Pasukan Kurdi Berhasil Tangkap Anggota ISIS Jihadi Jack

Minggu, 29 Oktober 2017 - 06:09 WIB
Pasukan Kurdi Berhasil...
Pasukan Kurdi Berhasil Tangkap Anggota ISIS Jihadi Jack
A A A
DAMASKUS - Pasukan Kurdi Suriah berhasil menangkap seorang anggota ISIS yang dikenal sebagai Jihadi Jack. Beberapa pejabat dari wilayah Kurdi di Suriah mengatakan Jihadi Jack dituduh telah menjadi anggota ISIS.

Berasal dari Oxford, Jihadi Jack yang bernama asli Jack Letts pergi ke Syria pada tahun 2014. Dia kemudian ditangkap oleh pasukan YPG yang dipimpin Kurdi, penentang ISIS, setelah meninggalkan wilayah ISIS.

Pejabat Kurdi mengonfirmasi bahwa dia ditangkap pada bulan Mei tahun ini, meskipun Letts mengklaim bahwa dia menentang ISIS. Federasi Demokratik Suriah Utara (DFNS) mengatakan bahwa Letts telah dibawa ke sebuah penjara di Qamishi, Rojava.

Daerah otonom Suriah yang independen mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh kepolisian setempat, Asayiah. Ini juga merupakan kali pertama pasukan Kurdi mengkonfirmasi penangkapan Letts sebagai tawanan perang.

Letts masuk Islam saat masih sekolah di Oxford dan pada usia 18 tahun dikeluarkan dari sekolahnya untuk bepergian ke Yordania pada tahun 2014. Menjelang musim gugur tahun itu dia berada di wilayah yang dikuasai ISIS di Suriah. Dia kemudian menikah di Irak dan sekarang memiliki anak.

Orang tuanya menolak pergi ke Suriah untuk berperang dengan ISIS dan telah memulai sebuah petisi jika Letts tidak bersalah. Petisi ini mengklaim bahwa dia ditahan di sebuah "situs hitam bergaya Guantanamo" di wilayah yang dikuasai Kurdi.

Perwakilan DFNS Eropa, Sinam Mohamad, membantahnya. "Federasi Demokratik kebijakan Suriah Utara berkaitan dengan tawanan perang jelas dan adil," tegas Mohamad, seperti dikutip dari Independent, Minggu (29/10/2017).

"ISIS membawa tingkat teror yang tak dapat dijelaskan pada masyarakat Suriah Utara/Rojava. Terlepas dari kenyataan ini, DFNS tidak kurang berkomitmen daripada negara-negara Eropa untuk memperlakukan pejuang dari kelompok teror ini sesuai dengan standar hak asasi manusia internasional," kata Mohamad.

Di halaman petisi disebutkan bahwa John Letts dan Sally Lane belum pernah mendengar kabar dari putra mereka sejak bulan Juli dan tidak mendapat konfirmasi bahwa dia masih hidup.

Mereka mengatakan bahwa pemerintah Inggris belum berbuat banyak untuk membantunya.

Namun, pernyataan DFNS juga menyatakan bahwa pejabat Kurdi bersedia menyerahkan narapidana perang ke negara asalnya setelah diselidiki dengan benar.

Pernyataan DFNS juga menyatakan bahwa setelah penyelidikan disimpulkan hasilnya akan dikomunikasikan kepada orang tua Jack.

Letts juga memegang paspor Kanada dan pernyataan tersebut kemudian menyarankan agar orang tuanya meminta pemerintah Kanada dan Inggris untuk secara resmi meminta penyerahan pemuda 21 tahun tersebut.

John Letts dan Sally Lane mengaku tidak bersalah atas tuduhan mendanai terorisme dengan mengirimkan uang tunai kepada putra mereka, dan sekarang akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

Pengacara mereka mengatakan bahwa mereka menolak berkomentar.

Sementara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan: "Pemerintah tidak dapat memberikan dukungan kepada warga Inggris di Suriah karena pemerintah Inggris tidak memiliki perwakilan konsuler di sana."
(ian)
Berita Terkait
ISIS Serbu Penjara Kurdi...
ISIS Serbu Penjara Kurdi Suriah, 25 Tewas
Pemberontak Gelar Serangan...
Pemberontak Gelar Serangan Kejutan Skala Besar di Suriah
ISIS Dituding Curi Ribuan...
ISIS Dituding Curi Ribuan Domba di Suriah untuk Membiayai Sel-sel Teror
Reaksi terhadap Transisi...
Reaksi terhadap Transisi Suriah dan Kekhawatiran Kembalinya ISIS
ISIS Sergap Konvoi Pasukan...
ISIS Sergap Konvoi Pasukan Rezim Suriah, 26 Orang Tewas
Intelijen AS dan Inggris...
Intelijen AS dan Inggris Minta ISIS Serang Pangkalan Militer Rusia di Suriah
Berita Terkini
Siapa Gwaska Dankarami?...
Siapa Gwaska Dankarami? Gembong Bandit yang Kejam dan Selalu Bersembunyi di Hutan dan Ditakuti Tentara dan Warga Nigeria
41 menit yang lalu
Israel Hancurkan RS...
Israel Hancurkan RS Al Ahli, Hamas Tuding Zionis Lakukan Kejahatan Perang Baru
1 jam yang lalu
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
2 jam yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
3 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
4 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
4 jam yang lalu
Infografis
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved