Ditentang Kolombia, Lokasi Liburan Seks Tanpa Batas Dipindah

Senin, 13 November 2017 - 17:03 WIB
Ditentang Kolombia, Lokasi Liburan Seks Tanpa Batas Dipindah
Ditentang Kolombia, Lokasi Liburan Seks Tanpa Batas Dipindah
A A A
CARTAGENA - Sebuah paket liburan yang menawarkan pesta kokain dan seks tanpa batas dipindahkan dari sebuah pulau di Kolombia ke sebuah pulau pribadi rahasia di kawasan Karibia. Liburan yang ditentang keras pemerintah Kolombia itu diselenggarakan perusahaan bernama Good Girls Company.

Perusahaan tersebut menyatakan, liburan yang mereka iklankan tetap berjalan antara 24 hingga 27 November. Namun, lokasinya yang baru dirahasikan setelah pemerintah Kolombia mengancam akan mendeportasi wisatawan untuk tujuan liburan semacam itu,

Dalam iklan di situsnya, perusahaan tersebut menawarkan pesta asusila selama empat hari di pulau priadi pemilik perusahaan. Sebanyak 60 pekerja seks disiapkan untuk melayani wisatawan.

Paket liburan seharga USD1.900 juga menyuguhkan kokain, minuman dan makanan gratis. Jumlah wisatawan dibatasi sekitar 30 orang.

Awalnya liburan yang memicu kemarahan pemerintah Kolombia ini akan digelar di sebuah resort di Pulau Cali, di negara tersebut. Namun, penyelenggara kini memindahkan lokasinya dan merahasiakannya.

“Acara ini tidak berada di Kolombia. Lokasi telah berubah, semua klien kami menyadari adanya perubahan lokasi,” kata pihak perusahaan melalui seorang juru bicara.

”Lokasi untuk acara tersebut berada di sebuah pulau pribadi di lepas pantai sebuah negara di Karibia. Bos saya adalah pemilik banyak pulau,” ujarnya, seperti dilansir Daily Mirror, semalam (12/11/2017).

Wali Kota Cartagena, Kolombia, Sergio Londono, telah bersumpah bahwa para pejabat di wilayahnya tidak akan membiarkan pengalaman ”drug friendly” tersebut terus berlanjut.

“Tidak dapat diterima bahwa mereka ingin menjual kita sebagai tujuan seksual, bukan pariwisata yang kita wakili,” ujarnya melalui Twitter.

Menteri Dalam Negeri Kolombia, Fernando Niño, ikut mengecam paket liburan asusila tersebut. Menurutnya, liburan “pariwisata seks” memerlukan izin resmi, dan dipastikan tidak akan dikabulkan.

Dan seorang imam Katolik di Cartenega, tempat perusahaan liburan tersebut berbasis, mengadukannya kepada pemimpin Vatikan Paus Fransiskus tentang pesta pora semacam itu. Namun, penyelenggara bersikeras liburan akan berlanjut.

”Jika Anda ingin merasa seperti seorang raja, inilah pilihan terbaik Anda, nikmati perjalanan eksklusif terbaik untuk tiga orang, Anda dan dua perempuan, sebagai pacar tercinta Anda, yang utama dalam pelayanan, perhatian dan acara,” kata pihak perusahaan tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8006 seconds (0.1#10.140)
pixels