Diminta Mengundurkan Diri, Mengklaim Tak Bersalah
A
A
A
LONDON - Hanya dikarenakan menyimpan gambar dan video porno di komputer di kantor parlemen Inggris pada 2008, Deputi Perdana Menteri (PM) Inggris Damian Green diminta mengundurkan diri oleh PM Inggris Theresa May.
Tidak tanggungtanggung, penyelidikan terhadap penyimpanan gambar dan video porno itu dilakukan pejabat khusus. Sejumlah barang bukti pun diamankan polisi dalam penyelidikan kontroversial. Pemeriksaan itu dilaksanakan saat Green masih menjabat menteri bayangan di bawah kabinet David Cameron.
Namun, skandal itu mengendap sekian lama. Green diajak bergabung dengan kabinet May pada 2016 dan dipromosikan sebagai deputi PM pada Juli lalu. Tuduhan pornografi itu dibantah oleh Green. Dia mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui materi pornografi yang tersimpan di dalam komputernya. Informasi tersebut, kata dia, tidak akurat dan salah.
“Saya menyesal kalau saya diminta mengundurkan diri dari pemerintahan,” ungkap Green, 61, dilansir Reuters.
Dia mengklaim tidak mengunduh atau melihat gambar serta video pornografi di komputer kantornya. Bukan hanya skandal pornografi semata, Green juga dituding melakukan pencabulan terhadap penulis dan jurnalis Kate Maltby pada 2015. Skandal itu juga dalam proses investigasi mendalam.
Maltby menyatakan, Green menyentuh lututnya dengan tidak sopan saat berada di pub pada 2015. Kemudian, Green juga mengirimkan pesan singkat yang membuat Maltby merasa malu dan canggung. Atas skandal Maltby, Green tidak mengakui peristiwa pencabulan tersebut.
Namun, dia meminta maaf kepada Maltby karena membuatnya tidak nyaman. Maltby sendiri belum berkomentar mengenai pengunduran diri Green karena dia menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah.
Green merupakan politikus senior Inggris yang tumbuh setelah skandal seksual Harvey Weinstein yang memicu perdebatan tentang budaya kekerasan seks yang dilakukan pria berkuasa.
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon juga mengundurkan diri bulan lalu karena dia dinilai tidak memenuhi standar dan etika. Padahal, Green merupakan teman kampus May saat kuliah di Universitas Oxford.
Banyak pihak menilai pemintaan pengunduran diri Green itu sebagai upaya May untuk menstabilkan Partai Konservatif dan menggeser politikus yang menentangnya. “May telah kehilangan soulmate di kabinetnya. Namun, itu bukan akhir bagi PM May,” ujar pakar politik Eropa dari Kings College London, Anand Menon.
“May tetap bertahan bukan karena Damian Green, tetapi dukungan kuat di partainya yang tidak menginginkan pergantian pemimpin,” jelasnya. PM May juga belum menyebutkan politikus yang akan menggantikan Green. “Saya tidak memperkirakan penunjukan pengganti Green akan dilaksanakan hari ini,” kata juru bicara PM May. (Andika Hendra)
Tidak tanggungtanggung, penyelidikan terhadap penyimpanan gambar dan video porno itu dilakukan pejabat khusus. Sejumlah barang bukti pun diamankan polisi dalam penyelidikan kontroversial. Pemeriksaan itu dilaksanakan saat Green masih menjabat menteri bayangan di bawah kabinet David Cameron.
Namun, skandal itu mengendap sekian lama. Green diajak bergabung dengan kabinet May pada 2016 dan dipromosikan sebagai deputi PM pada Juli lalu. Tuduhan pornografi itu dibantah oleh Green. Dia mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui materi pornografi yang tersimpan di dalam komputernya. Informasi tersebut, kata dia, tidak akurat dan salah.
“Saya menyesal kalau saya diminta mengundurkan diri dari pemerintahan,” ungkap Green, 61, dilansir Reuters.
Dia mengklaim tidak mengunduh atau melihat gambar serta video pornografi di komputer kantornya. Bukan hanya skandal pornografi semata, Green juga dituding melakukan pencabulan terhadap penulis dan jurnalis Kate Maltby pada 2015. Skandal itu juga dalam proses investigasi mendalam.
Maltby menyatakan, Green menyentuh lututnya dengan tidak sopan saat berada di pub pada 2015. Kemudian, Green juga mengirimkan pesan singkat yang membuat Maltby merasa malu dan canggung. Atas skandal Maltby, Green tidak mengakui peristiwa pencabulan tersebut.
Namun, dia meminta maaf kepada Maltby karena membuatnya tidak nyaman. Maltby sendiri belum berkomentar mengenai pengunduran diri Green karena dia menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah.
Green merupakan politikus senior Inggris yang tumbuh setelah skandal seksual Harvey Weinstein yang memicu perdebatan tentang budaya kekerasan seks yang dilakukan pria berkuasa.
Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon juga mengundurkan diri bulan lalu karena dia dinilai tidak memenuhi standar dan etika. Padahal, Green merupakan teman kampus May saat kuliah di Universitas Oxford.
Banyak pihak menilai pemintaan pengunduran diri Green itu sebagai upaya May untuk menstabilkan Partai Konservatif dan menggeser politikus yang menentangnya. “May telah kehilangan soulmate di kabinetnya. Namun, itu bukan akhir bagi PM May,” ujar pakar politik Eropa dari Kings College London, Anand Menon.
“May tetap bertahan bukan karena Damian Green, tetapi dukungan kuat di partainya yang tidak menginginkan pergantian pemimpin,” jelasnya. PM May juga belum menyebutkan politikus yang akan menggantikan Green. “Saya tidak memperkirakan penunjukan pengganti Green akan dilaksanakan hari ini,” kata juru bicara PM May. (Andika Hendra)
(nfl)