Saudi dan Israel akan Terhubung Jalur Kereta Api

Jum'at, 19 Januari 2018 - 20:21 WIB
Saudi dan Israel akan Terhubung Jalur Kereta Api
Saudi dan Israel akan Terhubung Jalur Kereta Api
A A A
TEL AVIV - Pemerintah Tel Aviv mulai mempersiapkan rencana untuk membangun sebuah jalur atau rel kereta api yang menghubungkan Israel dengan Arab Saudi. Jalur ini untuk mentransfer barang dan orang dari dan ke dua negara.

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, yang berbasis di London melaporkan bahwa proyek ini akan menelan biaya NIS15 juta (USD4,5 juta). Israel mendanainya dari anggaran tahun 2019 yang disetujui tiga hari sebelumnya.

Rencana awal proyek ini adalah untuk membangun sebuah stasiun kereta api di Kota Bisan dengan jaringan kereta api yang melintasi Yordania ke Irak dan ke Arab Saudi.

Saat ini, Israel mengangkut barang-barang yang tiba di Pelabuhan Haifa ke Irak, Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya melalui Yordania. Perang di Suriah menyebabkan negara-negara ini menggunakan pelabuhan Israel di Haifa dan Ashdod, dan bukan jalur di Suriah.

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa Menteri Transportasi Israel Yisrael Katz menyebut proyek rel ini sebagai "Jalur Perdamaian". Menurutnya, Israel akan membuka persimpangan komersial baru untuk menangani barang-barang yang diekspor oleh negara-negara Teluk dan Irak melalui pelabuhan-pelabuhan Israel.

Komisi Perkeretaapian Israel telah membentuk tim ahli untuk memulai rencana proyek ini. Jika terealisasi, proyek itu akan memperbaiki status internasional Israel karena jalur kereta api tersebut akan menghubungkan Eropa dengan Timur Tengah.

Media Israel lainnya, Ynetnews juga melaporkan hal serupa. Laporan menyebut rencana ambisius Menteri Katz untuk menghubungkan jalur kereta api dari Beit She'an Timur ke persimpangan Sheikh Hussein di perbatasan Yordania dialokasikan sebesar NIS 15 juta pada anggaran 2019.

Kendati demikian, laporan itu menegaskan bahwa proyek bisa berjalan mulus jika ada kesepakatan damai dengan negara-negara Teluk termasuk Irak dan Arab Saudi.

Jalur di perbatasan sepanjang 15 kilometer rencananya akan dibangun dengan jalur ganda, jembatan, dan terowongan. Teknologi khusus akan digunakan untuk menundukkan medan yang bergunung.

Media lainnya yang berbasis di AS, Wall Street Journal menyebutkan proyek pembangunan ini sudah bertahun-tahun disiapkan Israel. Dokumen yang diperoleh media itu dari otoritas bandar udara Israel menyebutkan kargo dan truk yang melalui jalur ini pada 2010-2015 meningkat empat kali lipat.

”Jalur kereta api Emek (melalui Lembah Jezreel) akan berfungsi sebagai koridor transit regional untuk kargo antara Eropa dan Timur Tengah dan akan menghubungkan Laut Tengah serta menjadi jembatan perdamaian,” kata Katz.

“Visi saya untuk menghubungkan Arab Saudi dan negara-negara Teluk dan Yordania ke pelabuhan Haifa dan Laut Mediterania akan mengubah Israel menjadi pusat transportasi laut dan memperkuat ekonomi Israel. Ini adalah visi yang realistis bahwa saya maju dalam kemitraan dengan pemerintah Amerika dan badan internasional lainnya yang relevan,” ujarnya.

Pemerintah Arab Saudi belum mengonfirmasi soal proyek penghubung dengan Israel itu. Kedua negara secara resmi tidak memiliki hubungan diplomatik, namun para pejabat Israel kerap mengungkap kerja sama rahasia kedua negara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3272 seconds (0.1#10.140)