Pencurian Cryptocurrency Terbesar di Dunia Terjadi di Jepang
A
A
A
TOKYO - Aksi pencurian cryptocurrency terbesar di dunia dilaporkan telah terjadi di Jepang. Hacker berhasil menggasak 380 juta poundsterling dari cryptocurrency yang kurang terkenal dari salah satu bursa digital di Negeri Sakura itu.
Coincheck, yang berbasis di Tokyo, mengatakan sekitar 523 juta koin NEM telah dikirim ke akun lain sekitar pukul 03:00 waktu setempat pada hari Jumat pagi. Coincheck kemudian menangguhkan deposito dan penarikan untuk semua kcryptocurrency kecuali Bitcoin.
Aset yang dicuri dilaporkan disimpan dalam "dompet panas", sebuah opsi penyimpanan digital yang terhubung ke internet, berlawanan dengan "dompet dingin", di mana aset disimpan secara offline.
Coincheck mengatakan bahwa ia memiliki alamat digital dari tempat cryptocurrency yang dicuri dikirim dan melihat apakah mungkin memulihkan aset tersebut.
"Seorang wakil bursa yang tidak disebutkan namanya mengatakan Coincheck mungkin tidak dapat mengembalikan kerugian tersebut," sadur Independent dari kantor berita Kyodo Jepang, Minggu (28/1/2018).
Perusahaan sedang memeriksa berapa banyak pelanggan yang mungkin telah terpengaruh oleh pencurian tersebut. Stasiun Jepang NHK mengatakan Coincheck telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan ke Badan Layanan Keuangan Jepang.
Coincheck, yang berkantor pusat di Shibuya, didirikan pada tahun 2012 oleh Yusuke Otsuka dan Koichiro Wada.
Insiden ini diyakini sebagai kasus pencurian cryptocurrency terbesar.
Bursa lainnya, MtGox, ambruk pada 2014 menyusul pencurian USD 460 juta.
Coincheck, yang berbasis di Tokyo, mengatakan sekitar 523 juta koin NEM telah dikirim ke akun lain sekitar pukul 03:00 waktu setempat pada hari Jumat pagi. Coincheck kemudian menangguhkan deposito dan penarikan untuk semua kcryptocurrency kecuali Bitcoin.
Aset yang dicuri dilaporkan disimpan dalam "dompet panas", sebuah opsi penyimpanan digital yang terhubung ke internet, berlawanan dengan "dompet dingin", di mana aset disimpan secara offline.
Coincheck mengatakan bahwa ia memiliki alamat digital dari tempat cryptocurrency yang dicuri dikirim dan melihat apakah mungkin memulihkan aset tersebut.
"Seorang wakil bursa yang tidak disebutkan namanya mengatakan Coincheck mungkin tidak dapat mengembalikan kerugian tersebut," sadur Independent dari kantor berita Kyodo Jepang, Minggu (28/1/2018).
Perusahaan sedang memeriksa berapa banyak pelanggan yang mungkin telah terpengaruh oleh pencurian tersebut. Stasiun Jepang NHK mengatakan Coincheck telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan ke Badan Layanan Keuangan Jepang.
Coincheck, yang berkantor pusat di Shibuya, didirikan pada tahun 2012 oleh Yusuke Otsuka dan Koichiro Wada.
Insiden ini diyakini sebagai kasus pencurian cryptocurrency terbesar.
Bursa lainnya, MtGox, ambruk pada 2014 menyusul pencurian USD 460 juta.
(ian)