Adelina Tewas Disiksa, RI Ingin Moratorium Pengiriman TKI ke Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana menerapkan moratorium atau penghentian pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia. Rencana itu muncul setelah TKI Adelina Lisao , 26, tewas usai disiksa di rumah majikannya di negara tetangga tersebut.
Ide moratorium itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana pada Kamis (15/2/2018). Alasannya, kata Rusdi, untuk mencegah apa yang terjadi pada TKI Adelina terulang kembali.
Baca Juga: Dubes Rusdi: Majikan TKI Adelina Itu Iblis, Luar Biasa Biadab
Dubes Rusdi mengatakan ide penerapan moratorium pengiriman TKI ke Malaysia bukan hal baru. Perundingan soal moratorium sudah dibicarakan Rusdi kepada Presiden Joko Widodo pada pertemuan tahunan Indonesia-Malaysia pada 2017 lalu.
”Untuk moratorium, Presiden juga ingin moratorium. Moratorium harus dijalankan. Kita hentikan pengiriman tenaga kerja. Hentikan pengiriman pembantu rumah tangga,” ucap Rusdi dalam sebuah pernyataan.
"Sudah waktunya kita keras, tidak bisa cuma wacana. Moratorium harus ditegakkan, tata kelola harus kita bereskan,” ujarnya.
Kalaupun moratorium nantinya jadi diterapkan, sambung Rusdi, hal itu tidak akan menjadi masalah besar bagi Malaysia. Sebab, meski tak ada pembantu rumah tangga, segala bentuk kehidupan rumah tangga masih bisa berjalan tanpa terganggu.
Rusdi mencontohkan, sebagai seorang pengusaha dirinya tidak mempekerjakan pembantu rumah tangga. Semuanya, pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri olehnya dan keluarganya.
Dubes Rusdi yakin jika ada kemauan, maka setiap individu pada intinya bisa melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa harus memakai asisten rumah tangga.
”Rusdi Kirana punya uang, tapi saya nggak ada pembantu, bisa kerjakan sendiri oleh keluarga saya, anak dan istri saya juga,” katanya.
Ide moratorium itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana pada Kamis (15/2/2018). Alasannya, kata Rusdi, untuk mencegah apa yang terjadi pada TKI Adelina terulang kembali.
Baca Juga: Dubes Rusdi: Majikan TKI Adelina Itu Iblis, Luar Biasa Biadab
Dubes Rusdi mengatakan ide penerapan moratorium pengiriman TKI ke Malaysia bukan hal baru. Perundingan soal moratorium sudah dibicarakan Rusdi kepada Presiden Joko Widodo pada pertemuan tahunan Indonesia-Malaysia pada 2017 lalu.
”Untuk moratorium, Presiden juga ingin moratorium. Moratorium harus dijalankan. Kita hentikan pengiriman tenaga kerja. Hentikan pengiriman pembantu rumah tangga,” ucap Rusdi dalam sebuah pernyataan.
"Sudah waktunya kita keras, tidak bisa cuma wacana. Moratorium harus ditegakkan, tata kelola harus kita bereskan,” ujarnya.
Kalaupun moratorium nantinya jadi diterapkan, sambung Rusdi, hal itu tidak akan menjadi masalah besar bagi Malaysia. Sebab, meski tak ada pembantu rumah tangga, segala bentuk kehidupan rumah tangga masih bisa berjalan tanpa terganggu.
Rusdi mencontohkan, sebagai seorang pengusaha dirinya tidak mempekerjakan pembantu rumah tangga. Semuanya, pekerjaan rumah tangga dikerjakan sendiri olehnya dan keluarganya.
Dubes Rusdi yakin jika ada kemauan, maka setiap individu pada intinya bisa melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa harus memakai asisten rumah tangga.
”Rusdi Kirana punya uang, tapi saya nggak ada pembantu, bisa kerjakan sendiri oleh keluarga saya, anak dan istri saya juga,” katanya.
(mas)