Horor, 9 Jasad Manusia Dimutilasi Ditemukan di Apartemen Tokyo
A
A
A
TOKYO - Peristiwa horor terjadi di sebuah apartemen di sekitar Tokyo, Jepang, di mana sembilan jasad manusia ditemukan dalam kondisi dimutilasi termasuk kepala dipenggal. Polisi menangkap seorang pria penghuni apartemen tersebut.
Potongan-potongan tubuh korban disimpan di tempat yang lebih dingin dan ditutupi dengan kotoran kucing.
Kepolisian setempat di Tokyo yang dikutip media lokal mengatakan, apartemen tempat ditemukannya sembilan jasad itu berada di Kota Zama, sekitar 40km dari Tokyo.
Awalnya, polisi sedang mencari penghuni apartemen bernama Takahiro Shiraishi, 21, sehubungan dengan hilangnya wanita berusia 23 tahun. Shiraishi dilaporkan mencari seorang yang ingin bersama-sama melakukan misi bunuh diri.
Ketika para petugas polisi memeriksa kotak pendingin dan tempat penyimpanan di apartemen, mereka menemukan bagian tubuh yang terputus—termasuk kepala, kaki dan lengan—milik sekitar sembilan orang. Delapan korban di antaranya adalah perempuan.
”Saya memotong mayat di apartemen saya dan memasukkannya ke dalam pendingin.Saya melakukannya untuk menyembunyikan bukti bahwa saya membunuh orang tersebut,” kata Shiraishi yang ditetapkan sebagai tersangka saat diperiksa polisi, sebagaimana dilansir Asahi Shimbun.
Shiraishi memutulisasi korbannya di apartemen miliknya antara 22 Agustus dan 30 Oktober. Menurut polisi, tersangka kemudian menyimpan bukti di tempat yang lebih dingin dan menutupinya dengan kotoran kucing.
Polisi menduga bahwa pria tersebut juga membunuh delapan orang lainnya dan juga memutilasi tubuh mereka di apartemen tersebut.
Dalam penyelidikan, polisi juga menemukan gergaji, yang diduga diduga digunakan untuk memotong korban.
Kasus tersebut dibuka pada awal bulan Oktober ketika seorang pria melaporkan bahwa saudara perempuannya, 23, telah hilang selama beberapa hari. Wanita asal barat Tokyo ini dilaporkan mencari seseorang untuk bergabung dengannya dalam melakukan misi bunuh diri.
”Saya ingin mati, tapi melakukannya sendiri sangat mengerikan.Saya mencari seseorang untuk mati bersama saya,” bunyi pesan terakhir korban yang ditulis di Twitter, seperti dikutip oleh Asahin Shimbun.
Wanita itu bertukar pesan dengan Shiraishi di situs bunuh diri. Kamera CCTV di dua stasiun kereta api dekat Zama juga menunjukkan wanita tersebut berjalan dengan pria yang mirip Shiraishi.
"(Saat itu) saya bertemu dengannya untuk pertama kalinya. Saya membunuhnya,” kata Shiraishi kepada polisi. Menurut para penyidik, tubuh wanita tersebut termasuk di antara yang ditemukan di apartemen tersangka. Analisis DNA akan menentukan apakah tubuh yang ditemukan di apartemen Shiraishi adalah wanita yang hilang atau bukan.
Tetangga Shiraishi mengatakan bahwa pria tersebut pindah ke apartemen sekitar dua bulan yang lalu. Sejak saat itu, tetangga mulai mencium bau aneh. ”Aroma yang sangat menyengat yang tidak pernah saya alami sebelumnya,” kata pria, tetangga tersangka yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Asahi Shimbun.
Tetangga lain mengatakan kepada Kyodo News bahwa dia tidak percaya bahwa Shiraishi adalah seorang pembunuh. “Dia adalah pria yang ceria, baik hati dan sopan.Saya tidak percaya ini,” katanya.
Potongan-potongan tubuh korban disimpan di tempat yang lebih dingin dan ditutupi dengan kotoran kucing.
Kepolisian setempat di Tokyo yang dikutip media lokal mengatakan, apartemen tempat ditemukannya sembilan jasad itu berada di Kota Zama, sekitar 40km dari Tokyo.
Awalnya, polisi sedang mencari penghuni apartemen bernama Takahiro Shiraishi, 21, sehubungan dengan hilangnya wanita berusia 23 tahun. Shiraishi dilaporkan mencari seorang yang ingin bersama-sama melakukan misi bunuh diri.
Ketika para petugas polisi memeriksa kotak pendingin dan tempat penyimpanan di apartemen, mereka menemukan bagian tubuh yang terputus—termasuk kepala, kaki dan lengan—milik sekitar sembilan orang. Delapan korban di antaranya adalah perempuan.
”Saya memotong mayat di apartemen saya dan memasukkannya ke dalam pendingin.Saya melakukannya untuk menyembunyikan bukti bahwa saya membunuh orang tersebut,” kata Shiraishi yang ditetapkan sebagai tersangka saat diperiksa polisi, sebagaimana dilansir Asahi Shimbun.
Shiraishi memutulisasi korbannya di apartemen miliknya antara 22 Agustus dan 30 Oktober. Menurut polisi, tersangka kemudian menyimpan bukti di tempat yang lebih dingin dan menutupinya dengan kotoran kucing.
Polisi menduga bahwa pria tersebut juga membunuh delapan orang lainnya dan juga memutilasi tubuh mereka di apartemen tersebut.
Dalam penyelidikan, polisi juga menemukan gergaji, yang diduga diduga digunakan untuk memotong korban.
Kasus tersebut dibuka pada awal bulan Oktober ketika seorang pria melaporkan bahwa saudara perempuannya, 23, telah hilang selama beberapa hari. Wanita asal barat Tokyo ini dilaporkan mencari seseorang untuk bergabung dengannya dalam melakukan misi bunuh diri.
”Saya ingin mati, tapi melakukannya sendiri sangat mengerikan.Saya mencari seseorang untuk mati bersama saya,” bunyi pesan terakhir korban yang ditulis di Twitter, seperti dikutip oleh Asahin Shimbun.
Wanita itu bertukar pesan dengan Shiraishi di situs bunuh diri. Kamera CCTV di dua stasiun kereta api dekat Zama juga menunjukkan wanita tersebut berjalan dengan pria yang mirip Shiraishi.
"(Saat itu) saya bertemu dengannya untuk pertama kalinya. Saya membunuhnya,” kata Shiraishi kepada polisi. Menurut para penyidik, tubuh wanita tersebut termasuk di antara yang ditemukan di apartemen tersangka. Analisis DNA akan menentukan apakah tubuh yang ditemukan di apartemen Shiraishi adalah wanita yang hilang atau bukan.
Tetangga Shiraishi mengatakan bahwa pria tersebut pindah ke apartemen sekitar dua bulan yang lalu. Sejak saat itu, tetangga mulai mencium bau aneh. ”Aroma yang sangat menyengat yang tidak pernah saya alami sebelumnya,” kata pria, tetangga tersangka yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Asahi Shimbun.
Tetangga lain mengatakan kepada Kyodo News bahwa dia tidak percaya bahwa Shiraishi adalah seorang pembunuh. “Dia adalah pria yang ceria, baik hati dan sopan.Saya tidak percaya ini,” katanya.
(mas)