Media Korsel Sebut Hacker Korut Dalang Serangan Cryptocurrency
A
A
A
SEOUL - Badan mata-mata Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa peretas Korea Utara (Korut) berada di belakang serangan terhadap pertukaran criptocurrency tahun ini di mana sekitar 7,6 miliar won atau USD6,99 juta criptocurrencies dicuri. Demikian laporan sebuah surat kabar Korsel.
"Serangan ini termasuk termasuk bocornya informasi pribadi dari 36.000 akun dari pertukaran kriptokokus tersibuk di dunia Bitthumb pada bulan Juni," tulis media Korsel Chosun Ilbo mengutip National Intelligence Service (NIS), badan intelijen negara itu.
"Serangan juga termasuk pencurian kripto dari rekening di bursa Yapizon, sekarang disebut Youbit, dan Coinis pada bulan April dan September," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/12/2017).
Chosun Ilbo melaporkan 7,6 miliar won dari kriptocurrencies curian sekarang bernilai sekitar 90 miliar won atau setara USD82,7 juta. Laporan ini juga menyebutkan NIS mengatakan bahwa peretas Korut juga telah meminta 6 miliar won USD5,5 juta dari Bitthumb sebagai imbalan atas penghapusan informasi pribadi yang bocor.
Serangan cyber lainnya terhadap sekitar 10 pertukaran kriptocurrency oleh hacker Korut pada bulan Oktober, menggunakan email yang berisi perangkat lunak perusak, digagalkan oleh Korea Internet Security Agency (KISA), surat kabar tersebut melaporkan.
Chosun Ilbo melaporkan NIS menemukan bahwa malware yang digunakan dalam meretas pertukaran cryptocurrience dilakukan dengan metode yang sama seperti malware yang digunakan untuk hacking Sony Pictures dan bank sentral Bangladesh pada tahun 2014 dan 2016.
"NIS juga mengatakan bahwa email yang digunakan dalam serangan tersebut menggunakan alamat internet Korea Utara," menurut Chosun Ilbo.
NIS menolak berkomentar terkait laporan ini. Sedangkan perwakilan untuk KISA, Bitthumb, Youbit dan Coinis tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
"Serangan ini termasuk termasuk bocornya informasi pribadi dari 36.000 akun dari pertukaran kriptokokus tersibuk di dunia Bitthumb pada bulan Juni," tulis media Korsel Chosun Ilbo mengutip National Intelligence Service (NIS), badan intelijen negara itu.
"Serangan juga termasuk pencurian kripto dari rekening di bursa Yapizon, sekarang disebut Youbit, dan Coinis pada bulan April dan September," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/12/2017).
Chosun Ilbo melaporkan 7,6 miliar won dari kriptocurrencies curian sekarang bernilai sekitar 90 miliar won atau setara USD82,7 juta. Laporan ini juga menyebutkan NIS mengatakan bahwa peretas Korut juga telah meminta 6 miliar won USD5,5 juta dari Bitthumb sebagai imbalan atas penghapusan informasi pribadi yang bocor.
Serangan cyber lainnya terhadap sekitar 10 pertukaran kriptocurrency oleh hacker Korut pada bulan Oktober, menggunakan email yang berisi perangkat lunak perusak, digagalkan oleh Korea Internet Security Agency (KISA), surat kabar tersebut melaporkan.
Chosun Ilbo melaporkan NIS menemukan bahwa malware yang digunakan dalam meretas pertukaran cryptocurrience dilakukan dengan metode yang sama seperti malware yang digunakan untuk hacking Sony Pictures dan bank sentral Bangladesh pada tahun 2014 dan 2016.
"NIS juga mengatakan bahwa email yang digunakan dalam serangan tersebut menggunakan alamat internet Korea Utara," menurut Chosun Ilbo.
NIS menolak berkomentar terkait laporan ini. Sedangkan perwakilan untuk KISA, Bitthumb, Youbit dan Coinis tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
(ian)