Abraham Lincoln, Presiden AS yang Hapuskan Perbudakan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Abraham Lincoln adalah tokoh yang memiliki jasa besar dalam penghapusan perbudakan di Amerika Serikat (AS). Merunut sejarah, kedatangan orang kulit putih di Amerika, menyusul ditemukannya benua Amerika pada 14 Agustus 1498 oleh Christopher Colombus, menimbulkan friksi dengan masyarakat pribumi.
Inilah yang kelak menjadi pijakan terbentuknya sistem perbudakan di Amerika. Jauh sebelum Colombus mendarat di benua Amerika, wilayah tersebut sudah ditempati suku Indian.
Gelombang kedatangan orang kulit putih yang terjadi berikutnya, mengganggu suku Indian. Perebutan tanah kekuasaan pun terjadi.
Hal ini berujung pada meletusnya peperangan kecil antara suku Indian dan para pendatang baru di berbagai tempat. Menurut informasi yang dipublikasikan dalam artikel bertajuk “Strategi Masyarakat Afro-Amerika Menaklukan Kuasa Masyarakat Kulit Putih di Southern States”, masyarakat suku Indian dimanfaatkan para penjajah untuk bekerja menggerakkan roda perekonomian. Sederhananya, mereka dipekerjakan sebagai budak.
Mulai dari situlah perbudakan di Amerika kian berkembang pesat. Bahkan, bukan hanya kalangan berkulit hitam yang diperbudak. Kaum kulit putih yang berasal dari kalangan ekonomi rendah juga turut dimanfaatkan sebagai budak. Perbudakan di Amerika pun menjadi hal yang wajar dan legal.
Lincoln Runtuhkan Perbudakan
Ratusan tahun berjalan, praktik perbudakan akhirnya dihapuskan Abraham Lincoln. Ia merupakan Presiden AS ke-16 yang lahir pada 1809 di Kentucky.
Mengutip buku yang diproduksi Pemerintah AS bertajuk Abraham Lincoln: A Legacy of Freedom, isu perbudakan kembali menyeruak dan memanas di tahun 1850-an. Kala itu Lincoln berdiri paling depan untuk melawan hal tersebut.
Inilah yang kelak menjadi pijakan terbentuknya sistem perbudakan di Amerika. Jauh sebelum Colombus mendarat di benua Amerika, wilayah tersebut sudah ditempati suku Indian.
Gelombang kedatangan orang kulit putih yang terjadi berikutnya, mengganggu suku Indian. Perebutan tanah kekuasaan pun terjadi.
Hal ini berujung pada meletusnya peperangan kecil antara suku Indian dan para pendatang baru di berbagai tempat. Menurut informasi yang dipublikasikan dalam artikel bertajuk “Strategi Masyarakat Afro-Amerika Menaklukan Kuasa Masyarakat Kulit Putih di Southern States”, masyarakat suku Indian dimanfaatkan para penjajah untuk bekerja menggerakkan roda perekonomian. Sederhananya, mereka dipekerjakan sebagai budak.
Mulai dari situlah perbudakan di Amerika kian berkembang pesat. Bahkan, bukan hanya kalangan berkulit hitam yang diperbudak. Kaum kulit putih yang berasal dari kalangan ekonomi rendah juga turut dimanfaatkan sebagai budak. Perbudakan di Amerika pun menjadi hal yang wajar dan legal.
Lincoln Runtuhkan Perbudakan
Ratusan tahun berjalan, praktik perbudakan akhirnya dihapuskan Abraham Lincoln. Ia merupakan Presiden AS ke-16 yang lahir pada 1809 di Kentucky.
Mengutip buku yang diproduksi Pemerintah AS bertajuk Abraham Lincoln: A Legacy of Freedom, isu perbudakan kembali menyeruak dan memanas di tahun 1850-an. Kala itu Lincoln berdiri paling depan untuk melawan hal tersebut.