Vatikan Selidiki Kasus Terduga 'Penjahat Seks' Jadi Imam Gereja
A
A
A
VATIKAN - Otoritas Vatikan membuka penyelidikan baru terhadap sebuah laporan yang menyebut seorang mantan anak lelaki altar yang diduga melakukan serangan seksual kini menjadi imam gereja setelah dewasa. Terduga “penjahat seks” itu dilaporkan memaksa siswa asrama untuk berhubungan seks dengannya pada masa lalu.
Kasus ini terjadi di Saint Pius X Institute atau yang dikenal dengan sebutan Saint Pius X Pre-Seminary (Pra-Seminari), lembaga yang melayani sekolah menengah dan sekolah tinggi. Dugaan skandal asusila itu muncul dalam sebuah buku baru-baru ini. Televisi di Italia juga membuat laporan serupa.
Pra-Seminari adalah tempat tinggal di dalam Vatikan untuk anak laki-laki altar yang melayani massa jemaat di Basilika Santo Petrus yang sebagian besar dipimpin oleh para imam, uskup dan kardinal. Terkadang mereka juga berpartisipasi dalam liturgi kepausan.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa meski ada keluhan kepada atasan terhadap remaja yang diduga melakukan serangan seksual, sosok yang bersangkutan masih diterima di tempat yang dikenal sebagai seminari besar ketika dia tumbuh dewasa. Dia kemudian ditahbiskan sebagai imam dan sekarang bertugas di sebuah paroki di Italia utara.
Penyelidikan awal pada tahun 2013 terkait kasus ini pernah dibuka dan hasilnya tidak ada konfirmasi yang memadai.
”Sebuah penyelidikan baru sedang dilakukan untuk menjelaskan sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Minggu (19/11/2017).
Kasus ini terjadi di Saint Pius X Institute atau yang dikenal dengan sebutan Saint Pius X Pre-Seminary (Pra-Seminari), lembaga yang melayani sekolah menengah dan sekolah tinggi. Dugaan skandal asusila itu muncul dalam sebuah buku baru-baru ini. Televisi di Italia juga membuat laporan serupa.
Pra-Seminari adalah tempat tinggal di dalam Vatikan untuk anak laki-laki altar yang melayani massa jemaat di Basilika Santo Petrus yang sebagian besar dipimpin oleh para imam, uskup dan kardinal. Terkadang mereka juga berpartisipasi dalam liturgi kepausan.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa meski ada keluhan kepada atasan terhadap remaja yang diduga melakukan serangan seksual, sosok yang bersangkutan masih diterima di tempat yang dikenal sebagai seminari besar ketika dia tumbuh dewasa. Dia kemudian ditahbiskan sebagai imam dan sekarang bertugas di sebuah paroki di Italia utara.
Penyelidikan awal pada tahun 2013 terkait kasus ini pernah dibuka dan hasilnya tidak ada konfirmasi yang memadai.
”Sebuah penyelidikan baru sedang dilakukan untuk menjelaskan sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Minggu (19/11/2017).
(mas)