Dua Kuburan Massal Korban Keganasan ISIS Ditemukan di Raqqa
A
A
A
DAMASKUS - Dua kuburan massal yang berisi puluhan mayat warga sipil dan tentara Suriah yang dibunuh oleh militan ISIS ditemukan di sebelah barat provinsi Raqqa. Demikian laporan kantor berita negara SANA.
Mayat-mayat tersebut ditemukan berdasarkan informasi yang diberikan oleh penduduk di dekat Wawi di bagian barat provinsi tersebut, yang berbatasan dengan Turki. Dikatakan mereka telah dieksekusi.
"Operasi pemulihan diperkirakan berlangsung beberapa hari karena wilayah yang luas dari dua kuburan massal tersebut," tulis SANA mengutip seorang sumber dari pertahanan sipil Suriah seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (30/12/2017).
"Belum diketahui kapan mereka terbunuh, selain saat ISIS menguasai provinsi utara," sambung SANA.
Kelompok ISIS memproklamirkan sebuah kekhalifahan di atas petak-petak daerah Suriah dan Irak dengan Raqqa sebagai Ibu Kota de facto pada tahun 2014. Kelompok ekstrimis itu kini telah kehilangan hampir semua daerah yang pernah dikuasainya.
Kelompok ini telah dianggap bertanggung jawab atas banyak kekejaman selama masa pemerintahan terornya, termasuk pembunuhan massal dan pemenggalan kepala.
Pada bulan Desember 2014, 230 jenazah yang dieksekusi oleh ISIS ditemukan di sebuah kuburan massal di provinsi timur Deir al-Zour. Sementara 200 warga sipil lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, dibunuh oleh kelompok tersebut pada bulan Juni 2015 di kota Kobane.
Mayat-mayat tersebut ditemukan berdasarkan informasi yang diberikan oleh penduduk di dekat Wawi di bagian barat provinsi tersebut, yang berbatasan dengan Turki. Dikatakan mereka telah dieksekusi.
"Operasi pemulihan diperkirakan berlangsung beberapa hari karena wilayah yang luas dari dua kuburan massal tersebut," tulis SANA mengutip seorang sumber dari pertahanan sipil Suriah seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (30/12/2017).
"Belum diketahui kapan mereka terbunuh, selain saat ISIS menguasai provinsi utara," sambung SANA.
Kelompok ISIS memproklamirkan sebuah kekhalifahan di atas petak-petak daerah Suriah dan Irak dengan Raqqa sebagai Ibu Kota de facto pada tahun 2014. Kelompok ekstrimis itu kini telah kehilangan hampir semua daerah yang pernah dikuasainya.
Kelompok ini telah dianggap bertanggung jawab atas banyak kekejaman selama masa pemerintahan terornya, termasuk pembunuhan massal dan pemenggalan kepala.
Pada bulan Desember 2014, 230 jenazah yang dieksekusi oleh ISIS ditemukan di sebuah kuburan massal di provinsi timur Deir al-Zour. Sementara 200 warga sipil lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, dibunuh oleh kelompok tersebut pada bulan Juni 2015 di kota Kobane.
(ian)