Menlu Belanda Mengundurkan Diri karena Berbohong Soal Pertemuan dengan Putin
A
A
A
AMSTERDAM - Menteri Luar Negeri Belanda, Halbe Zijlstra mengumumkan pengunduran dirinya di hadapan anggota parlemen Belanda. Zijlstra mengundurkan diri karena telah berbohong mengenai pertemuan antara dirinya dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dalam pernyataanya, dia mencatat bahwa adalah sebuah kesalahan untuk berbohong tentang kehadirannya dalam sebuah pertemuan dengan Putin pada tahun 2006 dan tentang kata-kata yang dia duga dikatakan oleh Putin.
"Saya membuat pilihan yang salah, saya seharusnya tidak melakukan itu. Saya tidak melihat ada pilihan lain hari ini selain menyerahkan pengunduran diri saya kepada Yang Mulia Raja," ucap Ziljstra, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (14/2).
Pengunduran diri Zijlstra dilakukan hanya beberapa hari sebelum dia melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Kementerian Luar Negeri Belanda diketahui telah memberitahu Kementerian Luar Negeri Rusia bahwa Zijlstra batal melakukan kunjungan ke Moskow.
Zijlstra sebelumnya mengklaim dia mendengar Putin mengatakan bahwa Belorussia, Ukraina, Baltik dan Kazakhstan adalah bagian dari "Great Russia" dalam sebuah pertemuan dengan pengusaha Rusia pada tahun 2006. Dalam wawancara terakhirnya dengan koran Volkskrant, dia mengakui bahwa dia tidak pernah menghadiri pertemuan itu, tapi terpaksa berbohong untuk melindungi seorang pengusaha yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebelumnya mengatakan bahwa meskipun keputusannya "tidak bijaksana", Zijlstra akan tetap menjabat sebagai Menlu Belanda. Namun, pihak oposisi mendesak untuk digelarnya pembahasan mengenai hal ini di parlemen Belanda, yang berujung pada pengunduran diri Zijlstra.
Dalam pernyataanya, dia mencatat bahwa adalah sebuah kesalahan untuk berbohong tentang kehadirannya dalam sebuah pertemuan dengan Putin pada tahun 2006 dan tentang kata-kata yang dia duga dikatakan oleh Putin.
"Saya membuat pilihan yang salah, saya seharusnya tidak melakukan itu. Saya tidak melihat ada pilihan lain hari ini selain menyerahkan pengunduran diri saya kepada Yang Mulia Raja," ucap Ziljstra, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (14/2).
Pengunduran diri Zijlstra dilakukan hanya beberapa hari sebelum dia melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Kementerian Luar Negeri Belanda diketahui telah memberitahu Kementerian Luar Negeri Rusia bahwa Zijlstra batal melakukan kunjungan ke Moskow.
Zijlstra sebelumnya mengklaim dia mendengar Putin mengatakan bahwa Belorussia, Ukraina, Baltik dan Kazakhstan adalah bagian dari "Great Russia" dalam sebuah pertemuan dengan pengusaha Rusia pada tahun 2006. Dalam wawancara terakhirnya dengan koran Volkskrant, dia mengakui bahwa dia tidak pernah menghadiri pertemuan itu, tapi terpaksa berbohong untuk melindungi seorang pengusaha yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebelumnya mengatakan bahwa meskipun keputusannya "tidak bijaksana", Zijlstra akan tetap menjabat sebagai Menlu Belanda. Namun, pihak oposisi mendesak untuk digelarnya pembahasan mengenai hal ini di parlemen Belanda, yang berujung pada pengunduran diri Zijlstra.
(esn)