CIA Buru Adolf Hitler Hingga ke Kolombia
A
A
A
WASHINGTON - Badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA, menyelidiki klaim seorang pria yang mengaku sebagai Adolf Hitler. Ia tinggal di sebuah komunitas mantan Nazi di tahun 1950-an di Kolombia.
Hal itu tertuang dalam sebuah dokumen rahasia yang telah diungkap ke publik atau dideklasifikasi. Dokumen yang dideklasifikasi menunjukkan bahwa walaupun CIA tidak menanggapi dengan serius, mereka menerima foto pria yang memiliki kemiripan yang mencolok dengan diktator Jerman tersebut.
Seorang mantan tentara SS atau pasukan elit Jerman, Phillip Citroen, mendekati agen CIA pada tahun 1954. Ia mengatakan bahwa seorang pria yang mengaku sebagai Hitler tinggal di kota Tunja.
"Citroen mengaku telah bertemu dengan sosok ini di tempat yang disebut 'Residencies Coloniales' yang menurut sumber tersebut, yang terlalu banyak penduduknya dengan bekas Nazi Jerman," bunyi dokumen tersebut.
"Menurut Citroen, orang-orang Jerman yang berada di Tunja mengikuti sosok yang diduga Adolf Hitler ini dengan penghormatan ala Nazi di masa lalu, yang menganggapnya sebagai Penatua Fuhrer dan memberinya salam ala Nazi and pakaian tentara," sambung laporan dokumen tersebut.
Meskipun klaim tersebut ditulis dalam memo informal, namun CIA menolaknya sebagai rumor.
Ada sejumlah konspirasi seputar kematian Hitler dengan yang paling menonjol yang menunjukkan bahwa dia menjalani hidupnya di Argentina.
Ribuan orang Nazi diyakini telah melarikan diri ke Amerika Selatan setelah Perang Dunia Kedua, termasuk banyak anggota senior tim Hitler.
Namun, kebanyakan sejarawan percaya bahwa Hitler menembak dirinya sendiri di dalam bunkernya di Berlin sementara istrinya Ava Braun bunuh diri dengan sianida.
Mayat mereka kemudian disiram bensin dan dibakar di kebun.
Hal itu tertuang dalam sebuah dokumen rahasia yang telah diungkap ke publik atau dideklasifikasi. Dokumen yang dideklasifikasi menunjukkan bahwa walaupun CIA tidak menanggapi dengan serius, mereka menerima foto pria yang memiliki kemiripan yang mencolok dengan diktator Jerman tersebut.
Seorang mantan tentara SS atau pasukan elit Jerman, Phillip Citroen, mendekati agen CIA pada tahun 1954. Ia mengatakan bahwa seorang pria yang mengaku sebagai Hitler tinggal di kota Tunja.
"Citroen mengaku telah bertemu dengan sosok ini di tempat yang disebut 'Residencies Coloniales' yang menurut sumber tersebut, yang terlalu banyak penduduknya dengan bekas Nazi Jerman," bunyi dokumen tersebut.
"Menurut Citroen, orang-orang Jerman yang berada di Tunja mengikuti sosok yang diduga Adolf Hitler ini dengan penghormatan ala Nazi di masa lalu, yang menganggapnya sebagai Penatua Fuhrer dan memberinya salam ala Nazi and pakaian tentara," sambung laporan dokumen tersebut.
Meskipun klaim tersebut ditulis dalam memo informal, namun CIA menolaknya sebagai rumor.
Ada sejumlah konspirasi seputar kematian Hitler dengan yang paling menonjol yang menunjukkan bahwa dia menjalani hidupnya di Argentina.
Ribuan orang Nazi diyakini telah melarikan diri ke Amerika Selatan setelah Perang Dunia Kedua, termasuk banyak anggota senior tim Hitler.
Namun, kebanyakan sejarawan percaya bahwa Hitler menembak dirinya sendiri di dalam bunkernya di Berlin sementara istrinya Ava Braun bunuh diri dengan sianida.
Mayat mereka kemudian disiram bensin dan dibakar di kebun.
(ian)