Erdogan: Pasukan Pro-Rezim Suriah Ditembaki Artileri Turki
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan konvoi pasukan pro-rezim Pemerintah Suriah yang memasuki wilayah Afrin putar balik setelah ditembaki artileri tentara Turki pada Selasa sore. Pasukan pro-Damaskus itu sedianya masuk Afrin untuk membantu pasukan YPG Kurdi melawan agresi Turki.
Erdogan menyatakan konvoi sekitar 20 kendaraan itu merupakan pasukan Syiah yang bertindak independen, bukan atas nama pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pemimpin Turki menganggap konvoi itu terdiri dari “teroris”.
Erdogan mengatakan bahwa dia sebelumnya telah mencapai kesepakatan mengenai masalah ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani. Dia memperingatkan bahwa kelompok milisi Syiah itu akan membayar mahal jika nekat membantu pasukan YPG Kurdi yang sedang diperangi pasukan Turki di Afrin.
”Sayangnya, organisasi teror semacam ini mengambil langkah yang salah dengan keputusan yang mereka ambil. Tidak mungkin kita mengizinkan ini, mereka akan membayar mahal,” kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers, yang dilansir Reuters, Rabu (21/2/2018).
Baca Juga: Perangi Tentara Turki, Pasukan Pro-Suriah Mulai Masuk Afrin
Seperti diberitakan sebelumnya, konvoi 20 kendaraan dan puluhan petempur pro-pemerintah Suriah mulai memasuki wilayah Afrin. Kedatangan pasukan pro-rezim Suriah itu untuk membantu milisi YPG Kurdi melawan agresi tentara Turki.
Stasiun televisi pemerintah Suriah menyiarkan konvoi yang berlangsung pada hari Selasa sore tersebut.
”Pemerintah Suriah telah menanggapi seruan tugas tersebut dan mengirim pasukan militer pada hari ini untuk ditempatkan di sepanjang perbatasan dan berperan dalam mempertahankan kesatuan wilayah dan perbatasan Suriah,” kata juru bicara YPG Kurdi, Nouri Mahmoud.
Konvoi 20 kendaraan dengan mesin berat tersebut masuk ke Afrin dari Desa Nubul. Puluhan orang bersenjata melambai-lambaikan bendera Suriah dan meneriakkan slogan-slogan pro-pemerintah.
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, juga mengonfirmasi kedatangan pasukan pro-pemerintah Suriah ke Afrin. Dia bahkan menyebut jumlah pasukan tersebut mencapai ratusan orang. ”Ratusan petempur memasuki wilayah Afrin pada Selasa sore,” katanya.
Erdogan menyatakan konvoi sekitar 20 kendaraan itu merupakan pasukan Syiah yang bertindak independen, bukan atas nama pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pemimpin Turki menganggap konvoi itu terdiri dari “teroris”.
Erdogan mengatakan bahwa dia sebelumnya telah mencapai kesepakatan mengenai masalah ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani. Dia memperingatkan bahwa kelompok milisi Syiah itu akan membayar mahal jika nekat membantu pasukan YPG Kurdi yang sedang diperangi pasukan Turki di Afrin.
”Sayangnya, organisasi teror semacam ini mengambil langkah yang salah dengan keputusan yang mereka ambil. Tidak mungkin kita mengizinkan ini, mereka akan membayar mahal,” kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers, yang dilansir Reuters, Rabu (21/2/2018).
Baca Juga: Perangi Tentara Turki, Pasukan Pro-Suriah Mulai Masuk Afrin
Seperti diberitakan sebelumnya, konvoi 20 kendaraan dan puluhan petempur pro-pemerintah Suriah mulai memasuki wilayah Afrin. Kedatangan pasukan pro-rezim Suriah itu untuk membantu milisi YPG Kurdi melawan agresi tentara Turki.
Stasiun televisi pemerintah Suriah menyiarkan konvoi yang berlangsung pada hari Selasa sore tersebut.
”Pemerintah Suriah telah menanggapi seruan tugas tersebut dan mengirim pasukan militer pada hari ini untuk ditempatkan di sepanjang perbatasan dan berperan dalam mempertahankan kesatuan wilayah dan perbatasan Suriah,” kata juru bicara YPG Kurdi, Nouri Mahmoud.
Konvoi 20 kendaraan dengan mesin berat tersebut masuk ke Afrin dari Desa Nubul. Puluhan orang bersenjata melambai-lambaikan bendera Suriah dan meneriakkan slogan-slogan pro-pemerintah.
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, juga mengonfirmasi kedatangan pasukan pro-pemerintah Suriah ke Afrin. Dia bahkan menyebut jumlah pasukan tersebut mencapai ratusan orang. ”Ratusan petempur memasuki wilayah Afrin pada Selasa sore,” katanya.
(mas)