Sanggah Trump, China: Usul Penangguhan Ganda Masih Berlaku untuk Korut

Kamis, 16 November 2017 - 16:43 WIB
Sanggah Trump, China:...
Sanggah Trump, China: Usul Penangguhan Ganda Masih Berlaku untuk Korut
A A A
BEIJING - China mengatakan bahwa proposal penangguhan ganda untuk menangani Korea Utara (Korut) masih merupakan pilihan terbaik. Pernyataan ini menyanggah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan ia dan Presiden Xi Jinping setuju untuk menolak kesepakatan pembekuan untuk pembekuan.

Berbicara saat kembali dari Asia, Trump mengatakan bahwa dia dan Jinping telah menolak sebuah pembekuan untuk pembekuan. Namun tidak jelas apakah dia mengacu pada gagasan penangguhan ganda, yang diumumkan menteri luar negeri China pada bulan Maret.

Baca Juga: Trump: China Setuju Korut Harus Hapus Gudang Senjata Nuklirnya

China dan Rusia telah mengusulkan agar AS dan Korea Selatan (Korsel) menghentikan latihan militer besar dengan imbalan Korut menghentikan program senjatanya. China secara resmi menyebut gagasan tersebut sebagai proposal "penangguhan ganda".

Ketika ditanya bagaimana China memahami ucapan Trump, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan hanya melalui pembicaraan yang ditujukan kepada semua pihak, dapat terjadi sebuah resolusi damai terhadap sebuah permasalahan keamanan.

"Kami percaya bahwa proposal 'penangguhan ganda' adalah rencana yang paling layak, adil dan masuk akal dalam situasi sekarang," kata Geng seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/11/2017).

"Tidak hanya dapat meringankan situasi saat ini, juga dapat menyelesaikan semua masalah keamanan yang paling mendesak, dan memberi kesempatan dan menciptakan kondisi untuk melanjutkan pembicaraan, dan menemukan titik terobosan untuk keluar dari masalah," tambahnya.

"'Penangguhan ganda' hanyalah langkah awal dan bukan titik akhir," cetus Geng.

"Kami berharap semua pihak dapat secara hati-hati memperlakukan dan secara proaktif mempertimbangkan proposal China, dan pada saat yang sama kami menyambut pihak-pihak terkait untuk mengajukan proposal yang dapat menguntungkan pelaksanaan resolusi damai untuk masalah nuklir di semenanjung Korea," tukasnya.

Korut mengatakan bahwa pihaknya perlu mengembangkan senjatanya untuk melindungi diri dari apa yang dilihatnya sebagai agresi AS. Ini merujuk pada latihan militer AS-Korsel yang dianggap sebagai persiapan untuk invasi.

Korsel dan AS, yang memiliki sekitar 28.000 tentara di Korsel, mengatakan latihan mereka "bersifat defensif".
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6723 seconds (0.1#10.140)