Pengacara Mesir: Memperkosa Wanita Pemakai Jins Robek Tugas Nasional
A
A
A
KAIRO - Seorang pengacara Mesir bernama Nabih al-Wahsh memicu kemarahan publik setelah dia mengatakan bahwa wanita yang mengenakan celana jins robek pantas diperkosa dan dilecehkan secara seksual. Dia bahkan menyerukan pemerkosaan itu sebagai tugas nasional.
Wahsh membuat ucapan kontroversial itu dalam Infrad Show, sebuah talk show yang diselenggarakan oleh Saeed Hassaseen dan disiarkan oleh saluran satelit Al-Assema. Topik program acara itu adalah kontroversi seputar rancangan undang-undang tentang memerangi pelacuran dan pesta pora.
Dalam perdebatan sengit di acara itu, Wahsh mengatakan bahwa memperkosa wanita yang mengenakan celana jins robek adalah ”tugas nasional”. Menurutnya, gadis yang mengenakan busana yang menunjukkan bagian tubuhnya dengan mengenakan pakaian semacam itu berarti mengundang pria untuk mengganggunya.
Pernyataannya memicu kemarahan di seluruh negeri, terutama di kalangan para aktivis. Beberapa dari mereka bahkan ingin melaporkan pengacara itu ke aparat penegak hukum.
Kepala Dewan Nasional untuk Dokter Wanita, Maya Mursi, mengutuk ucapan Wahsh yang dia sebut memalukan. Menurutnya, komentar pengacara itu bisa dipandang sebagai ”seruan mencolok” untuk pemerkosaan yang melanggar konstitusi Mesir.
Konstitusi di Mesir melindungi setiap perempuan dari segala bentuk kekerasan. Mursi juga menyuarakan keterkejutannya bahwa pernyataan tersebut dibuat oleh seorang pengacara yang bertugas membela hak dan kebebasan.
Dewan tersebut, kata Mursi, akan melaporkan Wahsh dan saluran Al-Assema ke kejaksaan. Dewan itu juga akan mengadukan saluran satelit tersebut ke Dewan Tinggi untuk Peraturan Media.
Sementara itu, Wahsh yang menyadari komentarnya telah memicu kecaman publik mengatakan bahwa dia sebenarnya menuntut hukuman yang lebih ketat atas pelecehan seksual.
”Anak perempuan harus menghormati diri sendiri sehingga orang lain menghormati mereka. Melindungi moral lebih penting daripada melindungi perbatasan,” ujar Wahsh, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (1/11/2017).
Wahsh membuat ucapan kontroversial itu dalam Infrad Show, sebuah talk show yang diselenggarakan oleh Saeed Hassaseen dan disiarkan oleh saluran satelit Al-Assema. Topik program acara itu adalah kontroversi seputar rancangan undang-undang tentang memerangi pelacuran dan pesta pora.
Dalam perdebatan sengit di acara itu, Wahsh mengatakan bahwa memperkosa wanita yang mengenakan celana jins robek adalah ”tugas nasional”. Menurutnya, gadis yang mengenakan busana yang menunjukkan bagian tubuhnya dengan mengenakan pakaian semacam itu berarti mengundang pria untuk mengganggunya.
Pernyataannya memicu kemarahan di seluruh negeri, terutama di kalangan para aktivis. Beberapa dari mereka bahkan ingin melaporkan pengacara itu ke aparat penegak hukum.
Kepala Dewan Nasional untuk Dokter Wanita, Maya Mursi, mengutuk ucapan Wahsh yang dia sebut memalukan. Menurutnya, komentar pengacara itu bisa dipandang sebagai ”seruan mencolok” untuk pemerkosaan yang melanggar konstitusi Mesir.
Konstitusi di Mesir melindungi setiap perempuan dari segala bentuk kekerasan. Mursi juga menyuarakan keterkejutannya bahwa pernyataan tersebut dibuat oleh seorang pengacara yang bertugas membela hak dan kebebasan.
Dewan tersebut, kata Mursi, akan melaporkan Wahsh dan saluran Al-Assema ke kejaksaan. Dewan itu juga akan mengadukan saluran satelit tersebut ke Dewan Tinggi untuk Peraturan Media.
Sementara itu, Wahsh yang menyadari komentarnya telah memicu kecaman publik mengatakan bahwa dia sebenarnya menuntut hukuman yang lebih ketat atas pelecehan seksual.
”Anak perempuan harus menghormati diri sendiri sehingga orang lain menghormati mereka. Melindungi moral lebih penting daripada melindungi perbatasan,” ujar Wahsh, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (1/11/2017).
(mas)