Trump Akan Kirim Rudal Anti Tank ke Ukraina

Sabtu, 23 Desember 2017 - 23:31 WIB
Trump Akan Kirim Rudal Anti Tank ke Ukraina
Trump Akan Kirim Rudal Anti Tank ke Ukraina
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan mengotorisasi penjualan rudal anti tank ke militer Ukraina, kemungkinan termasuk sistem rudal Javelin, karena negara tersebut memerangi separatis pro-Rusia di Crimea.

ABC News, mengutip sumber Departemen Luar Negeri, melaporkan bahwa Trump diperkirakan akan secara resmi menandatangani sebuah rencana untuk menjual rudal anti tank senilai USD47 juta, peluncur dan peralatan terkait ke militer Ukraina. Rencana itu kemudian akan menuju Kongres untuk masa peninjauan 30 hari.

Departemen Luar Negeri memastikan bahwa AS telah memutuskan untuk menyediakan peralatan defensif kepada Ukraina.

"Amerika Serikat telah memutuskan untuk menyediakan kemampuan pertahanan yang diperkuat Ukraina sebagai bagian dari upaya kami untuk membantu Ukraina membangun kapasitas pertahanan jangka panjangnya, untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya, dan untuk mencegah agresi lebih lanjut," juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Bantuan A.S. sepenuhnya bersifat defensif, dan seperti yang telah kita katakan sebelumnya, Ukraina adalah negara yang berdaulat dan memiliki hak untuk mempertahankan diri. Amerika Serikat tetap berkomitmen pada kesepakatan Minsk sebagai jalan ke depan di Ukraina timur," sambungnya seperti dikutip The Hill, Sabtu (23/12/2017).

Pemerintahan Trump awal pekan ini menandatangani sebuah penjualan senjata mematikan ke Ukraina, sebuah penyimpangan dari pemerintahan Obama.

Pemerintah menyetujui penjualan sistem sniper Model M107A1 dan peralatan terkait ke negara tersebut pada hari Rabu dengan nilai USD41,5 juta. Langkah tersebut mendapat pujian cepat dari kelompok sayap kanan di Kongres, termasuk Senator Bob Corker, yang telah mendesak pemerintah Obama untuk berbuat lebih banyak tentang agresi Rusia ke Ukraina.

"Saya senang pemerintah menyetujui penjualan senjata mematikan yang mematikan ke Ukraina," kata Corker mengenai keputusan Trump.

"Keputusan ini didukung oleh Kongres dalam undang-undang yang menjadi undang-undang tiga tahun lalu dan mencerminkan komitmen lama negara kita terhadap Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia yang sedang berlangsung," sambungnya.

Pada bulan Agustus, Menteri Pertahanan James Mattis menolak kritik bahwa memberikan senjata mematikan ke Ukraina dapat dilihat sebagai provokasi di wilayah tersebut.

"Senjata defensif tidak provokatif kecuali Anda seorang agresor, dan jelas, Ukraina bukan agresor, karena ini adalah wilayah mereka sendiri dimana pertempuran sedang terjadi," katanya.

Kremlin, bagaimanapun, mengutuk langkah tersebut. Rusia pun memperingatkan bahwa sekali lagi akan memotivasi para pemberontak di sisi konflik Ukraina dan melepaskan pertumpahan darah lagi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6037 seconds (0.1#10.140)