Hawaii Tes Sirene Nuklir Era Perang Dingin

Rabu, 29 November 2017 - 12:47 WIB
Hawaii Tes Sirene Nuklir...
Hawaii Tes Sirene Nuklir Era Perang Dingin
A A A
HAWAII - Hawaii pekan ini akan kembali menguji sirene peringatan serangan nuklir era Perang Dingin di penjuru negara bagian tersebut.

Tes sirene kemudian akan dilakukan setiap bulan. Langkah tersebut merupakan yang pertama kali setelah 30 tahun terakhir. Mereka melakukan itu sebagai persiapan potensi peluncuran rudal dari Korea Utara (Korut).

Sirene yang bunyinya menggema di udara itu akan dilakukan sekitar 60 detik, dari lebih 400 lokasi di penjuru Hawaii, mulai pukul 11.45 pagi pada 1 Desember mendatang.

Tes akan diulang pada hari kerja pertama setiap bulan setelah uji coba tersebut. Pengumuman resmi dan demonstrasi sistem peringatan itu dijelaskan oleh Gubernur Hawaii David Ige dan pejabat lain di kantor pusat Badan Manajemen Darurat Hawaii.

Tes sirene nuklir bulanan itu diperkenalkan kembali di Hawaii diiringi pengumuman yang meminta penduduk segera masuk ke dalam rumah dan tetap berada di dalam saat mendengar bunyi sirene.

“Persiapan darurat ini sesuai apa yang diperkirakan dan apa yang harus dilakukan untuk semua ancaman,” ungkap Kepala Badan Manajemen Darurat Hawaii Vern Miyagi, dalam pesan video yang dirilis online.

Dia tidak menyebut Korut secara khusus. “Meski demikian, sirene serangan nuklir berhenti beroperasi pada 1980-an saat Perang Dingin berakhir dan diaktifkan kembali seiring tes terbaru peluncuran rudal balistik antarbenua oleh Korut yang diklaim dapat mencapai Hawaii,” kata juru bicara badan manajemen darurat Arlina Agbayani kepada Reuters.

Richard Rapoza dari badan manajemen darurat juga memperkirakan, satu senjata nuklir berkekuatan 150 kiloton yang diledakkan di Pearl Harbour di pulau utama Oahu diperkirakan dapat menewaskan 18.000 orang secara langsung dan mengakibatkan 50.000 hingga 120.000 orang lainnya terluka di zona ledakan yang mencapai beberapa mil.

Meski jumlah korban dalam skala itu akan sangat luar biasa di wilayah AS, fakta yang dikeluarkan lembaga itu menekankan 90% penduduk Hawaii dengan populasi 1,4 juta jiwa akan selamat dari dampak langsung ledakan nuklir itu.

Oahu yang menjadi lokasi struktur komando militer AS, serta ibu kota Honolulu, dan sepertiga populasi di Hawaii menjadi target yang diinginkan untuk potensi agresi nuklir Korut terhadap AS.

Jika terjadi peluncuran rudal sebenarnya ke Hawaii dari Korut, Komando Pasifik AS akan menginformasikan kepada para petugas darurat untuk membunyikan sirene serangan sehingga memberi waktu sekitar 12 hingga 15 menit peringatan sebelum ledakan terjadi. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9733 seconds (0.1#10.140)