Adik Kim Jong-un dan Wapres AS Tiba Bikin Korsel 'Sakit Kepala'

Jum'at, 09 Februari 2018 - 04:27 WIB
Adik Kim Jong-un dan...
Adik Kim Jong-un dan Wapres AS Tiba Bikin Korsel 'Sakit Kepala'
A A A
SEOUL - Adik pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un; Kim Yo-jong dan Wakil Presiden (wapres) Amerika Serikat (AS) Mike Pence sama-sama tiba di Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin, Jumat (9/2/2018).

Adik Kim Jong-un menolak bertemu delegasi pemerintah AS, namun kedua pihak duduk bersama dalam jarak beberapa meter. Hal itulah yang membuat Seoul “sakit kepala” dengan protokol untuk upacara pembukaan ajang olahraga internasional tersebut.

Sebagai tuan rumah, Korsel menyediakan tempat duduk VIP baik untuk Wapres Pence maupun Kim Yo-jong. Seoul telah mendorong Olimpiade di Pyeongchang ini dikenal sebagai ”Olimpiade perdamaian”.

Pence hadir bersama ayah Otto Warmbier, mahasiswa Amerika yang jadi tahanan kerja paksa di Korea Utara dan meninggal beberapa hari setelah dipulangkan ke AS dalam keadaan koma pada tahun lalu.

Kim Yo-jong telah masuk dalam daftar hitam sanksi AS. Adik Kim Jong-un itu merupakan sosok yang mengawasi departemen propaganda rezim Pyongyang dan telah memainkan peran yang semakin menonjol di Partai Buruh, partai berkuasa di Korut.

Rezim Kim Jong-un telah menggelar parade militer besar-besaran Kamis kemarin. Truk, tank, artileri, empat rudal raksasa dan 13.000 tentara Korut dipamerkan dalam parade tersebut.

Pence, yang akan memimpin delegasi AS, telah berjanji untuk mencegah Kim Jong-un ”membajak pesan dan citra” Olimpiade tersebut.

”Kami akan berada di sana untuk menghibur atlet Amerika kami, tapi kami juga akan berada di sana untuk berdiri bersama sekutu kami dan mengingatkan dunia bahwa Korea Utara adalah rezim yang paling tirani dan menindas di planet ini,” kata Pence, pada hari Rabu lalu.

”Kami tidak akan mengizinkan propaganda Korea Utara akan membajak pesan dan citra Olimpiade. Kami tidak akan membiarkan Korea Utara bersembunyi di balik spanduk Olimpiade, namun kenyataannya mereka memperbudak rakyatnya sendiri dan mengancam wilayah yang lebih luas,” lanjut Pence.

Sebelum melakukan perjalanan ke Korea Selatan, Pence mengatakan bahwa AS akan segera mengumumkan sanksi ekonomi terberat dan paling agresif terhadap Korea Utara yang pernah ada. Sanksi itu sebagai upaya untuk menekan Korut agar meninggalkan ambisi nuklirnya.

“Ancaman lanjutan Korea Utara telah menggerakkan Amerika Serikat untuk bertindak, dan kami akan terus bertindak dengan kewaspadaan dan menyelesaikannya,” ujar Pence dalam pidatonya di hadapan tentara AS dan Jepang di sebuah pangkalan militer di negara matahari terbit tersebut.

”Bagi siapa saja yang akan mengancam rakyat kita, sekutu kita, ketahuilah ini; di bawah komandan utama ini, kekuatan tempur terbesar di dunia—Amerika Serikat—sudah siap; siap untuk membela tanah air kita, membela sekutu kita, kapan saja, di mana saja,” Mattis, seperti dikutip The Guardian, Jumat (9/2/2018).

Delegasi Korea Utara mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan pertemuan dengan delegasi AS, meskipun beberapa interaksi mungkin terjadi pada resepsi sebelum upacara pembukaan Olimpiade.

”Kami tidak memiliki niat untuk bertemu dengan pihak berwenang AS selama kunjungan kami ke Korsel," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara Cho Yong-Sam, menurut media pemerintah Korut..
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0996 seconds (0.1#10.140)