Usai Adik Kim Jong-un, Giliran Ivanka Trump Bersiap ke Korsel
A
A
A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in akan menyambut kunjungan Ivanka Trump, putri presiden Amerika Serikat Donald Trump, untuk upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin pada hari Minggu.
Kunjungan putri Trump ini meramaikan diplomasi Korea setelah sebelumnya adik diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong-un; Kim Yo-jong, untuk pertama kalinya mengunjungi Korea Selatan untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.
Korea Selatan melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk meyakinkan Donald Trump bahwa pendekatan baru-baru ini dengan Pyongyang harus dilanjutkan. Seoul berharap Ivanka dapat memainkan peran moderat dalam kebijakan Gedung Putih yang terkadang telah mengambil sikap keras terhadap Pyongyang.
Seoul juga akan mencoba untuk mendorong pembicaraan langsung antara AS dan Korea Utara. Pihak kantor keamanan nasional Korea Selatan mengatakan bahwa mereka sedang bekerja menuju dialog yang konstruktif.
Dialog konstruktif inilah pesan yang diharapkan Seoul disampaikan Ivanka ketika pulang ke Washington.
”Sangat mungkin Ivanka akan mencoba untuk melakukan apa yang dilakukan Kim Yo-jong untuk Korea Utara,” kata Mintaro Oba, mantan diplomat AS yang menangani kebijakan Korea Utara.
”Ivanka dan Kim Yo-jong sama-sama memperoleh kekuasaan dan akses mereka dari ikatan keluarganya dan terampil mendapatkan perhatian media secara positif, namun mewakili pemimpin yang memprovokasi dan banyak kontroversi,” ujarnya, seperti dikutip The Guardian, Kamis (22/2/2018).
Ibu Negara Korea Selatan, Kim Jung-sook, dijadwalkan akan menemani Ivanka selama dia berkunjung ke Seoul.
Rezim Kim Jong-un sendiri kemungkinan juga akan mengirim delegasi untuk menghadiri upacara penutupan Olimpiade di Korea Selatan pada 25 Februari 2018. Namun, Pyongyang belum mengumumkannya secara resmi.
”Skenario yang paling mungkin adalah Ivanka memainkan peran seremonial positif di depan umum sambil menyampaikan pemikiran saat ini dalam percakapan pribadi,” kata Oba.
”Dia memiliki kesempatan untuk memperbaiki beberapa kerusakan selama kunjungan Wakil Presiden (Mike) Pence dan memproyeksikan sebuah perasaan bahwa dia dapat bergaul dengan baik dengan Presiden Moon, menghargai Korea Selatan, dan menghargai hubungan AS-Korea Selatan yang kuat.”
Seperti diketahui, Pence selama kunjungannya ke Korea Selatan selalu buang muka dan tidak menyapa adik Kim Jong-un meski duduk berdekatan. Dalam laporan terbaru, pemerintah AS mengklaim pihak Korea Utara yang membatalkan rencana pertemuan Pence dengan delegasi Pyongyang selama berada di Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Perbandingan antara keluarga Trump dan dinasti Kim Korea Utara berlangsung menjelang perjalanan Ivanka. Putri Trump itu diperkirakan akan bertemu dengan para pengungsi Korea Utara, sebagai bagian dari upaya AS untuk menarik perhatian dengan membuka catatan buruk hak asasi manusia rezim Pyongyang.
”Trump menjalankan Gedung Putih seperti sebuah wilayah pribadi,” tulis Chosun Ilbo, surat kabar terbesar Korea Selatan, dalam komentar editorial yang menyoroti rencana diplomasi Ivanka Trump. “Ivanka adalah untuk semua maksud dan tujuan Ibu Negara AS daripada istri Trump yang enggan, Melania.”
Kunjungan putri Trump ini meramaikan diplomasi Korea setelah sebelumnya adik diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong-un; Kim Yo-jong, untuk pertama kalinya mengunjungi Korea Selatan untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.
Korea Selatan melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk meyakinkan Donald Trump bahwa pendekatan baru-baru ini dengan Pyongyang harus dilanjutkan. Seoul berharap Ivanka dapat memainkan peran moderat dalam kebijakan Gedung Putih yang terkadang telah mengambil sikap keras terhadap Pyongyang.
Seoul juga akan mencoba untuk mendorong pembicaraan langsung antara AS dan Korea Utara. Pihak kantor keamanan nasional Korea Selatan mengatakan bahwa mereka sedang bekerja menuju dialog yang konstruktif.
Dialog konstruktif inilah pesan yang diharapkan Seoul disampaikan Ivanka ketika pulang ke Washington.
”Sangat mungkin Ivanka akan mencoba untuk melakukan apa yang dilakukan Kim Yo-jong untuk Korea Utara,” kata Mintaro Oba, mantan diplomat AS yang menangani kebijakan Korea Utara.
”Ivanka dan Kim Yo-jong sama-sama memperoleh kekuasaan dan akses mereka dari ikatan keluarganya dan terampil mendapatkan perhatian media secara positif, namun mewakili pemimpin yang memprovokasi dan banyak kontroversi,” ujarnya, seperti dikutip The Guardian, Kamis (22/2/2018).
Ibu Negara Korea Selatan, Kim Jung-sook, dijadwalkan akan menemani Ivanka selama dia berkunjung ke Seoul.
Rezim Kim Jong-un sendiri kemungkinan juga akan mengirim delegasi untuk menghadiri upacara penutupan Olimpiade di Korea Selatan pada 25 Februari 2018. Namun, Pyongyang belum mengumumkannya secara resmi.
”Skenario yang paling mungkin adalah Ivanka memainkan peran seremonial positif di depan umum sambil menyampaikan pemikiran saat ini dalam percakapan pribadi,” kata Oba.
”Dia memiliki kesempatan untuk memperbaiki beberapa kerusakan selama kunjungan Wakil Presiden (Mike) Pence dan memproyeksikan sebuah perasaan bahwa dia dapat bergaul dengan baik dengan Presiden Moon, menghargai Korea Selatan, dan menghargai hubungan AS-Korea Selatan yang kuat.”
Seperti diketahui, Pence selama kunjungannya ke Korea Selatan selalu buang muka dan tidak menyapa adik Kim Jong-un meski duduk berdekatan. Dalam laporan terbaru, pemerintah AS mengklaim pihak Korea Utara yang membatalkan rencana pertemuan Pence dengan delegasi Pyongyang selama berada di Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Perbandingan antara keluarga Trump dan dinasti Kim Korea Utara berlangsung menjelang perjalanan Ivanka. Putri Trump itu diperkirakan akan bertemu dengan para pengungsi Korea Utara, sebagai bagian dari upaya AS untuk menarik perhatian dengan membuka catatan buruk hak asasi manusia rezim Pyongyang.
”Trump menjalankan Gedung Putih seperti sebuah wilayah pribadi,” tulis Chosun Ilbo, surat kabar terbesar Korea Selatan, dalam komentar editorial yang menyoroti rencana diplomasi Ivanka Trump. “Ivanka adalah untuk semua maksud dan tujuan Ibu Negara AS daripada istri Trump yang enggan, Melania.”
(mas)