Predator Seksual Dihukum 175 Tahun

Jum'at, 26 Januari 2018 - 07:53 WIB
Predator Seksual Dihukum 175 Tahun
Predator Seksual Dihukum 175 Tahun
A A A
CHICAGO - Setelah mendengar kesaksian dari hampir 160 korban pelecehan seksual selama sepekan, dokter tim nasional senam Amerika Serikat (AS) Larry Nassar dijatuhi hukuman penjara selama 175 tahun di Lapas Negara Bagian Michigan.

Kasus ini menjadi kasus pelecehan seksual terbesar di sepanjang sejarah olahraga. Nassar diduga kuat merupakan seorang pedofilia. Ketika menjadi dokter Tim Senam AS, dia dituduh sering melakukan pelecehan seksual terhadap atel junior atau profesional selama dua dekade lalu. Tapi, saat itu, sebagian besar atlet tidak berani buka suara karena kurang mengerti dan cemas karier mereka akan sirna.

Sederet atlet Timnas Senam AS yang berlaga di Olimpiade juga tidak luput dari nafsu bejat Nassar yang melakukannya atas dalih perawatan kesehatan fisik dan mental. Sebut saja Jamie Dantzscher, Jeanette Antolin, McKayla Maroney, Aly Raisman, Maggie Nichols, Gabby Douglas, Simone Biles, dan Jordyn Wieber.

“Bukan perawatan yang kau lakukan Pak. Itu bukan tindakan medis,” kata Hakim Rosemaria Aquilina yang dilanjutkan dengan pembacaan vonis hukuman bagi Nassar, lelaki berusia 54 tahun yang juga divonis 60 tahun penjara di tingkat Federal atas kasus pornografi anak. “Saya baru saja menandatangani kematianmu.”

Awalnya, sidang kasus pelecehan seksual ini akan berjalan selama empat hari dengan mendatangkan 88 korban. Namun, puluhan korban mulai bermunculan dan meminta untuk memberikan kesaksian di pengadilan hingga akhirnya mencapai 156 orang. Sebagian mengalami trauma dan sempat terbersit untuk bunuh diri.

Selama beberapa generasi, Nassar disebut sebagai tenaga medis yang berperan membantu Timnas Senam AS menjuarai Olimpiade. Namun, tidak ada seorang pun yang tahu dia sering melakukan pelecehan seksual, termasuk manajemen Timnas Senam AS. Nassar dipecat pada 2015 setelah para atlet mulai bersuara.

Seperti dilansir Washington Post, Nassar merupakan predator seksual yang menerkam atlet remaja berusia belasan tahun. Tim Senam AS yang sangat kompetitif dijadikan Nassar sebagai tameng aksinya. Sebaliknya, hal itu menjadi kelemahan bagi korban. Dalih yang digunakan selalu sama, yakni proses perawatan.

“Pada saat itu saya tentu tidak mengatakan apapun kepada siapa pun tentang apa yang terjadi. Dia merupakan tenaga medis profesional. Saya tidak memiliki alasan untuk tidak memercayainya,” ujar mantan pesenam Emily Meinke. “Pada dasarnya, dia mencoba meyakinkan dan berlaga seperti peduli,” sambungnya.

Sebelum tuduhan terhadap dirinya diseret ke meja hijau, Nassar mengatakan telah melindungi para atlet secara fisik dan mental. “Luka fisik hampir selalu dapat pulih. Tapi, luka mental selalu mudah terbuka dan menghantui mereka di kemudian hari,” kata Nassar pada 2013 dalam podcast GumCastic.

Bagaimana pun, tindakan Nassar tidak dapat dibenarkan. Banyak korban yang mengaku jari tangan Nassar sering dimasukkan ke dalam kemaluan mereka. “Kau telah memanipulasi saya untuk berpikir kau adalah orang baik sambil melakukan pelecehan seksual terus menerus demi kepuasan syahwatmu,” tandas Dantzhcher.

Atas tingginya tekanan dan luasnya pengakuan korban, Nassar meminta maaf pada akhir persidangan. Nassar menjadi dokter Timnas Senam AS sejak 1986. Sekitar 10 tahun kemudian, dia naik jabatan menjadi koordinator. Pada 1997, dia juga bekerja sebagai dokter di klinik olahraga Universitas Michigan State (MSU).

Dalam sejarah Timnas Senam AS, Nassar dipuji atas reputasi positifnya di dunia olahraga. “Dia telah menerima berbagai penghargaan tingkat negara bagian, kawasan, dan nasional atas layanan dedikasinya yang tak terhingga terhadap para atlet di dunia olahraga kami,” bunyi biografi Nassar dalam artikel di Timnas Senam AS.

Tanda-tanda penyimpangan Nassar sebenarnya sudah muncul ke permukaan pada awal abad ke-20. Saat itu, seorang atlet MSU menegaskan kepada pelatihnya mengenai pelecehan seksual yang dilakukan Nassar.

Sejak saat itu, tuduhan dan dakwaan terhadap Nassar mulai datang bertubi-tubi. Jaksa Umum Bill Schuette mengatakan pelecehan seksual yang dilakukan Nassar terhadap anak berusia 6 tahun dimulai dari 1998-2005. Namun, pada sidang awal, Nassar membantah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Sebulan kemudian, dia didakwa pornografi anak di tingkat Federal. FBI telah menyita 37.000 foto dan video pornografi anak dari rumah Nassar, termasuk video GoPro Nassar melecehkan seorang gadis di kolam renang. Dia divonis 20 tahun penjara. Pada November 2017, Nassar dituntut 22 dakwaan di Ingham dan Eaton.

Skandal pelecehan seksual yang melibatkan tenaga profesional di bidang olahraga tidak hanya terjadi di AS, tapi juga di Eropa. Pada pertengahan November 2016, pelatih tim sepak bola juga sering berlaku cabul terhadap anak-anak pada tahun 1970-an, 1980-an, dan 1990-an. Salah satu pelaku yang terkenal ialah Barry Bennell.

Selain Bennell yang dituduh dengan 55 dakwaan, pelaku yang lain meliputi pelatih tim remaja Newcastle United George Ormond dan mantan scout Chelsea Eddie Heath. Bob Higgings, pelatih Southampton dan Peterborough juga dituduh dengan 65 dakwaan pada Juli 2017. Kasus yang sama juga marak terjadi di Irlandia dan Skotlandia.

Asosiasi Sepak Bola Inggris dan Skotlandia, juga beberapa klub sepak bola dan polisi Inggris melakukan investigasi mendalam. Sampai 28 September 2017, jumlah tersangka pelecehan seksual dari dunia sepak bola mencapai 285 orang dengan 784 korban. Kondisi ini membuat masyarakat, terutama orang tua, semakin cemas.(Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5045 seconds (0.1#10.140)