Emoh Bertemu Delegasi Korut, Pence Lewatkan Jamuan Makan Malam
A
A
A
SEOUL - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, melewatkan jamuan makan malam Olimpiade. Pence rencananya akan berbagi meja dengan kepala pemerintahan Korea Utara (Korut), Kim Yong-nam.
"Pence sempat menemui Kim Yong-nam, namun mereka berusaha menghindari untuk saling berhadapan satu sama lain," sadur BBC dari laporan kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, Jumat (9/2/2018).
Kedunya dipandu oleh Presiden Korsel, Moon Jae-in, sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin. "Wakil Presiden AS meninggalkan tempat tersebut setelah lima menit," tulis Yonhap.
Sementara Moon Jae-in telah berjabat tangan dengan Kim Yong-nam.
Kim Yong-nam dan adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, ikut menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Kehadiran Yo-jong adalah anggota langsung keluarga penguasa Korut pertama yang berkunjung ke Korsel sejak perang Korea 1950-1953.
Yong-jo, yang dikatakan sangat dekat dengan kakaknya, dipromosikan ke politbiro Korut tahun lalu. Ia berada dalam daftar sanksi AS atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Yong-jo diperkirakan berusia sekitar 30 tahun, sekitar empat tahun lebih muda dari kakaknya. Kunjungannya dipandang sebagai pertanda bahwa Kim Jong-un serius memperbaiki hubungan dengan Korsel. Sejumlah spekulasi menyatakan Yong-jo mungkin akan membawa pesan dari kakaknya.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence bertemu dengan Fred Warmbier dan pembelot Korut Ji Seong-ho. Fred adalah ayah dari mahasiswa asal AS, Otto Warmbier, yang meninggal setelah dibebaskan dari penjara Korut.
Dalam sebuah tweet, Pence mengatakan bahwa dia merasa terhormat bertemu dengan korban rezim Korut yang menindas dan mendengar cerita mengerikan mereka.
Pada gelaran Olimpiade Musim Dingin, Korut dan Korsel akan berbaris di bawah satu bendera pada upacara pembukaan. Di samping 22 atlet, Pyongyang telah mengirim lebih dari 400 delegasi ke Olimpiade, termasuk tim pemandu sorak dan orkestra.
Diplomasi olahraga datang ditengah upaya memperbaiki hubungan kedua Korea, meskipun para ahli telah memperingatkan bahwa hal itu tidak akan mengakhiri ketegangan regional yang mendasarinya.
Semenanjung Korea telah terbelah sejak perang tahun 1950-1953. Kedua belah pihak tidak pernah menandatangani sebuah perjanjian damai.
"Pence sempat menemui Kim Yong-nam, namun mereka berusaha menghindari untuk saling berhadapan satu sama lain," sadur BBC dari laporan kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, Jumat (9/2/2018).
Kedunya dipandu oleh Presiden Korsel, Moon Jae-in, sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin. "Wakil Presiden AS meninggalkan tempat tersebut setelah lima menit," tulis Yonhap.
Sementara Moon Jae-in telah berjabat tangan dengan Kim Yong-nam.
Kim Yong-nam dan adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, ikut menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Kehadiran Yo-jong adalah anggota langsung keluarga penguasa Korut pertama yang berkunjung ke Korsel sejak perang Korea 1950-1953.
Yong-jo, yang dikatakan sangat dekat dengan kakaknya, dipromosikan ke politbiro Korut tahun lalu. Ia berada dalam daftar sanksi AS atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Yong-jo diperkirakan berusia sekitar 30 tahun, sekitar empat tahun lebih muda dari kakaknya. Kunjungannya dipandang sebagai pertanda bahwa Kim Jong-un serius memperbaiki hubungan dengan Korsel. Sejumlah spekulasi menyatakan Yong-jo mungkin akan membawa pesan dari kakaknya.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence bertemu dengan Fred Warmbier dan pembelot Korut Ji Seong-ho. Fred adalah ayah dari mahasiswa asal AS, Otto Warmbier, yang meninggal setelah dibebaskan dari penjara Korut.
Dalam sebuah tweet, Pence mengatakan bahwa dia merasa terhormat bertemu dengan korban rezim Korut yang menindas dan mendengar cerita mengerikan mereka.
Pada gelaran Olimpiade Musim Dingin, Korut dan Korsel akan berbaris di bawah satu bendera pada upacara pembukaan. Di samping 22 atlet, Pyongyang telah mengirim lebih dari 400 delegasi ke Olimpiade, termasuk tim pemandu sorak dan orkestra.
Diplomasi olahraga datang ditengah upaya memperbaiki hubungan kedua Korea, meskipun para ahli telah memperingatkan bahwa hal itu tidak akan mengakhiri ketegangan regional yang mendasarinya.
Semenanjung Korea telah terbelah sejak perang tahun 1950-1953. Kedua belah pihak tidak pernah menandatangani sebuah perjanjian damai.
(ian)