Begini Cara Norwegia Sukses Daur Ulang Botol Plastik
A
A
A
SISTEM berbasis deposit untuk daur ulang botol plastik di Norwegia dapat diterapkan di negara-negara lain. Inggris menjadi salah satu negara yang berminat menerapkan pola serupa.
Para penasihat pemerintah menjelaskan, sistem itu dapat mengurangi sampah plastik dalam jumlah besar di lingkungan dan laut. Delegasi kementerian Inggris telah ke Norwegia untuk melihat apakah sistem yang diterapkan dalam skala industri itu dapat ditiru. Dengan sistem yang dimiliki, Norwegia mampu mendaur ulang sampah botol plastik hingga 97%.
Adapun di Inggris, data menunjukkan hanya sekitar setengah dari seluruh sampah botol plastik yang didaur ulang. Norwegia mengklaim memiliki cara paling murah mengatasi sampah plastik. Pemerintah Norwegia memutuskan metode terbaik adalah memberi pajak pada setiap botol yang tidak didaur ulang dan memberi rincian operasional sistem itu pada bisnis.
Sistem itu bekerja seperti ini: konsumen membayar deposit untuk setiap botol, setara 10 pence hingga 25 pence tergantung ukuran botol. Konsumen mengembalikan botol kosong dan mengirimkannya ke mesin yang membaca barkode pada botol dan mesin mengeluarkan kupon untuk deposit. Jika ada konsumen ceroboh yang menyisakan cairan dalam botol, mesin akan tetap menerimanya, tapi menyerahkan deposit pada penjaga toko yang akan mengosongkan isi botol tersebut.
Sistem serupa beroperasi di negara Nordik lainnya, Jerman dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) serta Kanada. Manajer operasional di Norwegia menjelaskan, sistem ini dapat dengan mudah diterapkan di Inggris. Di Norwegia, mesin pengembalian deposit menerima hanya dua jenis botol plastik dengan label-label telah disetujui dan bahkan jenis lem yang disetujui untuk menempel label pada botol tersebut. Hal ini memungkinkan label untuk dilepas dan memudahkan proses daur ulang.
Di Inggris, pengumpulan botol plastik pinggir jalan dikotori oleh sampah lain yang dibuang di kontainer daur ulang. "Ada sistem daur ulang lainnya, tapi kami yakin, milik kami yang paling hemat biaya. Saya pikir ini dapat diterapkan di Inggris dan negara lain," kata Chief Executive Officer (CEO) Infinitum Kjell Olav Maldum yang mengelola sistem daur ulang botol di Norwegia kepada BBC News.
Dia menambahkan, "Prinsip kami ialah jika perusahaan minuman dapat mengirim botol-botol ke toko-toko untuk menjual produk mereka, mereka juga dapat mengumpulkan botol-botol yang sama tersebut." Skotlandia telah berkomitmen pada sistem pengembalian deposit itu.
Meski demikian, politisi di Westminster mengkhawatirkan lobi oleh manufaktur minuman dan keraguan toko-toko kecil terkait kendala administratif. Di Norwegia, para penjaga toko kecil mengaku diuntungkan dengan sistem pengembalian deposit tersebut. Mereka mendapat tambahan uang untuk setiap botol dan diuntungkan dari bertambahnya orang yang mengembalikan botolnya.
"Ini hal yang bagus. Orang mengembalikan botol dan dengan uang yang mereka dapat darinya, mereka membeli sesuatu dari kami. Ini menambah jumlah orang di toko kami. Ini bagus untuk bisnis," ujar Sajana Pariyar yang bekerja di minimarket Joker di pusat Oslo.
Tampak seorang pria tunawisma dengan sabar mengumpulkan botol-botol kosong dan memasukkannya ke mulut mesin. Dia mengumpulkan botol-botol itu dari kantor terdekat dan dapat memperoleh 5 poundsterling (Rp95.000) dalam prosesnya.
Para penasihat pemerintah menjelaskan, sistem itu dapat mengurangi sampah plastik dalam jumlah besar di lingkungan dan laut. Delegasi kementerian Inggris telah ke Norwegia untuk melihat apakah sistem yang diterapkan dalam skala industri itu dapat ditiru. Dengan sistem yang dimiliki, Norwegia mampu mendaur ulang sampah botol plastik hingga 97%.
Adapun di Inggris, data menunjukkan hanya sekitar setengah dari seluruh sampah botol plastik yang didaur ulang. Norwegia mengklaim memiliki cara paling murah mengatasi sampah plastik. Pemerintah Norwegia memutuskan metode terbaik adalah memberi pajak pada setiap botol yang tidak didaur ulang dan memberi rincian operasional sistem itu pada bisnis.
Sistem itu bekerja seperti ini: konsumen membayar deposit untuk setiap botol, setara 10 pence hingga 25 pence tergantung ukuran botol. Konsumen mengembalikan botol kosong dan mengirimkannya ke mesin yang membaca barkode pada botol dan mesin mengeluarkan kupon untuk deposit. Jika ada konsumen ceroboh yang menyisakan cairan dalam botol, mesin akan tetap menerimanya, tapi menyerahkan deposit pada penjaga toko yang akan mengosongkan isi botol tersebut.
Sistem serupa beroperasi di negara Nordik lainnya, Jerman dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) serta Kanada. Manajer operasional di Norwegia menjelaskan, sistem ini dapat dengan mudah diterapkan di Inggris. Di Norwegia, mesin pengembalian deposit menerima hanya dua jenis botol plastik dengan label-label telah disetujui dan bahkan jenis lem yang disetujui untuk menempel label pada botol tersebut. Hal ini memungkinkan label untuk dilepas dan memudahkan proses daur ulang.
Di Inggris, pengumpulan botol plastik pinggir jalan dikotori oleh sampah lain yang dibuang di kontainer daur ulang. "Ada sistem daur ulang lainnya, tapi kami yakin, milik kami yang paling hemat biaya. Saya pikir ini dapat diterapkan di Inggris dan negara lain," kata Chief Executive Officer (CEO) Infinitum Kjell Olav Maldum yang mengelola sistem daur ulang botol di Norwegia kepada BBC News.
Dia menambahkan, "Prinsip kami ialah jika perusahaan minuman dapat mengirim botol-botol ke toko-toko untuk menjual produk mereka, mereka juga dapat mengumpulkan botol-botol yang sama tersebut." Skotlandia telah berkomitmen pada sistem pengembalian deposit itu.
Meski demikian, politisi di Westminster mengkhawatirkan lobi oleh manufaktur minuman dan keraguan toko-toko kecil terkait kendala administratif. Di Norwegia, para penjaga toko kecil mengaku diuntungkan dengan sistem pengembalian deposit tersebut. Mereka mendapat tambahan uang untuk setiap botol dan diuntungkan dari bertambahnya orang yang mengembalikan botolnya.
"Ini hal yang bagus. Orang mengembalikan botol dan dengan uang yang mereka dapat darinya, mereka membeli sesuatu dari kami. Ini menambah jumlah orang di toko kami. Ini bagus untuk bisnis," ujar Sajana Pariyar yang bekerja di minimarket Joker di pusat Oslo.
Tampak seorang pria tunawisma dengan sabar mengumpulkan botol-botol kosong dan memasukkannya ke mulut mesin. Dia mengumpulkan botol-botol itu dari kantor terdekat dan dapat memperoleh 5 poundsterling (Rp95.000) dalam prosesnya.
(amm)