kemungkinan untuk pengujian forensik.
Kedutaan Besar Belanda, yang telah secara aktif mengikuti kasus ini sejak penjarahan bangkai kapal memicu kemarahan di dalam negeri, juga tidak bersedia berkomentar.
Hari ini menandai peringatan 76 tahun Perang Laut Jawa, sebuah pertempuran yang yang menghancurkan bagi pasukan Belanda dan sekutunya, yang pada saat itu berperang melawan pasukan Jepang. Pertempuran itu untuk memperebutkan kendali wilayah Indonesia.
Lebih dari 1.000 tentara angkatan laut Belanda dan Inggris tenggelam bersama kapal-kapal perang mereka dalam pertempuran tersebut.
Upacara peringatan akan berlangsung hari ini di pemakaman Kembang Kuning di Surabaya.
Kapal perang HMS Exeter milik sekutu adalah salah satu kapal yang tenggelam setelah pertempuran di Laut Jawa tahun 1942.
Bangkai kapal-kapal itu dianggap sebagai “kuburan perang”, namun dalam tiga tahun terakhir telah lenyap secara misterius akibat penjarahan.
Tulang yang berasal dari bangkai kapal perang itu pertama kali diidentifikasi oleh tukang las di pelabuhan Brondong, yang antara tahun 2014 hingga 2016 dikontrak untuk memotong kapal tua, termasuk kapal kargo dan kapal dagang dan juga diduga kapal perang.
Bintara, seorang kepala polisi air setempat di Brondong, membenarkan bahwa sebuah tim yang terdiri dari perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Belanda telah menggali sebuah kuburan massal di pemakaman Suko.
Bintara kepada Guardian yang dilansir Selasa (27/2/2018) mengatakan, dalam sepekan terakhir tim tersebut telah menyelidiki tiga lokasi di mana tulang-tulang tersebut diduga dibuang.
Namun, seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Indonesia yang terlibat dalam penyelidikan tersebut menolak memberikan komentar mengenai penggalian kuburan. Pengumpulan tulang itu kemungkinan untuk pengujian forensik.
Kedutaan Besar Belanda, yang telah secara aktif mengikuti kasus ini sejak penjarahan bangkai kapal memicu kemarahan di dalam negeri, juga tidak bersedia berkomentar.
Hari ini menandai peringatan 76 tahun Perang Laut Jawa, sebuah pertempuran yang yang menghancurkan bagi pasukan Belanda dan sekutunya, yang pada saat itu berperang melawan pasukan Jepang. Pertempuran itu untuk memperebutkan kendali wilayah Indonesia.
Lebih dari 1.000 tentara angkatan laut Belanda dan Inggris tenggelam bersama kapal-kapal perang mereka dalam pertempuran tersebut.
Upacara peringatan akan berlangsung hari ini di pemakaman Kembang Kuning di Surabaya.
(mas)