Korut-Korsel Kembali Akur, Rusia dan China Semringah
A
A
A
SEOUL - Dua negara sekutu Korea Utara (Korut), yakni Rusia dan China mengaku senang dengan adanya pembicaraan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel). Pembicaraan ini adalah pembicaraan pertama kedua negara dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang menyatakan, pihaknya menyambut baik pembicaraan itu dan menyambut baik semua langkah positif yang dihasilkan dari pembicaraan tersebut.
Sementara itu, Rusia menyatakan pembicaraan antara Seoul dan Pyongyang adalah sesuatu yang sudah dinantikan selama ini. "Ini adalah jenis dialog yang kami katakan penting," kata Kremlin, seperti dilansir Reuters pada Selasa (9/1).
Seperti diketahui, dalam pembicaraan awal yang berlangsung pada Selasa siang, Korut dan Korsel melakukan pembicaraan mengenai keikutsertaan Pyongyang dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang bulan depan. Dalam pembicaraan itu Korut dipastikan akan mengirimkan delegasi yang terdiri dari pejabat tinggi, atlet, dan pemandu sorak.
Pertemuan tersebut akan dilanjutkan pada Selasa sore setelah kedua belah pihak istirahat untuk makan siang secara terpisah. "Korea Utara mengatakan bahwa mereka bertekad untuk membuat pembicaraan hari ini bermanfaat, dan menjadikannya kesempatan yang sangat penting," ucap Menteri Luar Negeri Korsel Chun Hae-sung.
Chun juga mengatakan, Korsel mengusulkan untuk melanjutkan perundingan mengenai program nuklir Korut, namun tidak ada tanggapan spesifik dari utusan Pyongyang. Namun, menurut Chun, pejabat Korut mengatakan dalam pertemuan tersebut mereka terbuka untuk mempromosikan rekonsiliasi antara kedua negara melalui dialog dan negosiasi.
Sementara itu, lepala delegasi Korut, Ri Son-gwon, mengatakan bahwa pertemuan ini menumbuhkan harapan akan adanya perdamaian diantara kedua Korut. "Pertemuan pada hari ini dengan pemikiran untuk memberi saudara-saudara kita, yang memiliki harapan tinggi untuk dialog ini, hasil yang tak ternilai sebagai hadiah pertama tahun ini," ucapnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang menyatakan, pihaknya menyambut baik pembicaraan itu dan menyambut baik semua langkah positif yang dihasilkan dari pembicaraan tersebut.
Sementara itu, Rusia menyatakan pembicaraan antara Seoul dan Pyongyang adalah sesuatu yang sudah dinantikan selama ini. "Ini adalah jenis dialog yang kami katakan penting," kata Kremlin, seperti dilansir Reuters pada Selasa (9/1).
Seperti diketahui, dalam pembicaraan awal yang berlangsung pada Selasa siang, Korut dan Korsel melakukan pembicaraan mengenai keikutsertaan Pyongyang dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang bulan depan. Dalam pembicaraan itu Korut dipastikan akan mengirimkan delegasi yang terdiri dari pejabat tinggi, atlet, dan pemandu sorak.
Pertemuan tersebut akan dilanjutkan pada Selasa sore setelah kedua belah pihak istirahat untuk makan siang secara terpisah. "Korea Utara mengatakan bahwa mereka bertekad untuk membuat pembicaraan hari ini bermanfaat, dan menjadikannya kesempatan yang sangat penting," ucap Menteri Luar Negeri Korsel Chun Hae-sung.
Chun juga mengatakan, Korsel mengusulkan untuk melanjutkan perundingan mengenai program nuklir Korut, namun tidak ada tanggapan spesifik dari utusan Pyongyang. Namun, menurut Chun, pejabat Korut mengatakan dalam pertemuan tersebut mereka terbuka untuk mempromosikan rekonsiliasi antara kedua negara melalui dialog dan negosiasi.
Sementara itu, lepala delegasi Korut, Ri Son-gwon, mengatakan bahwa pertemuan ini menumbuhkan harapan akan adanya perdamaian diantara kedua Korut. "Pertemuan pada hari ini dengan pemikiran untuk memberi saudara-saudara kita, yang memiliki harapan tinggi untuk dialog ini, hasil yang tak ternilai sebagai hadiah pertama tahun ini," ucapnya.
(esn)