Misterius, Partikel Uranium Terdeteksi di Langit Alaska

Sabtu, 17 Februari 2018 - 00:42 WIB
Misterius, Partikel Uranium Terdeteksi di Langit Alaska
Misterius, Partikel Uranium Terdeteksi di Langit Alaska
A A A
JUNEAU - Para ilmuwan telah menemukan partikel "sangat tidak biasa" yaitu uranium yang telah diperkaya di langit di atas Kepulauan Aleutia di Alaska. Sumber dari zat yang biasanya digunakan untuk bahan bakar nuklir dan bom itu masih belum jelas.

"Zat misterius yang mengandung jumlah uranium yang sangat kecil ditemukan di ketinggian 7 km di atas Kepulauan Aleutia di Alaska," menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Journal of Environmental Radioactivity yang dikutip RT, Sabtu (17/2/2018).

Ini adalah pertama kalinya kelompok ilmuwan AS mendeteksi uranium-235 yang diperkaya dalam studi 20 tahun mereka. Mereka tidak melakukan percobaan khusus untuk mendapatkan bahan radioaktif itu, saat mereka menemukannya ketika penerbangan rutin untuk memeriksa kondisi atmosfer pada bulan Agustus 2016.

"Selama 20 tahun pengambilan sampel pesawat terbang dari jutaan partikel di atmosfer global, kita jarang bertemu dengan partikel dengan kandungan 238U (uranium-238) yang sama tingginya dan tidak pernah menghasilkan partikel 235U (uranium-235)," bunyi abstrak dari artikel tersebut mengatakan, dengan studi penuh akan dipublikasikan pada bulan April mendatang.

Menurut Live Scene unsur radioaktif itu diyakini tidak memiliki dampak yang signifikan pada atmosfer, terutama mengingat unsur tersebut berdiri sendiri dan memiliki ukuran yang mungil hanya 580 nanometer atau sekitar setengah ukuran sel darah merah.

Para ilmuwan sekarang tengah berjuang untuk menemukan sumber utama temuan yang tidak biasa ini dan bagaimana hal itu bisa sampai di sana. Studi ini secara samar-samar menunjukkan bahwa partikel itu bisa berasal dari berbagai wilayah di Asia tanpa menjelaskan lebih jauh.

"Namun, jelas bahwa partikel itu bukan dari sumber alami," menurut salah satu penulis, Dan Murphy.

Para periset berharap bahwa makalah ini akan memudahkan pekerjaan mereka karena rekan mereka mungkin memberi mereka bantuan untuk memahami dari mana asal partikel aneh tersebut.

"Kami berharap seseorang di bidang yang tidak terkait erat dengan kimia atmosfer dapat mengatakan 'a-ha!' Dan menelepon kami," kata Thomas Ryerson, salah satu peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4699 seconds (0.1#10.140)