Rusia Kembali Tegaskan Tak Campuri Proses Pemilu AS

Senin, 12 Februari 2018 - 12:15 WIB
Rusia Kembali Tegaskan Tak Campuri Proses Pemilu AS
Rusia Kembali Tegaskan Tak Campuri Proses Pemilu AS
A A A
JAKARTA - Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Oleg Kopylov menegaskan Kremlin tak pernah berupaya mencampuri proses pemilu Amerika Serikat (AS). Pernyataan Kopylov itu muncul untuk menyangkal berbagai pemberitaan yang menuduh Rusia mencampuri proses pemilu AS.

"Sehubungan dengan hal ini, kami ingin mengingatkan posisi resmi Federasi Rusia dalam konteks tudingan tak beralasan itu, yang berulang kali disampaikan oleh Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Sergey Lavrov: tidak ada alasan menganggap bahwa Rusia mencampuri proses pemilu di AS; hingga hari ini administrasi AS tidak sempat memberikan satu pun bukti ataupun fakta yang bisa membenarkan tudingan itu," kata Kopylov kepada KORAN SINDO.

Kopylov meminta media di Indonesia agar tidak terpancing propaganda yang dilakukan kantor-kantor berita Barat. Pernyataan Kopylov itu juga sebagai jawaban atas pemberitaan KORAN SINDO berjudul "Rusia Diduga Target Pemilu Sela AS" pada 31 Januari lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali menyangkal tuduhan Rusia mengintervensi pemilu di negara-negara Barat. Moskow juga menyatakan histeria anti-Rusia terjadi di AS dan Eropa. Pada Desember lalu, Putin menyatakan, AS harus berhenti menuduh Rusia mencampuri urusannya atau dapat membuktikan tuduhan itu.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov menegaskan, AS tidak memiliki dasar menuduh Rusia mengintervensi kampanye pemilu AS. "Mereka harus berhenti bicara tentang itu atau memberikan beberapa bukti. Selain itu, ini semua mulai terlihat tidak pantas," kata Peskov dikutip CNN.

Dia mengungkapkan, pernyataan itu untuk menyangkal tuduhan terbaru bahwa Rusia bertanggung jawab untuk serangan hacker. Pada Maret tahun lalu, Putin juga menegaskan, tuduhan Rusia intervensi pada pemilu AS merupakan kebohongan yang digunakan untuk politik domestik AS.

"Kami katakan dalam sejumlah kesempatan, dan saya tegaskan lagi bahwa kami yakin dan tahu untuk memastikan jajak pendapat di AS menunjukkan sangat banyak orang di sana yang bersahabat dengan Federasi Rusia. Saya suka mengatakan pada orang-orang itu bahwa kami menghargai AS sebagai kekuatan besar yang kami ingin menjalin hubungan kemitraan bagus," kata Putin pada CNBC.

"Semua itu fiksi, ilusi, dan provokasi, kebohongan. Semua itu digunakan untuk agenda politik domestik AS. Kartu anti-Rusia dimainkan di berbagai kekuatan politik berbeda di dalam AS untuk diperdagangkan dan mengonsolidasi posisi mereka di dalam," ujar Putin dalam bahasa Rusia.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4660 seconds (0.1#10.140)