Bom Mobil Kembar Hantam Ibu Kota Somalia, 18 Tewas
A
A
A
MOGADISHU - Sedikitnya 18 orang tewas setelah bom mobil kembar meledak di Ibu Kota Somalia, Mogadishu. Kelompok militan al-Shabaab menjadi dalang serangan tersebut di mana pasukan keamanan berhasil menembak mati lima pelaku penyerangan.
Polisi dan petugas ambulans mengatakan penembakan terjadi di dekat kediaman presiden pada saat ledakan tersebut terjadi.
"Sejauh ini kami membawa 18 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka akibat ledakan malam ini," kata Abdikadir Abdirahman, direktur Amin Ambulance, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (24/2/2018).
Polisi mengatakan bom mobil pertama meledak setelah gerilyawan menyerang sebuah pos pemeriksaan di dekat kediaman presiden dengan menembak petugas keamanan. Ledakan kedua adalah bom mobil yang diparkir di depan sebuah hotel yang berada jauh dari istana.
"Militan turun dari mobil saat mereka mendekati istana, bom mobil bunuh diri tersebut meledak di luar istana dimana ada banyak tentara militer yang menjaga jalan yang berdekatan dengan istana," ujar Mayor Omar Abdullahi.
Al-Shabaab, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom dan serangan senjata sebelumnya di Ibu Kota tersebut, mengatakan bahwa mereka membunuh 15 tentara dalam serangan hari Jumat. Namun hal ini tidak dapat dikonfirmasi.
"Dua operasi termasuk dua bom mobil martir berlanjut di sekitar istana kepresidenan dan sebuah pangkalan pasukan keamanan nasional yang disebut Habar Kadija," kata juru bicara militer al-Shabaab Abdiasis Abu Musab.
Kelompok tersebut, yang terkait dengan al-Qaeda, ingin menggulingkan pemerintah Somalia dan memaksakan pemberlakukan hukum Islam. Kelompok ini telah membunuh ratusan warga sipil di seluruh Afrika Timur dan ribuan orang Somalia dalam satu dekade pemberontakan.
Menteri Keamanan Mohamed Abukar Islow mengatakan, pasukan keamanan telah menaklukkan penyerang al-Shabaab dan membunuh lima di antaranya.
"Menteri keamanan mengkonfirmasi operasi tersebut dan menyimpulkan bahwa lima militan yang melancarkan serangan tersebut telah ditembak mati," kata kantor berita negara tersebut mengutip pernyataan Islow.
Namun juru bicara al-Shabaab, Abu Musab, membantah hal itu dan mengatakan bahwa pejuang mereka belum berhasil ditundukkan.
Saat ini, jalan-jalan di sekitar istana dan hotel dikelilingi oleh pasukan keamanan, kata saksi mata.
Pada bulan Oktober lalu, lebih dari 500 orang tewas dalam ledakan bom kembar di Mogadishu. Serangan bom tersebut merupakan yang paling mematikan sejak al-Shabaab memulai pemberontakan pada tahun 2007. Al-Shabaab tidak mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Polisi dan petugas ambulans mengatakan penembakan terjadi di dekat kediaman presiden pada saat ledakan tersebut terjadi.
"Sejauh ini kami membawa 18 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka akibat ledakan malam ini," kata Abdikadir Abdirahman, direktur Amin Ambulance, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (24/2/2018).
Polisi mengatakan bom mobil pertama meledak setelah gerilyawan menyerang sebuah pos pemeriksaan di dekat kediaman presiden dengan menembak petugas keamanan. Ledakan kedua adalah bom mobil yang diparkir di depan sebuah hotel yang berada jauh dari istana.
"Militan turun dari mobil saat mereka mendekati istana, bom mobil bunuh diri tersebut meledak di luar istana dimana ada banyak tentara militer yang menjaga jalan yang berdekatan dengan istana," ujar Mayor Omar Abdullahi.
Al-Shabaab, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom dan serangan senjata sebelumnya di Ibu Kota tersebut, mengatakan bahwa mereka membunuh 15 tentara dalam serangan hari Jumat. Namun hal ini tidak dapat dikonfirmasi.
"Dua operasi termasuk dua bom mobil martir berlanjut di sekitar istana kepresidenan dan sebuah pangkalan pasukan keamanan nasional yang disebut Habar Kadija," kata juru bicara militer al-Shabaab Abdiasis Abu Musab.
Kelompok tersebut, yang terkait dengan al-Qaeda, ingin menggulingkan pemerintah Somalia dan memaksakan pemberlakukan hukum Islam. Kelompok ini telah membunuh ratusan warga sipil di seluruh Afrika Timur dan ribuan orang Somalia dalam satu dekade pemberontakan.
Menteri Keamanan Mohamed Abukar Islow mengatakan, pasukan keamanan telah menaklukkan penyerang al-Shabaab dan membunuh lima di antaranya.
"Menteri keamanan mengkonfirmasi operasi tersebut dan menyimpulkan bahwa lima militan yang melancarkan serangan tersebut telah ditembak mati," kata kantor berita negara tersebut mengutip pernyataan Islow.
Namun juru bicara al-Shabaab, Abu Musab, membantah hal itu dan mengatakan bahwa pejuang mereka belum berhasil ditundukkan.
Saat ini, jalan-jalan di sekitar istana dan hotel dikelilingi oleh pasukan keamanan, kata saksi mata.
Pada bulan Oktober lalu, lebih dari 500 orang tewas dalam ledakan bom kembar di Mogadishu. Serangan bom tersebut merupakan yang paling mematikan sejak al-Shabaab memulai pemberontakan pada tahun 2007. Al-Shabaab tidak mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
(ian)