Haley: AS Akan Urus Korut Sendiri Jika China Tidak Berbuat Lebih
A
A
A
WASHINGTON - China harus berbuat lebih banyak untuk menentang Korea Utara (Korut) atau Amerika Serikat (AS) akan 'membawanya ke tangan kita sendiri'. Begitu pernyataan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
Haley mengatakan Beijing dan seluruh masyarakat internasional menindaklanjuti sanksi terhadap Pyongyang karena telah mengembangkan program senjata nuklirnya. Dia lantas memuji Washington karena telah memimpin menjatuhkan dakwaan tersebut.
"Tapi harus jelas, China bisa berbuat lebih banyak," kata Haley seperti dikutip dari Russia Today, Senin (11/12/2017).
"Dan kita memberi tekanan sebanyak mungkin. Terakhir kali mereka benar-benar memotong minyak, Korea Utara datang ke meja perundingan. Jadi, kami telah memberi tahu China bahwa mereka harus berbuat lebih banyak. Jika mereka tidak berbuat lebih banyak, kita akan membawanya ke tangan kita sendiri dan kemudian kita akan mulai menghadapi sanksi sekunder," tutur Haley.
Haley menjelaskan bahwa Trump dan Presiden China Xi Jinping memiliki hubungan yang sangat baik, tapi Trump benar-benar mulai menekan dengan mengatakan bahwa mereka harus berbuat lebih banyak.
"Sekarang saatnya China merespons," tegasnya saat wawancara dengan Fox News Sunday.
Ketika ditanya tentang seringkali melontarkan pernyataan kurang bijaksana untuk seorang diplomat, mengacu pada pernyataannya bahwa Korut akan benar-benra hancur dalam sebuah perang, Haley menjawab: "Itu benar."
"Maksud saya kenyataannya adalah, jika Korea Utara bahkan mencoba untuk mencoba dan mengancam Amerika Serikat atau salah satu dari sekutu kita, mereka akan benar-benar hancur. Anda tahu, diplomasi sangat bagus dalam beberapa hal, tapi Anda juga harus jujur. Korea Utara telah mendorong amplop tersebut ke tingkat yang ekstrim," jelasnya.
Komentar Haley ini menyusul Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang mengungkapkan bahwa Korut ingin terlibat langsung dengan AS untuk melindungi keamanannya. Lavrov mengatakan bahwa dia memberi tahu Sekretaris Negara AS Rex Tillerson mengenai masalah tersebut di pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) di Wina, Kamis.
Baca Juga: Rusia: Pyongyang Ingin Berunding Langsung dengan Washington
AS, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang sementara bersiap untuk latihan pelacak rudal dua hari di lepas pantai Jepang, yang dijadwalkan pada hari Senin dan Selasa, Angkatan Bersenjata Maritim negara itu mengumumkan. Manuver-manuver tersebut mengikuti latihan militer berskala besar yang diadakan oleh AS dan Korsel dalam sebuah demonstrasi melawan Kim Jong-un.
Haley mengatakan Beijing dan seluruh masyarakat internasional menindaklanjuti sanksi terhadap Pyongyang karena telah mengembangkan program senjata nuklirnya. Dia lantas memuji Washington karena telah memimpin menjatuhkan dakwaan tersebut.
"Tapi harus jelas, China bisa berbuat lebih banyak," kata Haley seperti dikutip dari Russia Today, Senin (11/12/2017).
"Dan kita memberi tekanan sebanyak mungkin. Terakhir kali mereka benar-benar memotong minyak, Korea Utara datang ke meja perundingan. Jadi, kami telah memberi tahu China bahwa mereka harus berbuat lebih banyak. Jika mereka tidak berbuat lebih banyak, kita akan membawanya ke tangan kita sendiri dan kemudian kita akan mulai menghadapi sanksi sekunder," tutur Haley.
Haley menjelaskan bahwa Trump dan Presiden China Xi Jinping memiliki hubungan yang sangat baik, tapi Trump benar-benar mulai menekan dengan mengatakan bahwa mereka harus berbuat lebih banyak.
"Sekarang saatnya China merespons," tegasnya saat wawancara dengan Fox News Sunday.
Ketika ditanya tentang seringkali melontarkan pernyataan kurang bijaksana untuk seorang diplomat, mengacu pada pernyataannya bahwa Korut akan benar-benra hancur dalam sebuah perang, Haley menjawab: "Itu benar."
"Maksud saya kenyataannya adalah, jika Korea Utara bahkan mencoba untuk mencoba dan mengancam Amerika Serikat atau salah satu dari sekutu kita, mereka akan benar-benar hancur. Anda tahu, diplomasi sangat bagus dalam beberapa hal, tapi Anda juga harus jujur. Korea Utara telah mendorong amplop tersebut ke tingkat yang ekstrim," jelasnya.
Komentar Haley ini menyusul Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang mengungkapkan bahwa Korut ingin terlibat langsung dengan AS untuk melindungi keamanannya. Lavrov mengatakan bahwa dia memberi tahu Sekretaris Negara AS Rex Tillerson mengenai masalah tersebut di pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) di Wina, Kamis.
Baca Juga: Rusia: Pyongyang Ingin Berunding Langsung dengan Washington
AS, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang sementara bersiap untuk latihan pelacak rudal dua hari di lepas pantai Jepang, yang dijadwalkan pada hari Senin dan Selasa, Angkatan Bersenjata Maritim negara itu mengumumkan. Manuver-manuver tersebut mengikuti latihan militer berskala besar yang diadakan oleh AS dan Korsel dalam sebuah demonstrasi melawan Kim Jong-un.
(ian)