Dubes AS untuk Israel: Reaksi Palestina Berlebihan

Jum'at, 29 Desember 2017 - 15:12 WIB
Dubes AS untuk Israel: Reaksi Palestina Berlebihan
Dubes AS untuk Israel: Reaksi Palestina Berlebihan
A A A
TEL AVIV - Beberapa retorika Palestina sebagai tanggapan atas pengakuan Presiden Donald Trump terhadap Yerusalem sangat buruk, provokatif, dan antisemit. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel David Friedman.

Friedman adalah sosok utara di balik keputusan Trump untuk mengakui dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Friedman mencirikan reaksi warga Palestina sangat emosional dengan mengatakan bahwa mereka bereaksi sangat berlebihan karena Trump menjelaskan bahwa AS tidak mengambil posisi pada setiap masalah status akhir, termasuk batas-batas spesifik kedaulatan Israel di Yerusalem.

Mengingat rakyat Palestina sekarang menolak peran AS dalam proses perdamaian, Friedman mengatakan tidak akan ada proses tanpa keterlibatan Washington.

"Tidak ada jalan lain di sekitar Amerika Serikat," katanya seperti dikutip dari Jerusalem Post, Jumat (29/12/2017).

"Israel telah memperjelas bahwa mereka tidak akan terlibat dalam perundingan yang disponsori negara lain. Anda tidak bisa bertepuk tangan dengan satu tangan. Apalagi, hanya Amerika Serikat yang memiliki kredibilitas regional untuk mengajukan sebuah kesepakatan damai bersejarah," tuturnya.

Friedman mencatat langkah Trump terkait Yerusalem - dan juga penghentian sebagian misi PLO di Washington dan Taylor Force Act, jika lolos Senat, akan memotong dana AS ke Otoritas Palestina jika terus membayar upah kepada keluarga teroris - mencerminkan kehendak rakyat Amerika sebagaimana tercermin dalam undang-undang AS.

"Kami adalah negara hukum dan undang-undang itu ada untuk mencerminkan kebijakan pemerintah yang penting," katanya.

"Sama sekali tidak ada alasan mengapa orang-orang Palestina tidak dapat mematuhi undang-undang ini dan, jika mereka melakukannya, proses perdamaian akan sangat maju," imbuhnya.

Mengenai apakah Trump harus atau bisa mengharapkan mentalitas diplomatik domestik dari orang-orang Yahudi AS - sebuah konstituensi sangat menentangnya pada tahun 2016.

"Saya sangat percaya bahwa orang-orang Yahudi Amerika dari semua aliran berhutang kepada presiden dengan sangat rasa syukur atas keputusan bersejarahnya mendukung Yerusalem. Sementara presiden tidak mencapai keputusannya untuk mendapatkan dukungan dengan konstituen manapun, pastinya dia pantas menerima semua ucapan terima kasih yang telah dia terima," ujar Friedman.

Trump akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu teman terhebat Israel, dan kita semua harus mengenali dan menghargai keberanian dan kejernihan moral yang ditunjukkan oleh presiden dalam penegasan, melawan keinginan begitu banyak negara lain, dari Yerusalem ke Israel dan orang-orang Yahudi," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7595 seconds (0.1#10.140)