Warga Saudi Menggelar Festival Rayakan Turunnya Salju
A
A
A
RIYADH - Warga Arab Saudi merayakan salju turun dengan menggelar festival. Itu karena salju merupakan momen langka yang jarang dinikmati warga Arab Saudi.
Salju turun di Gunung Al-Lawz dengan ketinggian 2.580 meter di atas permukaan laut pada Kamis (25/1) lalu dan berlanjut hingga pertengahan pekan ini. Banyak warga rela mendaki gunung tersebut untuk menikmati salju yang indah dan langka itu.
Anak-anak bermain ski di atas salju yang turun di pegunungan gersang. Sedangkan banyak orang tua mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama. Banyak juga orang yang menghangatkan tubuh dengan membuat api unggun.
Jalanan menuju Gunung Al-Lawz pun ditutup salju. Karena banyak warga yang sangat berantusias, jalanan pun sempat macet. Namun, mereka tidak putus asa menikmati pegunungan yang sedang memutih itu. Warga pun menghirupkan udara segar dan dingin.
Penduduk lokal memang selalu melihat dan menikmati fenomena langka salju setiap tahun. Mereka datang ke pegunungan lebih awal. Mereka menganggap salju yang turun tahun ini paling indah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Melansir Arab News, salju turun di wilayah Alkan dan Al-Lawz setiap tahun. Bukan hanya warga lokal saja yang meramaikan festival salju tahunan tersebut. Banyak wisatawan dari luar wilayah Tabuk juga berdatangan ke sana melihat gunung, bukit, dan lembah ditutupi salju.
Pemerintah lokal fokus mengamankan lalu lintas, jalanan, dan keamanan. Mereka menerjunkan Bulan Sabit, Pertahanan Sipil, dan pasukan Penjaga Perbatasan, untuk memonitor situasi. “Mereka siap menghadapi segala kemungkinan darurat,” demikian keterangan pemerintah lokal di Tabuk.
Pekan lalu, Otoritas Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi telah memperingatkan tentang kemungkinan salju akan turun. “Udara dingin bergerak ke wilayah utara. Salju akan turun hingga pertengahan pekan depan,” kata juru bicara Otoritas Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi Hussein Al-Qahtani kepada Saudi Press Agency.
Dia mengungkapkan, salju akan turun di wilayah perbatasan utara dan Jawf dengan temperatur mencapai -2 derajat celsius.
Lebih Parah di Iran
Untuk pertama kalinya salju turun hebat mengakibatkan penutupan bandara internasional di Teheran, Iran. Kantor berita ISNA melaporkan seluruh penerbangan keluar dari masuk Bandara Mehrabad dan Imam Khomeini dibatalkan. Sebagian besar sekolah di Iran juga ditutup.
Selain di Teheran, salju juga turun di 17 provinsi lainnya di Iran. Salju sebenarnya turun sejak Jumat (26/1) lalu dan mencapai wilayah tengah pada Sabtu alam. Stasiun televisi Iran PressTV melaporkan salju mengakibatkan layanan kereta Teheran dan Mashhad dibatalkan. “Kita siap memberikan bantuan untuk membuka kembali jalanan yang ditutup salju tebal,” kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Hossein Bagheri.
Wali Kota Teheran Mohammad Ali Najafi meminta penduduk untuk membantu pekerja kebersihan membersihkan salju di jalanan dan taman. Sebagian wilayah Teheran juga tidak mendapatkan pasokan listrik.
Banyak mobil mogok di jalanan karena cuaca dingin dan macet berkepanjangan. “Saya membutuhkan waktu 12 jam untuk pulang ke rumah karena salju,” kata salah seorang penduduk kepada Tehran Times.
Salju Kacaukan China
Salju turun lebat berdampak luas di China pada Sabtu (27/1) hingga kemarin karena banyak jalanan yang ditutup, layanan kereta dihentikan, dan pembatalan penerbangan. Di Provinsi Hubei, lebih dari 30 jalan tol ditutup karena kondisinya tertutup es. Stasiun kereta di Wuhan, ibu kota Hubei, membatalkan lebih dari seratus jadwal perjalanan kereta.
Sebanyak 95 penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Wuhan Tianhe dan mengakibatkan 1.200 penumpang telantar. Bandara di Naning, ibu kota wilayah otonomi Guangxi Zhuang, juga membatalkan penerbangan.
Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan status darurat orange karena salju turun di China bagian timur dan tengah. Orange merupakan peringatan tertinggi kedua dalam empat sistem peringatan cuaca. Salju juga diperkirakan turun di sebagian wilayah Henan, Hubei, Guizhou, dan Hunan. (Andika Hendra)
Salju turun di Gunung Al-Lawz dengan ketinggian 2.580 meter di atas permukaan laut pada Kamis (25/1) lalu dan berlanjut hingga pertengahan pekan ini. Banyak warga rela mendaki gunung tersebut untuk menikmati salju yang indah dan langka itu.
Anak-anak bermain ski di atas salju yang turun di pegunungan gersang. Sedangkan banyak orang tua mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama. Banyak juga orang yang menghangatkan tubuh dengan membuat api unggun.
Jalanan menuju Gunung Al-Lawz pun ditutup salju. Karena banyak warga yang sangat berantusias, jalanan pun sempat macet. Namun, mereka tidak putus asa menikmati pegunungan yang sedang memutih itu. Warga pun menghirupkan udara segar dan dingin.
Penduduk lokal memang selalu melihat dan menikmati fenomena langka salju setiap tahun. Mereka datang ke pegunungan lebih awal. Mereka menganggap salju yang turun tahun ini paling indah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Melansir Arab News, salju turun di wilayah Alkan dan Al-Lawz setiap tahun. Bukan hanya warga lokal saja yang meramaikan festival salju tahunan tersebut. Banyak wisatawan dari luar wilayah Tabuk juga berdatangan ke sana melihat gunung, bukit, dan lembah ditutupi salju.
Pemerintah lokal fokus mengamankan lalu lintas, jalanan, dan keamanan. Mereka menerjunkan Bulan Sabit, Pertahanan Sipil, dan pasukan Penjaga Perbatasan, untuk memonitor situasi. “Mereka siap menghadapi segala kemungkinan darurat,” demikian keterangan pemerintah lokal di Tabuk.
Pekan lalu, Otoritas Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi telah memperingatkan tentang kemungkinan salju akan turun. “Udara dingin bergerak ke wilayah utara. Salju akan turun hingga pertengahan pekan depan,” kata juru bicara Otoritas Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi Hussein Al-Qahtani kepada Saudi Press Agency.
Dia mengungkapkan, salju akan turun di wilayah perbatasan utara dan Jawf dengan temperatur mencapai -2 derajat celsius.
Lebih Parah di Iran
Untuk pertama kalinya salju turun hebat mengakibatkan penutupan bandara internasional di Teheran, Iran. Kantor berita ISNA melaporkan seluruh penerbangan keluar dari masuk Bandara Mehrabad dan Imam Khomeini dibatalkan. Sebagian besar sekolah di Iran juga ditutup.
Selain di Teheran, salju juga turun di 17 provinsi lainnya di Iran. Salju sebenarnya turun sejak Jumat (26/1) lalu dan mencapai wilayah tengah pada Sabtu alam. Stasiun televisi Iran PressTV melaporkan salju mengakibatkan layanan kereta Teheran dan Mashhad dibatalkan. “Kita siap memberikan bantuan untuk membuka kembali jalanan yang ditutup salju tebal,” kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Hossein Bagheri.
Wali Kota Teheran Mohammad Ali Najafi meminta penduduk untuk membantu pekerja kebersihan membersihkan salju di jalanan dan taman. Sebagian wilayah Teheran juga tidak mendapatkan pasokan listrik.
Banyak mobil mogok di jalanan karena cuaca dingin dan macet berkepanjangan. “Saya membutuhkan waktu 12 jam untuk pulang ke rumah karena salju,” kata salah seorang penduduk kepada Tehran Times.
Salju Kacaukan China
Salju turun lebat berdampak luas di China pada Sabtu (27/1) hingga kemarin karena banyak jalanan yang ditutup, layanan kereta dihentikan, dan pembatalan penerbangan. Di Provinsi Hubei, lebih dari 30 jalan tol ditutup karena kondisinya tertutup es. Stasiun kereta di Wuhan, ibu kota Hubei, membatalkan lebih dari seratus jadwal perjalanan kereta.
Sebanyak 95 penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Wuhan Tianhe dan mengakibatkan 1.200 penumpang telantar. Bandara di Naning, ibu kota wilayah otonomi Guangxi Zhuang, juga membatalkan penerbangan.
Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan status darurat orange karena salju turun di China bagian timur dan tengah. Orange merupakan peringatan tertinggi kedua dalam empat sistem peringatan cuaca. Salju juga diperkirakan turun di sebagian wilayah Henan, Hubei, Guizhou, dan Hunan. (Andika Hendra)
(nfl)