AS Kembangkan Sistem Pertahanan Rudal Berbasis Luar Angkasa

Sabtu, 18 November 2017 - 11:03 WIB
AS Kembangkan Sistem...
AS Kembangkan Sistem Pertahanan Rudal Berbasis Luar Angkasa
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyiapkan dana cukup besar untuk kemampuan pertahanan rudal balistik berbasis ruang angkasa (BMD). Hal itu tertuang dalam versi terbaru dari undang-undang alokasi fiskal 2018, menurut sebuah laporan baru.

"Pembuat undang-undang membayangkan pengembangan lapisan sensor berbasis ruang angkasa untuk mendeteksi rudal balistik antar benua (ICBM) serta pencegat untuk menetralkan ancaman," bunyi laporan C4ISRNet yang dikutip Sputnik, Sabtu (18/11/2017). Lapisan pencegatan perlu mencapai kemampuan operasional pada tanggal yang paling awal, bunyi undang-undang tersebut.

"Badan Pertahanan Rudal AS akan ditugaskan untuk memproduksi arsitektur sensor yang sangat dapat diandalkan dan hemat biaya. Sensor ini mampu melakukan melacak secara presisi rudal yang menjadi ancaman, pemisahan hulu ledak, dan menilai pemusnahan yang efektif," ketentuan alokasi yang ditetapkan oleh undang-undang tersebut.

Langkah yang dapat dijalankan untuk rencana program ini perlu disampaikan dalam jangka waktu 12 bulan sejak diundangkannya undang-undang tersebut.

Selanjutnya, struktur pertahanan rudal yang baru harus sepenuhnya terintegrasi dengan lapisan BMD yang ada: pertahanan rudal Patriot, sistem Pertahanan Ketinggian Tinggi Tingkat Tinggi (THAAD), dan sistem Aegis berbasis laut.

Mempersenjatai ruang angkasa telah lama menjadi sumber ketegangan di masyarakat internasional. Perjanjian Luar Angkasa Internasional tahun 1967 berusaha menciptakan kerangka hukum seputar pengendalian senjata di luar angkasa.

Ketentuan pengendalian senjata utama melarang penempatan senjata pemusnah massal di orbit Bumi dan memasang aset militer di bulan atau benda langit lainnya. Namun, perjanjian tersebut secara eksplisit tidak melarang penempatan senjata konvensional di orbit, seperti pencegat kinetik. Tidak jelas pencegat macam apa yang akan AS tambahkan ke lapisan pertahanan rudal berbasis ruang angkasa.

Pemerintah AS saat ini hanya mendanai proyek ini sampai 8 Desember dalam sebuah resolusi yang terus berlanjut - yang pada dasarnya merupakan tindakan pendanaan sementara. Jika ukuran alokasi fiskal tidak ditandatangani pada 8 Desember, pemerintah AS harus menutupnya.
(ian)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
Israel Ancam Usir 970...
Israel Ancam Usir 970 Pilotnya karena Protes Perang Gaza
29 menit yang lalu
Prancis Akan Mengakui...
Prancis Akan Mengakui Negara Palestina pada Juni
1 jam yang lalu
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
1 jam yang lalu
Jenderal Tertinggi Ukraina...
Jenderal Tertinggi Ukraina Minta Mobilisasi 30.000 Tentara Per Bulan untuk Perang Melawan Rusia
2 jam yang lalu
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa...
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa Ekor Milik China Bikin Heboh, Tandingan Jet Siluman F-47 AS?
7 jam yang lalu
Perempuan Cantik AS...
Perempuan Cantik AS Pergi ke Desa Terpencil India demi Nikahi Teman Instagramnya
8 jam yang lalu
Infografis
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved