China Bantah Jual Minyak ke Korea Utara
A
A
A
BEIJING - China membantah laporan yang menyatakan pihaknya telah menjual minyak secara ilegal ke Korea Utara (Korut). Bantahan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia tidak senang Negeri Tirai Bambu itu telah mengizinkan penjualan minyak kepada Korut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan ia telah mencatat laporan media baru-baru ini termasuk dugaan sebuah kapal China mengangkut minyak ke sebuah kapal Korut pada 19 Oktober.
"Pihak China telah melakukan investigasi segera. Pada kenyataannya, kapal yang dimaksud, sejak Agustus, tidak berlabuh di pelabuhan China dan tidak ada catatan tentang memasuki atau meninggalkan pelabuhan China," terang Hua seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2017).
Ia mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah kapal tersebut telah berlabuh di pelabuhan di negara lain. Namun laporan media yang relevan tidak sesuai dengan fakta.
"China selalu menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Korea Utara secara keseluruhan dan memenuhi kewajiban internasionalnya. Kami tidak pernah membiarkan perusahaan dan warga China melanggar resolusi," ujar Hua.
"Jika, melalui penyelidikan, ini dikonfirmasi bahwa ada pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, China akan menangani mereka secara serius sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tegasnya.
Sebelumnya Trump mengatakan di Twitter bahwa China telah "tertangkap" membiarkan pengiriman minyak ke Korut dan mengatakan langkah tersebut akan mencegah "solusi ramah" terhadap krisis program nuklir Pyongyang.
"Tertangkap basah - sangat kecewa karena China membiarkan minyak masuk ke Korut. Tidak akan pernah ada solusi ramah untuk masalah Korea Utara jika ini terus terjadi!" tulis Trump.
Trump secara eksplisit mengikat kebijakan perdagangan pemerintahannya dengan China untuk mengikat kerja sama dengan negara tersebut dalam menyelesaikan krisis nuklir Korut.
"Ketika saya berkampanye, saya sangat tegas dnegan China dalam hal perdagangan. Mereka tahun lalu minimum membuat kami mengalami defisit perdagangan sebesar USD350 miliar. Itu tidak termasuk penjualan kekayaan intelektual. Ok, yang lain USD300 miliar," kata Trump.
"Jika mereka membantu saya dengan Korea Utara, saya bisa melihat perdagangan sedikit berbeda, setidaknya untuk jangka waktu tertentu. Dan itulah yang telah saya lakukan. Tapi saat minyak masuk, saya tidak senang dengan itu," tegasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan ia telah mencatat laporan media baru-baru ini termasuk dugaan sebuah kapal China mengangkut minyak ke sebuah kapal Korut pada 19 Oktober.
"Pihak China telah melakukan investigasi segera. Pada kenyataannya, kapal yang dimaksud, sejak Agustus, tidak berlabuh di pelabuhan China dan tidak ada catatan tentang memasuki atau meninggalkan pelabuhan China," terang Hua seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2017).
Ia mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah kapal tersebut telah berlabuh di pelabuhan di negara lain. Namun laporan media yang relevan tidak sesuai dengan fakta.
"China selalu menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Korea Utara secara keseluruhan dan memenuhi kewajiban internasionalnya. Kami tidak pernah membiarkan perusahaan dan warga China melanggar resolusi," ujar Hua.
"Jika, melalui penyelidikan, ini dikonfirmasi bahwa ada pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, China akan menangani mereka secara serius sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tegasnya.
Sebelumnya Trump mengatakan di Twitter bahwa China telah "tertangkap" membiarkan pengiriman minyak ke Korut dan mengatakan langkah tersebut akan mencegah "solusi ramah" terhadap krisis program nuklir Pyongyang.
"Tertangkap basah - sangat kecewa karena China membiarkan minyak masuk ke Korut. Tidak akan pernah ada solusi ramah untuk masalah Korea Utara jika ini terus terjadi!" tulis Trump.
Trump secara eksplisit mengikat kebijakan perdagangan pemerintahannya dengan China untuk mengikat kerja sama dengan negara tersebut dalam menyelesaikan krisis nuklir Korut.
"Ketika saya berkampanye, saya sangat tegas dnegan China dalam hal perdagangan. Mereka tahun lalu minimum membuat kami mengalami defisit perdagangan sebesar USD350 miliar. Itu tidak termasuk penjualan kekayaan intelektual. Ok, yang lain USD300 miliar," kata Trump.
"Jika mereka membantu saya dengan Korea Utara, saya bisa melihat perdagangan sedikit berbeda, setidaknya untuk jangka waktu tertentu. Dan itulah yang telah saya lakukan. Tapi saat minyak masuk, saya tidak senang dengan itu," tegasnya.
(ian)