CIA Peringatkan Korut Tidak Akan Istirahat Uji Coba Nuklir
A
A
A
WASHINGTON - Direktur CIA, Mike Pompeo, memperingatkan bahwa rezim Korea Utara (Korut) tidak akan beristirahat dengan program senjata nuklirya. Pasalnya, Korut berusaha mengembangkan kemampuan untuk meluncurkan banyak rudal secara bersamaan.
"Kim Jong-un tidak akan beristirahat dengan satu tes sukses tunggal ... langkah selanjutnya adalah mengembangkan pabrik senjata," kata Pompeo.
"Misi kami adalah membuat hari dimana ia bisa melakukannya sejauh mungkin," imbuhnya.
"Kami yakin dia akan menggunakan alat ini selain mempertahankan diri," Pompeo memperingatkan seperti dikutip dari Asean Correspondent, Rabu (24/1/2018).
Pompeo menekankan bahwa fokus Presiden Donald Trump adalah pada solusi diplomatik terhadap ancaman nuklir Korut. Namun CIA bekerja sama dengan pemerintah jika taktik ini gagal.
"Pyongyang hanya 'hitungan bulan' mempunyai kemampuan menyerang Amerika Serikat," ujarnya.
Ketegangan meningkat tajam antara Pyongyang dan Washington pada tahun 2017, dengan rezim Kim Jong-un berhasil meluncurkan rudal balistik antar benua dan bom nuklir keenam. Pada bulan November, Korut mengumumkan sebagai negara nuklir setelah meluncurkan sebuah rudal yang diklaim mampu mencapai benua AS.
"Ketika saya masuk ke dalamnya (Korea Utara) jelas belum mendapat perhatian dan fokus pada apa yang akan diminta pemerintah ini," kata Pompeo.
"Amerika Serikat mengambil tindakan dunia nyata yang menurut kami akan membuat jelas bagi Kim Jong-un bahwa kita sedang mengejar denuklirisasi," imbuhnya.
Pompeo menolak memberikan komentar saat ditanya apakah ada pilihan yang layak untuk melakukan serangan terbatas di situs senjata Korut yang tidak akan mengarah pada perang nuklir, namun ia menambahkan: "Kami berupaya menyiapkan serangkaian opsi untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan serangkaian berbagai hal sehingga presiden akan memiliki banyak kemungkinan."
Seorang pejabat tinggi Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada hari Rabu bahwa sekarang adalah waktu terbaik bagi Korut untuk mengadakan dialog dengan AS, lapor kantor berita negara bagiannya Yonhap.
"AS bisa menutup pintu tutup kapan saja. Penting bagi Korea Utara untuk menghentikan provokasi dan keluar untuk melakukan pembicaraan," ujarnya.
Sementara itu Voice of America melaporkan bahwa Korut tampaknya sedang mempersiapkan sebuah pawai militer besar, setelah mengumumkan bahwa 8 Februari adalah ulang tahun baru tentaranya.
Pawai ini digelar sehari sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korsel. "Korea Utara mungkin menggunakan parade untuk mengungkap senjata seperti rudal balistik antar benua baru," lapornya.
Korut mengatakan akan mengambil langkah-langkah "praktis" untuk menandai kesempatan tersebut, dengan seorang pejabat di Seoul mengatakan sekitar 13.000 tentara telah terdeteksi di dekat bandara Pyongyang yang tampaknya merupakan parade latihan.
Baca Juga: Korut Dilaporkan Gelar Parade Militer Jelang Olimpiade Korsel
"Kim Jong-un tidak akan beristirahat dengan satu tes sukses tunggal ... langkah selanjutnya adalah mengembangkan pabrik senjata," kata Pompeo.
"Misi kami adalah membuat hari dimana ia bisa melakukannya sejauh mungkin," imbuhnya.
"Kami yakin dia akan menggunakan alat ini selain mempertahankan diri," Pompeo memperingatkan seperti dikutip dari Asean Correspondent, Rabu (24/1/2018).
Pompeo menekankan bahwa fokus Presiden Donald Trump adalah pada solusi diplomatik terhadap ancaman nuklir Korut. Namun CIA bekerja sama dengan pemerintah jika taktik ini gagal.
"Pyongyang hanya 'hitungan bulan' mempunyai kemampuan menyerang Amerika Serikat," ujarnya.
Ketegangan meningkat tajam antara Pyongyang dan Washington pada tahun 2017, dengan rezim Kim Jong-un berhasil meluncurkan rudal balistik antar benua dan bom nuklir keenam. Pada bulan November, Korut mengumumkan sebagai negara nuklir setelah meluncurkan sebuah rudal yang diklaim mampu mencapai benua AS.
"Ketika saya masuk ke dalamnya (Korea Utara) jelas belum mendapat perhatian dan fokus pada apa yang akan diminta pemerintah ini," kata Pompeo.
"Amerika Serikat mengambil tindakan dunia nyata yang menurut kami akan membuat jelas bagi Kim Jong-un bahwa kita sedang mengejar denuklirisasi," imbuhnya.
Pompeo menolak memberikan komentar saat ditanya apakah ada pilihan yang layak untuk melakukan serangan terbatas di situs senjata Korut yang tidak akan mengarah pada perang nuklir, namun ia menambahkan: "Kami berupaya menyiapkan serangkaian opsi untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan serangkaian berbagai hal sehingga presiden akan memiliki banyak kemungkinan."
Seorang pejabat tinggi Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada hari Rabu bahwa sekarang adalah waktu terbaik bagi Korut untuk mengadakan dialog dengan AS, lapor kantor berita negara bagiannya Yonhap.
"AS bisa menutup pintu tutup kapan saja. Penting bagi Korea Utara untuk menghentikan provokasi dan keluar untuk melakukan pembicaraan," ujarnya.
Sementara itu Voice of America melaporkan bahwa Korut tampaknya sedang mempersiapkan sebuah pawai militer besar, setelah mengumumkan bahwa 8 Februari adalah ulang tahun baru tentaranya.
Pawai ini digelar sehari sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korsel. "Korea Utara mungkin menggunakan parade untuk mengungkap senjata seperti rudal balistik antar benua baru," lapornya.
Korut mengatakan akan mengambil langkah-langkah "praktis" untuk menandai kesempatan tersebut, dengan seorang pejabat di Seoul mengatakan sekitar 13.000 tentara telah terdeteksi di dekat bandara Pyongyang yang tampaknya merupakan parade latihan.
Baca Juga: Korut Dilaporkan Gelar Parade Militer Jelang Olimpiade Korsel
(ian)