China Kirim Utusan ke Korea Utara
A
A
A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping mengirim utusan khusus untuk mengunjungi Korea Utara (Korut) minggu ini. Pengumuman ini muncul tak lama setelah ia menjadi tuan rumah bagi mitranya asal Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Beijing.
"Song Tao, kepala Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China, akan mengunjungi Pyongyang pada hari Jumat untuk memberi tahu pejabat Korea Utara tentang perombakan kepemimpinan lima bulan yang lalu," laporan kantor berita Xinhua yang dinukil Bloomberg, Rabu (15/11/2017).
Sementara secara tradisional meberikan laporan kepada sekutu Komunis setelah kongres partai, waktu pengiriman utusan tersebut memberi kesan bahwa Tao mungkin membawa pesan hasil dari perundingan Jinping-Trump. Tao sebelumnya mengunjungi Vietnam dan Laos dari tanggal 31 Oktober sampai 3 November untuk memberi tahu pemerintah Komunis tersebut mengenai perubahan di dalam partai tersebut.
Perjalanan tersebut akan menjadi kunjungan tingkat tinggi pertama China ke Korut tahun ini. Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin mengunjungi Pyongyang Oktober lalu, dan kemudian utusan khusus China Wu Dawei mengunjungi pada bulan Februari 2016. Sejak saat itu dia telah pensiun dan tidak jelas apakah penggantinya, Kong Xuanyou, telah mengunjungi negara tersebut sejak dia bekerja pada bulan Agustus.
Korut berada di puncak agenda Trump dalam kunjungannya ke Beijing. Trump meminta China untuk memberi tekanan lebih besar pada Korut untuk melupakan rencananya mendapatkan kemampuan menyerang AS dengan senjata nuklir.
Pernyataan resmi dari Gedung Putih dan Beijing mengenai kunjungan Trump ke China tidak mengacu pada kemajuan spesifik di Korut.
"Satu hal yang mengejutkan adalah Korea Utara tidak hadir dalam daftar hasilnya," kata Shi Yinhong, penasihat urusan luar negeri untuk Dewan Negara dan direktur Pusat Studi Amerika Serikat Renmin di Beijing.
"Rupanya, Beijing tidak membuat kompromi, tapi kita tidak tahu apa yang terjadi di balik layar," tukasnya.
"Song Tao, kepala Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China, akan mengunjungi Pyongyang pada hari Jumat untuk memberi tahu pejabat Korea Utara tentang perombakan kepemimpinan lima bulan yang lalu," laporan kantor berita Xinhua yang dinukil Bloomberg, Rabu (15/11/2017).
Sementara secara tradisional meberikan laporan kepada sekutu Komunis setelah kongres partai, waktu pengiriman utusan tersebut memberi kesan bahwa Tao mungkin membawa pesan hasil dari perundingan Jinping-Trump. Tao sebelumnya mengunjungi Vietnam dan Laos dari tanggal 31 Oktober sampai 3 November untuk memberi tahu pemerintah Komunis tersebut mengenai perubahan di dalam partai tersebut.
Perjalanan tersebut akan menjadi kunjungan tingkat tinggi pertama China ke Korut tahun ini. Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin mengunjungi Pyongyang Oktober lalu, dan kemudian utusan khusus China Wu Dawei mengunjungi pada bulan Februari 2016. Sejak saat itu dia telah pensiun dan tidak jelas apakah penggantinya, Kong Xuanyou, telah mengunjungi negara tersebut sejak dia bekerja pada bulan Agustus.
Korut berada di puncak agenda Trump dalam kunjungannya ke Beijing. Trump meminta China untuk memberi tekanan lebih besar pada Korut untuk melupakan rencananya mendapatkan kemampuan menyerang AS dengan senjata nuklir.
Pernyataan resmi dari Gedung Putih dan Beijing mengenai kunjungan Trump ke China tidak mengacu pada kemajuan spesifik di Korut.
"Satu hal yang mengejutkan adalah Korea Utara tidak hadir dalam daftar hasilnya," kata Shi Yinhong, penasihat urusan luar negeri untuk Dewan Negara dan direktur Pusat Studi Amerika Serikat Renmin di Beijing.
"Rupanya, Beijing tidak membuat kompromi, tapi kita tidak tahu apa yang terjadi di balik layar," tukasnya.
(ian)