May-Netanyahu Rayakan 100 Tahun Deklarasi Balfour

Kamis, 02 November 2017 - 10:09 WIB
May-Netanyahu Rayakan 100 Tahun Deklarasi Balfour
May-Netanyahu Rayakan 100 Tahun Deklarasi Balfour
A A A
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, akan menjadi tuan rumah bagi rekannya dari Israel Benjamin Netanyahu. Pertemuan keduanya adalah bagian dari peringatan 100 tahun perjanjian Balfour yang membuka jalan bagi terbentuknya Israel.

Israel dan komunitas Yahudi menganggap Deklarasi Balfour sangat penting, sementara warga Palestina menganggapnya sebagai ketidakadilan historis. Inggris telah menolak seruan untuk meminta maaf dan telah mengatakan bahwa pihaknya bangga dengan perannya tersebut.

Benjamin Netanyahu dijadwalkan akan makan malam dengan May. Sementara Pemimpin Buruh Jeremy Corbyn menolak undangan acara tersebut dan diharapkan mengirimkan perwakilannya.

Netanyahu secara terpisah juga akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Boris Johnson seperti dikutip dari BBC, Kamis (2/11/2017).

Peringatan tersebut diperdebatkan untuk orang-orang Palestina, yang melihatnya sebagai penyebab penderitaan puluhan tahun dan pencabutan negaranya sendiri di atas tanah yang menjadi Israel. Namun pemerintah Inggris mengatakan kritik semacam itu salah tempat.

"Saya bangga dengan peran Inggris dalam menciptakan Israel dan Pemerintahan Yang Mulia akan menandai seratus tahun Deklarasi Balfour pada hari Kamis dalam semangat itu," kata Johnson awal pekan ini.

"Saya melihat tidak ada kontradiksi untuk menjadi teman Israel - dan orang percaya dalam takdir negara tersebut - sementara juga sangat tersentuh oleh penderitaan orang-orang yang terkena dampak dan kehilangan sejak kelahirannya," sambungnya.

"Peringatan penting dalam Deklarasi Balfour - yang dimaksudkan untuk melindungi komunitas lain - belum sepenuhnya direalisasikan," tukasnya, menyinggung keadaan orang-orang Palestina.

Baca Juga: Bela Balfour, Menlu Johnson: Saya Bangga Inggris Ciptakan Israel

Saat dia meninggalkan Israel pada hari Rabu, Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Inggris. Ia juga mengatakan sudah waktunya orang-orang Palestina untuk menyesuaikan diri dengan masa lalu.

"Orang-orang Palestina mengatakan bahwa Deklarasi Balfour adalah sebuah tragedi, bukan tragedi. Apa yang tragis adalah penolakan mereka untuk menerima 100 tahun kemudian," katanya.

"Saya harap mereka berubah pikiran, karena jika mereka bisa maju akhirnya membuat perdamaian di antara kedua bangsa kita," tukasnya.

Janji pemerintah Inggris, pada tanggal 2 November 1917, dibuat dalam sebuah surat oleh Menteri Luar Negeri saat itu, Arthur Balfour kepada Lord Walter Rothschild, seorang pemimpin komunitas Yahudi Inggris.

Dikatakan bahwa pemerintah Inggris memandang dengan mendukung pendirian di Palestina sebuah rumah nasional untuk orang-orang Yahudi, asalkan tidak merugikan hak-hak sipil dan agama dari komunitas non-Yahudi yang ada".

Deklarasi Balfour adalah pengakuan internasional pertama oleh kekuatan dunia terhadap hak orang Yahudi ke sebuah rumah nasional di tanah leluhur mereka dan membentuk basis Mandat Inggris untuk Palestina pada tahun 1920.

Namun, ulang tahun tersebut memecah belah, dengan orang-orang Palestina dan pendukung mereka merencanakan demonstrasi, termasuk sebuah demonstrasi di London pada akhir pekan.

Tahun lalu, pimpinan Palestina di Tepi Barat yang diduduki mengatakan bahwa mereka bermaksud menuntut pemerintah Inggris untuk sebuah keputusan yang menurutnya telah menyebabkan imigrasi Yahudi massal ke Palestina dengan mengorbankan rakyat Palestina.

Imigrasi Yahudi ke Palestina meningkat secara substansial dalam periode antar perang, meskipun Inggris memberlakukan batasan ketat di kemudian hari setelah terjadi kekerasan antara masyarakat Yahudi dan Arab.

Mandat Inggris berakhir pada tanggal 14 Mei 1948 dan kepemimpinan Yahudi di Palestina mendeklarasikan sebuah negara merdeka. Dalam perang Arab-Israel yang diikuti, ratusan ribu orang Arab Palestina melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah mereka.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6106 seconds (0.1#10.140)