Austria Minta UE Tolak Permohonan Keanggotaan Turki
A
A
A
WINA - Kanselir Austria, Sebastian Kurz meminta Uni Eropa (UE) untuk menolak permohonan keanggota Turki. Dia mengatakan bahwa Turki tidak dapat menjadi anggota UE karena ambisi politik yang dikejar Ankara dalam beberapa tahun terakhir.
"Di negara ini (Turki) kita melihat pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, hak asasi dan kebebasan, saya tidak akan menerima bahwa UE sedang menonton dan berpura-pura bahwa tidak ada yang terjadi," kata Kurz.
"Dari sudut pandang saya, Turki, terutama dalam kebijakannya baru-baru ini, tidak memiliki tempat di UE. Akan adil untuk menghentikan negosiasi mengenai aksesinya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/12).
Kurz kemudian mengatakan, Turki berusaha memberi pengaruh kuat pada masyarakat Turki di Austria, Jerman, dan negara-negara lain untuk mencegah integrasi orang-orang Turki.
Turki sendiri sudah lebih dari satu dekade berusaha untuk menjadi anggota UE. Negosiasi antara Turki, dan UE tidak pernah menemui titik terang, dan terhenti ketika adanya upaya kudeta di negara itu. UE sangat mengkritik keras kebijakan Turki paska kudeta, yang berujung pada munculnya ketegangan antara Turki, dan sejumlah negara anggota UE.
Di antara anggota UE, Turki memiliki hubungan yang paling tegang dengan Austria dan Jerman, karena Wina berulang kali mendesak Ankara untuk mengakhiri tawaran aksesi mereka, sementara Berlin berkeras meninjau kebijakan ekonomi UE mengenai Ankara karena pelanggaran aktivishak asasi manusia di Turki.
"Di negara ini (Turki) kita melihat pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, hak asasi dan kebebasan, saya tidak akan menerima bahwa UE sedang menonton dan berpura-pura bahwa tidak ada yang terjadi," kata Kurz.
"Dari sudut pandang saya, Turki, terutama dalam kebijakannya baru-baru ini, tidak memiliki tempat di UE. Akan adil untuk menghentikan negosiasi mengenai aksesinya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/12).
Kurz kemudian mengatakan, Turki berusaha memberi pengaruh kuat pada masyarakat Turki di Austria, Jerman, dan negara-negara lain untuk mencegah integrasi orang-orang Turki.
Turki sendiri sudah lebih dari satu dekade berusaha untuk menjadi anggota UE. Negosiasi antara Turki, dan UE tidak pernah menemui titik terang, dan terhenti ketika adanya upaya kudeta di negara itu. UE sangat mengkritik keras kebijakan Turki paska kudeta, yang berujung pada munculnya ketegangan antara Turki, dan sejumlah negara anggota UE.
Di antara anggota UE, Turki memiliki hubungan yang paling tegang dengan Austria dan Jerman, karena Wina berulang kali mendesak Ankara untuk mengakhiri tawaran aksesi mereka, sementara Berlin berkeras meninjau kebijakan ekonomi UE mengenai Ankara karena pelanggaran aktivishak asasi manusia di Turki.
(esn)