AS Kirim Enam Pesawat Pembom B-52 ke Guam
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pembom B-52 ke pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam. Pengiriman ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pyongyang dalam sebuah langkah yang pasti akan mengguncang Korea Utara.
"Enam pesawat B-52 dan 300 awak dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Lousiana akan mengambil alih misi pembom penghadang militer AS di Pasifik dari unit pembom Lancer B-1B pada akhir bulan ini," ujar pejabat Angkatan Udara dalam rilis berita misi tersebut seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (17/1/2018).
Misi tersebut telah ada sejak 2004 silam, dirancang untuk meyakinkan sekutu AS di wilayah itu dan menunjukkan kekuatan lawan China, Korea Utara (Korut) serta musuh potensial lainnya.
B-52 dan B-1 akan bergabung di Guam bersama tiga pembom stealth B-2 Spirit, yang dikirim minggu lalu dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri. Pembom bersayap kelelawar itu tiba sebagai pengerahan jangka pendek, sehingga Pentagon menunjukkan kekuatan yang luar biasa kuat bulan ini di Guam sampai B-1 kembali ke pangkalan Angkatan Udara Ellsworth di South Dakota. Pentagon terakhir memiliki tiga jenis pembom yang ditempatkan di Pasifik pada tahun 2016.
Penyebaran ini bisa memiliki signifikansi tambahan di Pasifik mengingat kemampuan pesawat. B-2 adalah satu-satunya pembom AS yang mampu membawa bom gravitasi nuklir. B-52 mampu membawa rudal jelajah yang lebih kecil, sementara B-1 tidak membawa senjata nuklir sebagai hasil dari Perjanjian Mundur Baru 2010 antara AS dan Rusia.
Penyebaran B-52 di Pasifik terjadi pada saat bersamaan Pentagon mengirim empat B-52 lainnya dari Pangkalan Angkatan Udara Minot di North Dakota ke Inggris. Mereka akan melakukan pelatihan dari basis RAF Fairford di Gloucestershire, meyakinkan sekutu di Eropa.
"Enam pesawat B-52 dan 300 awak dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Lousiana akan mengambil alih misi pembom penghadang militer AS di Pasifik dari unit pembom Lancer B-1B pada akhir bulan ini," ujar pejabat Angkatan Udara dalam rilis berita misi tersebut seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (17/1/2018).
Misi tersebut telah ada sejak 2004 silam, dirancang untuk meyakinkan sekutu AS di wilayah itu dan menunjukkan kekuatan lawan China, Korea Utara (Korut) serta musuh potensial lainnya.
B-52 dan B-1 akan bergabung di Guam bersama tiga pembom stealth B-2 Spirit, yang dikirim minggu lalu dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri. Pembom bersayap kelelawar itu tiba sebagai pengerahan jangka pendek, sehingga Pentagon menunjukkan kekuatan yang luar biasa kuat bulan ini di Guam sampai B-1 kembali ke pangkalan Angkatan Udara Ellsworth di South Dakota. Pentagon terakhir memiliki tiga jenis pembom yang ditempatkan di Pasifik pada tahun 2016.
Penyebaran ini bisa memiliki signifikansi tambahan di Pasifik mengingat kemampuan pesawat. B-2 adalah satu-satunya pembom AS yang mampu membawa bom gravitasi nuklir. B-52 mampu membawa rudal jelajah yang lebih kecil, sementara B-1 tidak membawa senjata nuklir sebagai hasil dari Perjanjian Mundur Baru 2010 antara AS dan Rusia.
Penyebaran B-52 di Pasifik terjadi pada saat bersamaan Pentagon mengirim empat B-52 lainnya dari Pangkalan Angkatan Udara Minot di North Dakota ke Inggris. Mereka akan melakukan pelatihan dari basis RAF Fairford di Gloucestershire, meyakinkan sekutu di Eropa.
(ian)