Krisis Gaza, PBB Salahkan Pemotongan Dana dan Blokade
A
A
A
NEW YORK - Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menyebut sejumlah faktor yang menjadi penyebab krisis di Gaza. Dujarric menyalahkan pemotongan dana UNRWA, penutupan penyeberangan Gaza, dan penundaan rekonsiliasi internal Palestian atas situasi mengerikan di daerah kantong tersebut.
"Situasi kemanusiaan yang mengerikan menjadi semakin stres dengan krisis pendanaan yang dihadapi oleh UNRWA," kata Dujarric menjawab pertanyaan tentang situasi di Gaza.
UNRWA adalah badan yang dibentuk oleh PBB untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina. Sebelumnya Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk memotong dana bantuan untuk lembaga ini. Pemotongan ini sebagai bentuk tekanan agar Palestina mau maju ke meja perundingan pasca pengakuan Washington terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Sejauh ini, UNRWA belum mengurangi layanan dan berusaha untuk tidak melakukannya," imbuhnya.
"Kami tahu bahwa krisis kemanusiaan juga terkait dengan masalah internal yang berkaitan dengan rekonsiliasi antara berbagai faksi Palestina dan, tentu saja, masalah yang berkaitan dengan blokade," tukasnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (17/2/2018).
Koordinator Khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mengatakan kepada Dewan Keamanan: "Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mempresentasikan proposal untuk merevitalisasi ekonomi Gaza dan membahas kondisi yang diperlukan untuk memudahkan pergerakan dan akses, serta mendukung pembangunan Palestina."
"Situasi kemanusiaan yang mengerikan menjadi semakin stres dengan krisis pendanaan yang dihadapi oleh UNRWA," kata Dujarric menjawab pertanyaan tentang situasi di Gaza.
UNRWA adalah badan yang dibentuk oleh PBB untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina. Sebelumnya Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk memotong dana bantuan untuk lembaga ini. Pemotongan ini sebagai bentuk tekanan agar Palestina mau maju ke meja perundingan pasca pengakuan Washington terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Sejauh ini, UNRWA belum mengurangi layanan dan berusaha untuk tidak melakukannya," imbuhnya.
"Kami tahu bahwa krisis kemanusiaan juga terkait dengan masalah internal yang berkaitan dengan rekonsiliasi antara berbagai faksi Palestina dan, tentu saja, masalah yang berkaitan dengan blokade," tukasnya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (17/2/2018).
Koordinator Khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mengatakan kepada Dewan Keamanan: "Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mempresentasikan proposal untuk merevitalisasi ekonomi Gaza dan membahas kondisi yang diperlukan untuk memudahkan pergerakan dan akses, serta mendukung pembangunan Palestina."
(ian)