Korut Perlihatkan Hwasong-15, Rudal Balistik Penghancur AS
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) memamerkan rudal balistik antarabenua (ICBM) yang diuji tahun lalu dan jenis rudal jarak pendek baru dalam parade militernya pada Kamis kemarin. Demikian para analis menyatakan.
Parade tersebut dilakukan untuk memperingati 70 tahun berdirinya tentara Korut. Acara itu dihadiri oleh pemimpin Korut, Kim Jong-un, dan sejumlah pejabat senior lainnya.
Parade militer ini biasanya dilakukan pada bulan April, namun tahun ini berlangsung sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin yang dihelat di resor pegunungan Pyeongchang, Korea Selatan (Korsel), tepat di seberang perbatasan.
Baca Juga: Jelang Pembukaan Olimpiade, Korut Gelar Parade Militer
Media negara Korut yang menyiarkan parade tersebut, menunjukkan apa yang tampaknya merupakan peluncur Hwasong-14 dan Hwasong-15. Hwasong-15 adalah ICBM baru yang diluncurkan untuk pertama kalinya pada tahun lalu.
Hwasong-15 adalah rudal dua tahap, berbahan bakar cair, membuat debut dalam parade itu, dengan empat rudal besar dibawa pada peluncur roket gardan ganda (TELs). ICBM tersebut berhasil diuji coba pada bulan November yang lalu dan para analis percaya bahwa rudal tersebut dapat mencapai Amerika Serikat.
Sementara ICBM Hwasong-14, yang berhasil diuji dua kali tahun lalu, juga tampil pertama kali di parade tersebut seperti dilansir dari Reuters, Jumat (9/2/2018).
Acara tersebut juga meluncurkan sebuah rudal jarak pendek baru, yang dasarnya adalah rudal balistik Iskander Rusia namun juga memiliki banyak fitur rudal balistik Korsel Hyunmoo-2. Hal itu diungkapkan Michael Elleman, seorang ahli rudal di Institut Internasional untuk Studi Strategis.
Baca Juga: Pamer 4 Rudal Raksasa, Kim Jong-un: Kekuatan Militer Kelas Dunia
Tampilan terbaru perangkat keras militer Korut berfokus pada rudal dan mengurangi porsi tank serta artileri. Hal ini menunjukkan bahwa rezim Pyongyang mencoba memproyeksikan citra sebagi sebuah negara dengan kemampuan canggih dalam peperangan.
Sebuah analisis menunjukkan telah terjadi penurunan bertahap dalam senjata konvensional yang dipamerkan sejak 2012, parade pertama Kim Jong-un sebagai pemimpin, dan sebuah langkah untuk menampilkan senjata yang lebih canggih seperti rudal balistik.
Parade tersebut dilakukan untuk memperingati 70 tahun berdirinya tentara Korut. Acara itu dihadiri oleh pemimpin Korut, Kim Jong-un, dan sejumlah pejabat senior lainnya.
Parade militer ini biasanya dilakukan pada bulan April, namun tahun ini berlangsung sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin yang dihelat di resor pegunungan Pyeongchang, Korea Selatan (Korsel), tepat di seberang perbatasan.
Baca Juga: Jelang Pembukaan Olimpiade, Korut Gelar Parade Militer
Media negara Korut yang menyiarkan parade tersebut, menunjukkan apa yang tampaknya merupakan peluncur Hwasong-14 dan Hwasong-15. Hwasong-15 adalah ICBM baru yang diluncurkan untuk pertama kalinya pada tahun lalu.
Hwasong-15 adalah rudal dua tahap, berbahan bakar cair, membuat debut dalam parade itu, dengan empat rudal besar dibawa pada peluncur roket gardan ganda (TELs). ICBM tersebut berhasil diuji coba pada bulan November yang lalu dan para analis percaya bahwa rudal tersebut dapat mencapai Amerika Serikat.
Sementara ICBM Hwasong-14, yang berhasil diuji dua kali tahun lalu, juga tampil pertama kali di parade tersebut seperti dilansir dari Reuters, Jumat (9/2/2018).
Acara tersebut juga meluncurkan sebuah rudal jarak pendek baru, yang dasarnya adalah rudal balistik Iskander Rusia namun juga memiliki banyak fitur rudal balistik Korsel Hyunmoo-2. Hal itu diungkapkan Michael Elleman, seorang ahli rudal di Institut Internasional untuk Studi Strategis.
Baca Juga: Pamer 4 Rudal Raksasa, Kim Jong-un: Kekuatan Militer Kelas Dunia
Tampilan terbaru perangkat keras militer Korut berfokus pada rudal dan mengurangi porsi tank serta artileri. Hal ini menunjukkan bahwa rezim Pyongyang mencoba memproyeksikan citra sebagi sebuah negara dengan kemampuan canggih dalam peperangan.
Sebuah analisis menunjukkan telah terjadi penurunan bertahap dalam senjata konvensional yang dipamerkan sejak 2012, parade pertama Kim Jong-un sebagai pemimpin, dan sebuah langkah untuk menampilkan senjata yang lebih canggih seperti rudal balistik.
(ian)