Korut Klaim China Ingin Meningkatkan Hubungan

Kamis, 02 November 2017 - 15:23 WIB
Korut Klaim China Ingin...
Korut Klaim China Ingin Meningkatkan Hubungan
A A A
PYONGYANG - Media pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA, melaporkan bahwa pemimpin negara komunis itu telah bertukar pesan pribadi dengan pemimpin China. Ini adalah langkah langka yang bisa memberi sinyal mencairnya hubungan diplomatis tingkat atas.

KCNA melaporkan Presiden China, Xi Jinping, membalas sebuah pesan yang dikirim oleh Kim Jong-un, yang minggu lalu mengucapkan selamat kepada Jinping setelah terpilih kembali sebagai Sekretaris Umum Partai Komunis China.

Menurut KCNA, Jinping mengatakan bahwa dia ingin membantu mempromosikan kebahagiaan yang lebih indah di kedua negara sembari membela perdamaian regional.

"Saya berharap bahwa di bawah situasi baru, pihak China akan melakukan upaya dengan pihak Korea Utara untuk mempromosikan hubungan kedua pihak," pesan Jinping, seperti disitir CNN dari KCNA, Kamis (2/11/2017).

Upaya nyata Jinping untuk memperbaiki hubungan diplomatik di Semenanjung Korea terjadi beberapa hari sebelum Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memulai kunjungan pertamanya ke Asia sebagai presiden, yang akan mencakup kunjungan ke Korea Selatan (Korsel).

Selain itu, kabar ini muncul hanya beberapa hari setelah China dan Korsel memperbaiki hubungan yang sempat tegang. Ketegangan Beijing dan Seoul dipicu pengerahan sistem pertahanan rudal THAAD oleh Korsel, yang bertujuan untuk melindungi diri dari serangan Korut.

Dalam sebuah pernyataan bersama kedua negara, Beijing dan Seoul sepakat untuk melanjutkan "pertukaran dan kerjasama" sesegera mungkin.

Di atas kertas, China adalah sekutu Korut yang paling dekat dan paling kuat. Tapi bukan rahasia lagi bahwa hubungan antara Beijing dan Pyongyang telah berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Jinping dan Jong-un belum pernah bertemu secara langsung, tapi tahun lalu sebuah delegasi tingkat tinggi Korut bertemu dengan pemimpin China di Beijing.

Korut juga telah melakukan uji coba rudal provokatif selama China menggelar acara berprofil tinggi dan sensitif secara politis, seperti forum internasional One Belt One Road yang diadakan di Beijing pada bulan Mei.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0800 seconds (0.1#10.140)