Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Rabu, 21 Februari 2018 - 05:30 WIB
Negara dengan Perbudakan...
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia
A A A
ZAMAN boleh berubah namun ternyata tidak mudah menghapus tradisi buruk masa lalu, salah satunya soal perbudakan. Menurut data Global Slavery Index 2016, sebanyak 45 juta orang di seluruh dunia ternyata masih terjebak dalam perbudakan modern. Perbudakan modern ditengarai lazim ada di pabrik, tambang, lahan pertanian, hingga dijual demi seks. Berikut 10 negara dengan jumlah perbudakan modern terbanyak di dunia.

1. India (18,3 juta)*
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia


Dengan budak modern diperkirakan mencapai 18.354.700 orang atau setara dengan 1,4% populasi, India menjadi negara dengan angka budak modern tertinggi. Serupa dengan Bangladesh dan Pakistan, sistem peminjaman uang yang memaksa peminjam beserta keluarganya bekerja adalah bentuk perbudakan modern paling umum di India. Jumlah bayaran yang mereka terima hanya cukup untuk bertahan hidup hingga esok harinya.

2. China (3,3 juta)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Dengan jumlah budak modern diperkirakan mencapai 3.388.400 orang atau setara dengan 0,24% populasi, China berada di urutan ke-2 negara dengan budak modern terbanyak. Modernisasi dan urbanisasi di Negeri Tirai Bambu membuat banyak penduduk bermigrasi dari desa ke kota. Permasalahannya adalah sebagian besar penduduk desa ini tidak memiliki cukup pengetahuan untuk melindungi mereka dari perbudakan modern.

3. Pakistan (2,1 juta)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Dengan jumlah budak modern mencapai 2.134.900 orang atau setara dengan 1,13% populasi, Pakistan menempati urutan ke-3 negara dengan budak modern terbanyak. Perbudakan terbesar di Pakistan adalah di industri pembakaran batu-bata dimana para pekerja yang kadang juga melibatkan anak-anak. Skenario yang digunakan serupa dengan perbudakan yang terjadi di Bangladesh di mana pemilik usaha batu bata meminjamkan uang kepada masyarakat dan mempekerjakan mereka sebagai pembayarannya.

4. Bangladesh (1,5 juta)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Dengan budak modern diperkirakan mencapai 1.531.300 orang atau setara dengan 0,95% populasinya, Bangladesh menempati urutan ke-4 negara dengan jumlah budak modern terbanyak. Berbeda dengan kondisi di kota dimana para pekerja diberikan kontrak yang jelas, di bagian pedesaan di Bangladesh, kontrak hanya dibicarakan secara verbal dan kadang dimanipulasi oleh pemberi kerja yang biasa disebut Mahajan.

5. Uzbekistan (1,2 juta)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Jumlah budak modern di Uzbekistan mencapai 1.236.600 orang atau setara dengan 3,97% populasi. Uzbekistan adalah produsen kapas terbesar ke-6 di dunia dan selama masa panen, masyarakat Uzbekistan dipaksa bekerja memanen kapas. Karenanya, berbagai badan usaha tidak beroperasi selama masa panen karena pegawainya dipaksa memanen kapas. Berdasarkan data 2015, lebih dari satu juta orang diperkirakan dipaksa bekerja memanen kapas di Uzbekistan.

6. Korea Utara (1,1 juta)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Jumlah budak modern di Korea Utara diperkirakan mencapai 1.100.000 orang atau setara dengan 4,3% jumlah populasi. Jika dilihat dari persentasenya, Korea Utara adalah negara dengan persentase budak modern tertinggi disusul oleh Uzbekistan dengan 3,97% dan Kamboja dengan 1,65%. Menurut data PBB 2015 yang dikutip oleh dw.com, lebih dari 50.000 warga Korea Utara dipaksa bekerja ke luar negeri dengan kondisi yang menyerupai perbudakan.

7. Rusia (1 juta)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Jumlah budak modern di Negeri Beruang Merah diperkirakan mencapai 1.048.500 orang atau setara dengan 0,73% jumlah populasi. Kebanyakan budak modern di Rusia berasal dari negara-negara pecahan Uni Soviet, misalnya Tajikistan, Kyrgyzstan dan Uzbekistan. Berdasarkan laporan dari U.S. State Department pada 2013, ribuan warga dari Korea Utara juga dipaksa bekerja di industri kayu di Rusia, dan ironisnya praktik ini disetujui oleh kedua negara.

8. Nigeria (875.500)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Di Nigeria, jumlah budak modern diperkirakan mencapai 875.500 orang atau setara dengan 0,48% jumlah populasi. Di Nigeria, para perempuan (yang kadang di bawah umur) seringkali diiming-imingi akan diberi pekerjaan di Eropa. Namun sesampainya di Eropa, mereka justru dijadikan pekerja seks komersial. Ironisnya, yang membawa mereka ke Eropa untuk dijadikan pekerja seks adalah perempuan "madam" asal Nigeria juga yang lebih tua dan merupakan pemilik rumah bordil di Eropa. Menurut laporan Uni Eropa, pada 2014, 60% pekerja seks perempuan di Italia dan Belgia berasal dari Nigeria.

9. Republik Kongo (973.100)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Jumlah budak modern di negara ini diperkirakan mencapai 873.100 orang atau setara 1,13% jumlah populasi Republik Kongo. Menurut survey ini, Republik Kongo adalah salah satu negara yang pemerintahnya paling sedikit mengambil tindakan terkait perbudakan modern. Hal ini didasarkan pada tingkat keterlibatan pemerintah dalam penanganan masalah perbudakan modern, rendahnya keinginan politik, atau tingginya tingkat konflik dan ketidakstabilan politik.

10. Indonesia (736.100)
Negara dengan Perbudakan Modern Terbanyak di Dunia

Jumlah budak modern di Indonesia diperkirakan mencapai 736.100 orang atau setara dengan 0,28% jumlah total penduduk 257.564.000 orang. Dengan angka ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah budak modern tertinggi di Asia Tenggara, disusul oleh Myanmar di peringkat 12 dengan 515.100 orang dan Thailand di peringkat 16 dengan 425.500 orang.

Ket: *jumlah budak modern

Yang dianggap sebagai budak modern adalah
• Anak-anak yang tidak bisa sekolah karena dipaksa bekerja atau menikah muda.
• Orang-orang yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya karena terlilit hutang.
• Perempuan baik tua maupun remaja yang dipaksa bekerja sebagai pembantu rumah tangga tanpa bayaran dan diperlakukan tidak manusiawi.

Sumber: Global Slavery Index 2016 Yayasan Walk Free Foundation
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1463 seconds (0.1#10.140)