Presiden Libanon Belum Terima Pengunduran Diri Hariri
A
A
A
BEIRUT - Presiden Libanon Michel Aoun dilaporkan belum memutuskan apakah akan menerima atau menolak pengunduran diri Perdana Menteri Saad al-Hariri. Sebelumnya Hariri telah mengumumkanpengunduran diri melalui sebuah pidato di televisi.
Melansir Reuters pada Minggu (5/11), seorang sumber di pemerintahan Libanon menuturkan Aoun akan menunggu Haririr kembali ke Beirut untuk mendengarkan langsung alasan pengunduran dirinya. Setelah pertemuan itu, Aoun baru akan memutuskan apakah dia akan menerima, atau menolak pengunduran diri Hariri.
Seperti diketahui, ditengah-tengah kunjungan ke Arab Saudi, Hariri tiba-tiba menyatakan mundur sebagai PM Libanon. Dalam pengumuman itu, dia menekankan bahwa ”tangan Iran” di wilayah Timur Tengah akan terputus.
Hariri yang selama ini dikenal anti-Teheran mengecam sepak terjang Iran di wilayah Arab. ”Dimanapun Iran dilibatkan, tidak ada yang lain selain kehancuran dan kekacauan,” kecamnya.
”Iran memiliki keinginan yang kuat untuk menghancurkan dunia Arab. Kejahatan yang dikirim Iran ke wilayah tersebut pada akhirnya akan menjadi bumerang bagi Teheran. Iran mengendalikan wilayah tersebut serta pengambilan keputusan di Suriah dan Irak," ucap Hariri.
Hariri menekankan penolakannya atas penggunaan senjata Hizbullah untuk melawan orang-orang Libanon dan Suriah. Sempat muncul kabar, pengunduran diri PM Libanon ini diwarnai laporan bahwa dia menjadi target pembunuhan. Hariri sendiri mengakui bahwa dia sadar ada plot pembunuhan terhadap dirinya. ”Saya merasakan ada orang yang diam-diam menginginkan saya mati,” ujarnya.
Melansir Reuters pada Minggu (5/11), seorang sumber di pemerintahan Libanon menuturkan Aoun akan menunggu Haririr kembali ke Beirut untuk mendengarkan langsung alasan pengunduran dirinya. Setelah pertemuan itu, Aoun baru akan memutuskan apakah dia akan menerima, atau menolak pengunduran diri Hariri.
Seperti diketahui, ditengah-tengah kunjungan ke Arab Saudi, Hariri tiba-tiba menyatakan mundur sebagai PM Libanon. Dalam pengumuman itu, dia menekankan bahwa ”tangan Iran” di wilayah Timur Tengah akan terputus.
Hariri yang selama ini dikenal anti-Teheran mengecam sepak terjang Iran di wilayah Arab. ”Dimanapun Iran dilibatkan, tidak ada yang lain selain kehancuran dan kekacauan,” kecamnya.
”Iran memiliki keinginan yang kuat untuk menghancurkan dunia Arab. Kejahatan yang dikirim Iran ke wilayah tersebut pada akhirnya akan menjadi bumerang bagi Teheran. Iran mengendalikan wilayah tersebut serta pengambilan keputusan di Suriah dan Irak," ucap Hariri.
Hariri menekankan penolakannya atas penggunaan senjata Hizbullah untuk melawan orang-orang Libanon dan Suriah. Sempat muncul kabar, pengunduran diri PM Libanon ini diwarnai laporan bahwa dia menjadi target pembunuhan. Hariri sendiri mengakui bahwa dia sadar ada plot pembunuhan terhadap dirinya. ”Saya merasakan ada orang yang diam-diam menginginkan saya mati,” ujarnya.
(esn)